Mbak Chae,

Jadi kesimpulannya bagaimana? Apakah perkataan sang ibu bahwa dia dan
seluruh keluarga tetap harus berangkat itu benar? Walaupun kondisi Sang Ayah
tetap demikian? Info yang saya dapat barusan, beliau terkena Demam Berdarah.

Kinantaka


On 11/27/07, Chae <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Pak Kinantaka,
>
> > Pertanyaannya:
> >
> > 1. Apakah nadzar Sang Ibu seperti di atas walaupun kondisi
> berubah tetap
> > wajib dilaksanakan?
>
> Nazar adalah janji maka wajib hukumnya untuk melaksanakan janji
> tersebut karena melanggar janji adalah haram.
>
> >
> > 2. Hal-hal apa yang bisa membatalkan suatu nadzar?
>
> Sejauh yang saya tahu selama mampu melaksanakan maka hukum nazar
> adalah wajib dilaksanakan tapi jika kita belajar dari kisah Nabi ayub
> as maka salah satu syarat terlaksananya nazar adalah terhindar dari
> sifat-sifat yang mudharat seperti menimbulkan kejelekan, fitnah,
> kezalimana dll.
>
> Nabi Ayub as telah bernazar jika istrinya pulang akan dipukul
> sebanayak 100 kali karena telah meninggalkan suami yang sakit dalam
> waktu yang cukup lama. Maka ketika istrinya pulang, Nabi Ayub as harus
> melakukan Nazar tersebut padahal istri beliau ini tidak melakukan
> kesalahan semua terjadi karena adanya salah paham dan tidak ada
> komunikasi yang baik di antara suami istri. Lalu Allah SWT
> memerintahkan Nabi Ayub as untuk memukul istrinya dengan sejumput
> rumput sebanyak 100 kali. Nazar tetap terlaksana tapi tidak
> menimbulkan mudharat.
>
> Jadi untuk Keluarga S, carilah CARA UNTUK MENGAKALI NAZAR AGAR NAZAR
> TETAP TERLAKSANA TAPI TIDAK MENIMBULKAN KEMUDHARATAN.
>
> > 3. Apa resikonya jika tidak melaksanakan nadzar?
>
> HANYA ALLAH SWT YANG TAHU:))
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>,
> Kinantaka <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Assalamu'alaikum Wr. Wb.
> >
> >
> >
> > Teman-teman semua, ada pertanyaan yang sifatnya (menurut saya) "TOP
> URGENT"
> > yang harus segera diberikan jalan keluar.
> >
> >
> >
> > Teman sekantor saya, sebut saja namanya Mbak "S", tahun ini
> diberangkatkan
> > haji atas biaya Ibu kandungnya sekeluarga. Yang berangakt antara lain
> > Ayahnya, Ibunya, Adiknya, Kakaknya, Suaminya S dan S sendiri.
> Berangakt haji
> > sekeluarga berdasarkan nadzar yang pernah diucapkan oleh sang Ibu
> beberapa
> > waktu yang lalu.
> >
> >
> >
> > Rencana sudah tersusun dengan sangat rapi dan sesuai dengan jadwal.
> Insya
> > Alalh, akan berangkat pada tanggal 30 November 2007 besok.
> >
> >
> >
> > Nah, kuasa Allah memang di atas segalanya dan tiada satupun manusia yang
> > bias mencegahnya. Tanpa diduga, kemarin pagi, Senin tanggal 26 November
> > 2007, tiba-tibah Ayahnya S jatuh sakit dan langsung masuk ICU sampai
> > sekarang. Diagnosa dokter belum selesai. Bisa dibayangkan bagaimana
> paniknya
> > seluruh keluarga. Semua persiapan sudah OK dan tinggal menunggu hari
> untuk
> > berangkat, tetapi Allah berkehendak lain.
> >
> >
> >
> > Ironisnya, Sang Ibu tetap ngotot seluruh keluarga harus berangkat
> walaupun
> > kondisi Ayang sedang kritis. Jika tetap dipaksakan berangkat, maka
> tidak ada
> > satu saudarapun yang akan mendampingi sang ayah di RS. Bahkan
> menurut teman
> > saya si S, ibunya sampai berucap: "Saya tidak akan batalkan
> keberangkatan
> > haji saya dan seluruh keluarga karena ini sudah nadzar. Bahkan,
> kalau bisa
> > Ayah juga harus tetap berangkat. Saya ridho walaupun berakibat
> paling buruk
> > sekalipun buat Ayah (meninggal) nanti di Tanah Suci".
> >
> >
> >
> > Teman saya S sangat sedih dengan kondisi keluarga mereka saat ini. Ingin
> > hati membatalkan keberangkatan demi Sang Ayah, tetapi tidak kuasa
> menahan
> > keinginan Sang Ibu yang begitu besar. Keberangkatan haji buat seluruh
> > keluarga ini merupakan yang pertama kali. Sebagai bahan referensi,
> keluarga
> > besar si S ini bersuku Padang.
> >
> >
> >
> > Pertanyaannya:
> >
> > 1. Apakah nadzar Sang Ibu seperti di atas walaupun kondisi
> berubah tetap
> > wajib dilaksanakan?
> >
> > 2. Hal-hal apa yang bisa membatalkan suatu nadzar?
> >
> > 3. Apa resikonya jika tidak melaksanakan nadzar?
> >
> >
> >
> >
> >
> > Terima kasih atas sharing-nya, wassalam.
> >
> > Kinantaka
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke