Kalo sering kerja lembur karena khawatir dipecat mah menurut saya bukan 
workaholic, tapi memang terpaksa kerja keras! ... Apalagi kalo kudu 
kerja lebih dari 40 jam seminggu karena nyari sambilan, sabetan dan 
tambahan lainnya demi memenuhi kebutuhan sehari-hari .. itu terpaksa kerja.

Workaholic, shopaholic, chocolateholic, alcoholic, tidurholic, 
bacaholic, holic-holic yang dilakukan itu karena ybs ketagihan dengan 
yang di-holic-innya itu. Di kantor saya banyak yang kerja lebih dari 8 
jam sehari, bukan karena ketagihan sama kerjaannya, tapi karena memang 
kerjaan segudang orangnya seupil... satu orang dibebani banyak tugas 
sehingga 8 jam sehari tak cukup untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dan  
udah kerjanya lebih dari 8 jam, ga dibayar lembur pulak ... kesian deh!

Dan satu lagi, berlama-lama di kantor, ya belum tentu juga kerja... bisa 
aja berjam-jam di kantor ternyata cuma milis-an doang... hahaha ....


Fer!


malwa0274 wrote:
> Sering Kerja Lembur = Workaholic ???
>
> Sering kerja lembur, mengerjakan tugas kantor di rumah, khawatir
> dipecat karena kurang kerja keras, serta hubungan yang minim dengan
> keluarga merupakan beberapa indikasi dari workaholism atau "ketagihan"
> kerja. 
>
> Pegawai di Jepang adalah contoh ekstrem pekerja workaholic yang
> menghabiskan 12 jam sehari untuk mengerjakan tugas kantor. Rata-rata
> jam kerja pegawai di Jepang memang tertinggi di dunia (2.450 jam per
> tahun). Padahal, bekerja lebih dari 40 jam per minggu saja sudah
> diindikasikan sebagai workaholic.


Kirim email ke