Alhamdulillah, anda mengerti juga ya. Jika anda sudah mengerti dulu itu, 
tentunya tidak akan menanggapi pak Dwi seperti yang anda lakukan dulu.

Hak anda untuk menunggu tanggapan pak Dwi. Hak anggota lain untuk menanggapi 
topik-topik yang ada di milis. Jika tidak mau dikomentari anggota milis, jangan 
kirim ke milis tapi japrian aja.

Setiap orang punya teman diskusinya sendiri-sendiri, wajar saja jika ada yang 
bisa nyambung atau ada yang tulalit. Tapi kita harus introspeksi diri jika di 
satu milis ternyata cukup banyak yang tidak nyambung.

Emosi negatif itu sesuatu yang berkaitan dengan kurangnya kontrol diri, 
kurangnya pengendalian diri yang mengakibatkan hal yang buruk atau tidak 
menyenangkan orang lain dan mungkin juga bisa buruk untuk diri si pelaku. 
Misalnya cepat marah, cepat tersinggung, iri, dengki, mikir negatif terhadap 
orang lain, dll. Emosi positif itu misalnya ketika membaca tulisan yang bagus 
lalu jadi terangsang untuk membuat tulisan yang bagus pula, kalau bisa tulisan 
yang jauh lebih bagus. Contoh lain, jika selama ini teknologi canggih ternyata 
ditemukan dan diproduksi non muslim, lalu ada emosi menggebu-gebu untuk belajar 
dan membuat barang-barang yang lebih canggih yang berguna untuk manusia banyak. 
Bisa saja emosi positif seperti mencintai orang lain, bukankah ajaran agama 
Islam itu kita harus mencintai anak yatim dan kaum fakir miskin? Kangen atau 
rindu juga bisa termasuk emosi positif, misalnya jika di milis tulisan 
seseorang mencerahkan, lalu orang itu tidak muncul lagi, timbul rasa kangen 
untuk bisa membaca tulisan orang itu lagi.

Di postingan saya sebelumnya, saya tidak memotong ekor email panjang dari email 
saya sebelumnya karena masih berkaitan dengan tanggapan saya sesudahnya. Anda 
menuduh saya menanggapi karena menjadi wakil/perantara pak Dwi, padahal tidak 
seperti itu - buktinya saya sertakan di ekornya itu, bahwa saya menanggapi 
sebagai anggota milis dari kalimat-kalimat pak Dwi yang muncul di milis. Jadi 
ada saatnya kita memotong ekor email - apalagi kalau komentarnya hanya 1 baris, 
tapi kadang-kadang juga kita tidak memotong ekor untuk tujuan seperti di atas. 
Bisa dimengerti?..:)

salam
Aisha
-------------
>From : Satriyo
Hmmm ..., untuk singkatnya dan mudahnya, ya artinya saya yang ga ngerti. ya 
kan? thanks for your kind attention and gesture ... tapi tidak salah kalo saya 
masih menunggu tanggapan langsung dari Dwi kan?

salam,
satriyo

PS: nah alinea pertama ini yang selalu menggelitik saya Aisha, yaitu kesan yang 
saya tangkap bahwa saya tidak boleh EMOSI NEGATIF (wah ada yagn POSITIF toh, 
cinta, rindu, kangen, mungkin...?) ketita saya tersinggung atau dituding yang 
macam-macam (=negatif)? aneh benar ...! but spt saya bilang di atas, saya 
memang bodoh dengan gaya 
anda dan yang lain spt anda berdiskusi, walau dengan yang lain yang tidak spt 
anda alhamdulillah nyambung tu ... :-)

PSS: ekor yang panjang dan irrelevant potong saja ya ... reminder lho

--- "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Satriyo,
> Saya rasa anda tahu persis bahwa milis adalah ajang untuk 
..................


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke