http://dkj.or.id/?opt=pages&cidsub=8&pages_id=224&submenu=agenda


Pidato Kebudayaan 2007


Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki - Cikini

Rabu, 28 November 2007, pukul 19.30 wib

Kenapa seolah-olah agama dan seni dipertentangkan? Apakah mungkin seni mendapat 
wilayah dan kebijakannya sendiri yang dapat ditolerir, seperti agama satu 
dengan agama yang lain? Mungkinkah seni pada akhirnya mendapatkan otoritas 
sendiri untuk bergerak sebagai bagian dari ekspresi spiritualitas juga? Dan 
apakah dengan dalih moral (baca: agama) membuat manusia jadi anti-seni? 

"Salah satu yang perlu direnungkan lagi dan lagi adalah hubungan antara 
kesenian dan spiritualitas. Salah satu aspek dari hubungan itu adalah kebebasan 
berkesenian. Di satu pihak kesenian justru hanya dapat diminta bertanggung 
jawab melakukan peran kritisnya ketika ia memiliki kekebasan. Peran kritis itu 
diperlukan bagi renungan terus menerus untuk kemanusiaan senantiasa bergerak, 
sehingga tidak ada akhir sejarah. Di lain pihak peran kritis itu akan 
mengguncang sendi-sendi tertentu yang bagi sebagian orang tidak menyenangkan. 
Kiranya di sinilah letak pertentangan potensial antara seni dan agama sebagai 
dua bentuk spiritualitas." - petikan pengantar Ketua Pengurus Harian Dewan 
Kesenian Jakarta, Marco Kusumawijaya, dalam buku acara yang akan dibagikan 
dalam malam pembacaan Pidato Kebudayaan 2007.
 Petikan pengantar di atas mengemukakan kenapa tema "Spiritualisme dan 
Kebebasan Berkesenian" menjadi isu yang penting untuk diangkat dalam Pidato 
Kebudayaan  yang akan diadakan oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) bersama Badan 
Pengelola Taman Ismail Marzuki (BP-TIM), Rabu, 28 November 2007 mendatang. 

Disampaikan oleh Kiai D. Zawawi Imron, Pidato Kebudayaan 2007 akan mencoba 
menjawab pertanyaan-pertanyaan di awal tadi, bukan sebagai sebuah keputusan 
akhir, tapi sebagai pandangan atas ruang yang terus bergerak (plastis) oleh 
manusia itu sendiri, termasuk dalam urusan spiritualitas dan ekspresi 
keseniannya.

        download file Pengantar Pidato Kebudayaan 2007: Marco Kusumawijaya, 
Ketua Pengurus Harisan Dewan Kesenian Jakarta





Mohamad Guntur Romli
http://guntur.name/
       
---------------------------------
Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke