Pemimpin yang tak paham rakyatnya
Bias penandatanganan ASEAN Charter

Kabar buruk tentang nasib buruh migran Indonesisa ternyata tidak hanya
berupa tindak kekerasan dan perlakukan sewenang-wenang dari para
majikan. Namun bisa juga berasal dari sang pemimpin negara.
Penandatangan ASEAN Charter oleh 10 pemimpin negara ASEAN, pada 20
November 2007 lalu menjadi kado akhir tahun yang buruk bagi para buruh
migran Indonesia.

ASEAN Charter dimata 10 pemimpin negara di kawasan Asia Tenggara ini
pengaturan ekonomi yang berorientasi pada investasi menjadi lebih
penting dari pada mengurusi rakyatnya yang menjadi buruh migran. Para
pemimpin ini menjadi tidak paham apa yang seharusnya diberikan untuk
kepentingan rakyatnya.

selengkapnya di :
http://www.iwork-id.org/index.php?action=news.detail&id_news=63

Kirim email ke