*Kolom IBRAHIM ISA*

*-----------------------------*

*Rabu, 24 Oktober 2007*


*PERJUANGAN RAKYAT PALESTINA & *

*KEWAJARAN SOLIDARITAS ASIA - AFRIKA *


Sebuah berita dari Jakarta, -- (Tempo, 23 Oktober 2007) -- , 
mengungkapkan bahwa, bersama Afrika Selatan, Indonesia berrencana 
menggelar konferensi untuk Palestina. Konferensi ini akan diikuti 
negara-negara Afrika dan Asia. Tujuannya: - - - Meningkatkan kapasitas 
Palestina. Demikian berita dari Jakarta.


Meskipun berita tsb belum dikonfermasi resmi oleh Kementerian Luarnegeri 
RI, -- ide menggelar konferensi negeri-negeri Asia-Afrika, dengan tujuan 
membantu perjuangan rakyat Palestina, itu sepenuhnya nyambung dengan 
SEMANGAT BANDUNG. Hal itu menjawab tuntutan perjuangan rakyat Palestina 
untuk kemerdekaan bagi bangsa dan negerinya.


Salah satu keputusan Konferensi Asia-Afrika di Bandung (1955), adalah 
mendukung perjuangan rakyat Palestina. Indonesia sebagai salah satu 
pemrakarsa dan tuanrumah dari Konferensi Bandung yang bersejarah dan 
membikin sejarah itu, seharusnya sudah lebih dulu mencetuskan IDE 
SOLIDARITAS ASIA-AFRIKA terhadap perjuangan rakayat Palestina. Jangan 
sekal-kali melupakan bahwa ketika bangsa kita sedang berjuang melawan 
kolonialisme dan imperialisme untuk kemerdekaan nasional yang penuh, 
banyak bangsa-bangsa lain, khususnya Asia dan Afrika dengan sepenuh hati 
mendukung dan membantu perjuangan kita. Jangan sekali-kali melupakan 
solidaritas Asia-Afrika tsb.


Konferensi Asia-Afrika, Bandung, 18 - 29 April 1955, yang dihadiri oleh 
29 negeri dan wilayah Asia dan Afrika, menandaskan dalam Komunike Akhir 
Konferensi bahwa:


'Mengingat ketegangan di Timur Tengah yang disebabkan oleh keadaan di 
Palestina serta ketegangan tersebut dapat membahayakan perdamaian dunia, 
Konferensi Asia - Afrika menyatakan dukungannya terhadap hak-hak 
penduduk Arab Palestina dan menyerukan agar resolusi tentang Palestina 
dilaksanakan serta dicapainya penyelesaian damai persoalan Palestina.' < 
Komunike Akhir Konferensi Asoa-Afrika'; Bab E. Masalah-Masalah Lainnya, 
Bandung 24 April 1955>.


* * *


Dalam keterangan pers bersama Presiden MAHMOUD ABBAS, Presiden Bambang 
Susilo Yudhoyono, dalam kesempatan itu, telah mengeluarkan prakarsa yang 
benar dan tepat. Prakarsa SOLIDARITAS ASIA-AFRIKA, yang bersumber pada 
KONFERENSI Asia-Afrika di BANDUNG, 52 tahun yang lalu.


Pernyataan SBY tsb seyogianya, sudah sejak lama direncanakan dan 
diusahakan, tanpa menunggu kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. 
Yang diperlukan sekarang adalah tindak-lanjut, suatu follow-up yang 
tegas dan segera. Kementerian Luar Negeri RI, tanpa menanti-nanti lagi, 
seyogianya mengambil langkah-langkah kongkrit pendekatan dengan 
negara-negara Asia dan Afrika demi perealisasian solidartas Asia-Afrika 
dengan perjuangan rakyat Palestina.


HIDUPNYA KEMBALI SEMANGAT SOLIDARITAS ASIA -AFRIKA

Sejarah Asia-Afrika dan sejarah dunia mencatat, bahwa, yang paling 
ditakuti dan dibenci oleh kolonialisme, imperialisme, apartheid Arika 
Selatan dan 'zionisme' ---- ketika itu, adalah SEMANGAT PERJUANGAN 
KEMERDEKAAN serta SOLIDARITAS dalam perjuangan demi bebas dari 
kolonialisme dan imperialisme. Solidaritas, atau SEMANGAT Bandung yang 
lahir dari KONFENRENSI ASIA-AFRIKA di Bandung adalah semangat dan 
solidaritas perjuangan untuk lepas dari kolonialisme. Adalah solidaritas 
memperjuangkan identitas sendiri yang berdikari, yang bebas dari 
pertarungan dan tekanan negara-negara besar supra dalam 'Perang Dingin' 
ketika itu. Suatu semangat perjuangan bangsa-bangsa Asia dan Afrika yang 
mengambil posisinya sendiri dalam kehidupan bangsa-bangsa, yang sama 
derajat dengan bangsa-bangsa lainnya. Suatu semangat yang memperjuangkan 
suatu politik luarnegari yang bebas dan aktif untuk perdamaian dunia.


Dalam peryataan solidaritas Indonesia dengan Palestina dalam perjuangan 
demi kemerdekaan bangsa dan tanah air Palestina, Presiden SBY a.l. 
menyatakan:


'Harapan kami, komunitas Asia-Afrika memiliki tanggung jawab ikut 
memberikan bantuan kapasitas sehingga Palestina memiliki kemampuan yang 
akhirnya nanti menjadi negara yang berdaulat dan merdeka'.


