Assalamu'alaikum,

Secara biologis/fisik, Nabi Muhammad s.a.w. sudah
mati/meninggal/wafat, sudah dikubur 1500 th yg lalu. No doubt about it.

Secara ruhani, Nabi s.a.w. tetap hidup - karena ada janji Allah Ta'ala
dalam Qur'an yang berlaku selama-lamanya bahwa barang siapa taat
kepada Allah dan Rasulullah s.a.w. maka ia - sesuai kehendak Allah -
dapat menjadi nabi, shiddiq, syahid dan shaleh. (4:69). 

Ayat ini menerangkan semua jalur keruhanian yang terbuka bagi kaum
muslimin. Keempat martabat keruhanian, yaitu para nabi, para shiddiq,
para syuhada dan para shalihin, kini semuanya hanya dapat dicapai
dengan jalan mengikuti Rasulullah s.a.w. Hal ini merupakan kehormatan
khusus bagi Rasulullah s.a.w. semata, dan tidak ada nabi lain yang
dapat menyamai beliau dalam perolehan nikmat ini. 

Kesimpulan itu lebih lanjut ditunjang oleh ayat yang membicarakan
nabi-nabi secara umum dan mengatakan, "Dan orang-orang yang beriman
kepada Allah dan para rasul-Nya, mereka adalah orang-orang yang benar
dan menjadi saksi di sisi Tuhan mereka." (57:19). Apabila ayat 4:69
dan 57:19 dibaca bersama-sama, maka kedua ayat itu menampilkan bahwa,
sesuai dengan karunia Allah, para pengikut nabi-nabi lainnya hanya
dapat mencapai martabat shiddiq, syahid dan shaleh, namun pengikut
Rasulullah s.a.w. dapat mencapai martabat yang lebih tinggi yaitu nabi.

Inilah rahasia yang telah dijelaskan oleh Imam Mahdi/Masih Mau'ud a.s.
mengapa Nabi Muhammad s.a.w. dikatakan nabi yang hidup dan masih hidup.

Jadi, Allah Ta'ala, sesuai dengan QS. 4:69, akan terus memberikan
nikmat-nikmat keruhanian sebagai nabi, shiddiq, syahid dan shaleh
dalam umat Islam, sepanjang taat kepada Allah dan Rasulullah Muhammad
s.a.w., namun karena kyai2/mullah2/ulama2/ustadz2 mainstream telah
mengatakan dan mengajarkan bahwa tidak ada lagi ke-nabi-an setelah
Nabi Muhammad s.a.w., maka dengan menurutkan ayat itu harus juga
dikatakan dan diajarkan bahwa tidak ada lagi ke-shiddiq-an,
ke-syahid-an, dan ke-shaleh-an dalam umat Islam setelah wafatnya Nabi
s.a.w. 

Jika benar ke-nabi-an, ke-shiddiq-an, ke-syahid-an, dan ke-shaleh-an
tidak ada lagi dalam umat Nabi Muhammad s.a.w., maka artinya Nabi
Muhammad s.a.w. telah mati.

Salam,
MAS


Kirim email ke