Dalam sambutannya atas prakarsa Indonesia tsb, Presiden Mahmoud Abbas 
(Juga Ketua Komite Eksekutif PLO - Palestinian Liberation Organization - 
organisasi pejuang pembebasan Palestina yang utama terpenting di 
Palestina --) menyatakan:


"Itu dukungan yang nyata yang diharapkan bangsa kami,"



* * *


PENGARUH IMBANGAN KEKUATAN DALAM PETA POLITIK DUNIA


Dengan sedikit menoleh ke balakang, ke situasi dan peta politik serta 
imbangan kekuatan di dunia internasional dewasa itu, sedikit-banyak bisa 
difahami mengapa dukungan yang diberikan Konferensi Asia-Afrika terhadap 
perjuangan rakyat Palestina, belum sampai dengan jelas-jelas menyebut 
hak rakyat Palestina untuk berdiri sendiri sebagai suatu bangsa yang 
merdeka dan sama derajat dengan bangsa-bangsa lainnya. Bisa dibaca 
sendiri rumusan Komunike Konferensi Asia-Afrika, betapa 'moderatnya' 
sikap Konferensi terhadap masalah Palestina ketika itu. Itu sepenuhnya 
mencerminkan latar belakang politik negeri-negeri yang hadir dalam 
Konferensi Asia - Afrika tsb.


Disatu fihak kekuatan politik pro-perjuangan kemerdekaan hadir dengan 
baik, seperti Indonesia, India, Burma, Mesir dll --- Kekuatan ini 
diperkokoh lagi dengan kekuatan pro-perjuangan kemerdekaan, dengan 
hadirnya negeri-negeri Sosialis yang tegas anti-kolonial dan 
anti-imperialis seperti Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Demokrasi 
Vietnam.


Tapi di fihak lain, hadir juga negeri-negeri yang pro-Barat dan 
pro-Amerika Serikat, sperti Republik Vietnam Selatan yang siapapun tau 
adalah negara ciptaan kolonialis Perancis dan AS; Filipina yang 
pemerintahnya sepenuhnya mendukung politik AS dan Barat; serta 
pemerintah-pemerintah lainnya seperti Muangthai dan Jepang, yang 
mengenai masalah-masalah internasional penting umumnya memihak Barat. 
Tambah lagi dengan sikap PBB ketika itu yang masih didominasi oleh AS, 
yang jelas mendukung terbentuknya negara Israel. Padahal negara Israel 
didirikan, melalui perang dengan membantai dan mengusir penduduk Arab 
Palestina di wilayah tsb.


Namun, betapapun moderatnya rumusan Konferensi Asia-Afrika di Bandung, 
pernyataan yang dikeluarkannya dengan tegas mengambil sikap mendukung 
'terhadap hak-hak penduduk Arab Palestina.'


* * *


LIKU-LIKUNYA -- PERJUANGAN RAKYAT PALESTINA

Perjuangan rakyat Palestina melawan pendudukan Israel untuk kemerdekaan 
tanah air dan bangsanya, telah berlangsung lama dan telah melalui 
lika-liku yang tak terbayangkan serta pengorbanan yang tak terhitung 
nilainya.


Situasi perjuangan rakyat Palestina belakangan ini memang mengalami 
kesulitan baru. Kesulitan muncul ketika daerah Gaza (Palestina) yang 
merupakan bagian dari wilayah adminstrasi Palestina, - - - terdiri dari 
Tepian Barat Jordan (West Bank of Jordan) dan Gaza, --- mengalami 
perubahan drastis. Penyebabnya ialah, karena, salah satu kekuatan 
perjuangan kemerdekaan Palestina, yaitu HAMAS - Gerakan Perlawanan 
(Islam) Palestina , yang muncul sebagai pemenang dalam pemilu (2006). 
dengan kekerasan mengambil oper kekuasaan di Gaza dari pemerintahan 
Presiden Abbas yang oleh PNA - Palestinian National Authority - dalam 
tahun 2005 telah dipilih sebagai Presiden Palestina.. Sehingga dengan 
demikian terjadilah perpecahan dalam kekuatan politik yang 
memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Situasi baru yang muncul itu, 
menyebabkan terhentinya usaha pemecahan masalah Palestina lewat 
perundingan dengan Israel.


PENGARUH AMERIKA YANG DOMINAN HARUS DIAKHIRI


Selama ini usaha perundingan mengenai masalah Palestina, hanya bisa 
berlangsung, bila itu disponsori oleh AS. Hal itu disebabkan oleh 
pengaruh dominan AS terhadap mati-hidupnya Istael. Suatu hal yang tidak 
mengherankan karena Israel bisa bertahan di tengah-tengah negeri-negeri 
Arab yang menentangnya, berkat bantuan dana, ekonomi, manusia (imigran 
orang-orang Yahudi dari AS) dan senjata dari AS.


Situasi ini tidak boleh berlangsung terus. Sudah waktunya bangsa-bangsa 
Asia-Afrika yang peduli kemerdekaan nasional, simpati dan solider dengan 
perjuangan pembebasan rakyat Palestina, mengusahakan perubahan. Suatu 
perubahan yang mendasar dalam pemecahan masalah Palestina. Di sinilah 
arti penting keterlibatan bangsa-bangsa dan negeri-negeri Asia dan 
Afrika dalam proses penyelesaian dan pembebasan Palestina.


Maka rencana untuk menyelenggarakan konferensi negeri-negeri Asia - 
Afrika untuk membantu perjuangan rakyat Palestina, bila diusahakan 
dengan baik, tanpa syarat apapun dan dengan sikap tidak mecampuri 
masalah yang timbul di kalangan perjuangan rakyat Palestina ---- 
berangsur-angsur bisa mengarah ke perubahan imbangan kekuatan-kekuatan 
politik yang terlibat dalam penyelesaian masalah Palestina. Bila hal ini 
berhasil diusahakan akibatnya tidak lain hanya menguntungkan rakyat 
Palestina.


* * *




Kirim email ke