Yg gue bertanya tanya adalah, kalo emang hmna memakai keyakinan bahai dan temuan rashad khalifa. Ya kasih kredit pujian dong sama mereka.
Kan hmna bukan yg menemukan. Jadi kudu fair dong. Hmna boleh aja beda keyakinan sama orang orang itu. Tapi pengakuan thd temuan mereka harus diungkapkan. Berlaku adil dong sejak dalam pikiran. Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -----Original Message----- From: "Tana Doang" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Wed, 26 Mar 2008 11:37:13 To:<wanita-muslimah@yahoogroups.com> Subject: Re: [wanita-muslimah] Adam dan Hawa ....!- Kaidah Menafsirkan alQuran Ole sio sayange, arcon terburu nafsu, nafsu besar tenaga membaca kurang. Ini beta copy paste dari Seri 772 Pada tahun 1972 Rashad Khalifa berhasil mengistinbath qaidah mengenai Al-Muqaththa'aat ini bahwa itu adalah kode matematis. Sayangnya angka 19 ini disakralkan oleh agama Bahai, sehingga Rashad Khalifa dituduh beragama Bahai, padahal dia sama sekali tidak mensakralkan angka 19 tersebut. Bahkan atasnya dilakukan pula pembunuhan karakter (character assassination) yaitu dia juga dituduh ingkar sunnah. Padahal dia ikut shalat berjamaah, mana bisa dia ingkar sunnah kalau shalatnya sama dengan shalat kita, sebab bukankah cara shalat itu landasannya Hadits? Sio nyong arcon yang nafsu besar tenaga kurang juga ikut membebek kwek, kwek orientalis yang menaruh hasad, dengki dan membenci ummat Islam dan kaum Muslimin yang melakukan character assassination terhadap tokoh-tokoh Muslim bahkan sunnah Nabi SAW.. . Ole sio sayange, arcon di samping nafsu besar besar tenaga kurang, juga pandir asal mengembik saja, tidak tahu apa itu teori. Ada qaidah hukum Allah dalam ayat kauwniyah (physical world) yang diistinbath (digali) oleh Archimedes yang berbunyi: Sebuah benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam cat cair, akan mendapat tekanan keatas seberat zat cair yang didesaknya. Sio nyong arcon yang nafsu besar tenaga kurang yang asal mengembik saja, itu qaidah yang didapatkan (discovered) oleh Archimedes bukan teori nyong. Demikian pula qaidah hukum yang didapatkan hasil istinbath oleh Rashad Khalifa dalam ayat Qawliyah (ayat-ayat verbal, yaitu Al-Quran), ini beta copy paste dari Seri 749: Pertama, Kaitan numerik jumlah Surah yang dibuka dengan Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat ditambah dengan jumlah Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat ditambah dengan jumlah huruf-huruf yang membentuk Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat, maka jumlah keseluruhan itu kelipatan 19. Kedua, Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat yang membuka sebuah Surah setelah Basmalah memberikan isyarat bahwa jumlah huruf dalam Surah bersangkutan adalah kelipatan 19. Ketiga, huruf dan huruf-huruf persekutuan yang membentuk Al-Muqaththa'ah dan/atau Al-Muqaththa'aat yang terdapat dalam semua Surah yang sama-sama memiliki huruf dan/atau huruf-huruf persekutuan tersebut, jumlahnya adalah kelipatan 19. Keempat, jumlah huruf atau huruf-huruf yang dinyatakan oleh Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat dalam beberapa Surah yang sama-sama memiliki Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat tersebut, adalah kelipatan 19. La Tando :: +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ ----- Original Message ----- From: "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> To: "Milis wm" <wanita-muslimah@yahoogroups.com> Sent: Wednesday, March 26, 2008 10:37 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Adam dan Hawa ....!- Kaidah Menafsirkan alQuran > Oom hmna, > > Pakai teorinya orang baha'I dan rashad khalifah lagi ? > > > Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network > > -----Original Message----- > From: "Tana Doang" <[EMAIL PROTECTED]> > > Date: Wed, 26 Mar 2008 10:36:46 > To:<wanita-muslimah@yahoogroups.com> > Subject: Re: [wanita-muslimah] Adam dan Hawa ....!- Kaidah Menafsirkan alQuran > > > Ole sio sayange, beta minta lagi Mas No mengupas artikel Seri 749 dan Seri 772 menurut qaidah tafsir > Salam > La Tando > *************************************************************************** > > BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM > > WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU > [Kolom Tetap Harian Fajar] > 749 Al-Muqaththa'aat Salah Satu Mu'jizat > > Dalam rangka peringatan NuzululQuran Seri 749 ini membicarakan seperti judul di atas Al-Muqaththa'aat Salah Satu Mu'jizat. Al-Muqaththa'aat adalah potongan dan/atau rangkaian potongan-potongan (akarnya dari Qaf, Tha, 'Ain, qatha'a, memotong) huruf-huruf yang terdapat dalam pembukaan surah-surah sesudah kalimah Basmalah. Mu'jizat (akarnya dari 'Ain, Jim, Zai, 'ajaza, melemahkan) adalah sesuatu yang dimiliki oleh seorang Nabi untuk melemahkan kehandalan pikiran dan upaya orang kafir dalam menentang seorang Nabi. > > Al-Muqaththa'aat itu sesungguhnya kode matematis. Setelah mengadakan istinbath (penggalian) mengenai Al-Muqathth'aat ini diperoleh qaidah numerik seperti berikut: > > Pertama, Kaitan numerik jumlah Surah yang dibuka dengan Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat ditambah dengan jumlah Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat ditambah dengan jumlah huruf-huruf yang membentuk Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat, maka jumlah keseluruhan itu kelipatan 19. > > Kedua, Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat yang membuka sebuah Surah setelah Basmalah memberikan isyarat bahwa jumlah huruf dalam Surah bersangkutan adalah kelipatan 19. > > Ketiga, huruf dan huruf-huruf persekutuan yang membentuk Al-Muqaththa'ah dan/atau Al-Muqaththa'aat yang terdapat dalam semua Surah yang sama-sama memiliki huruf dan/atau huruf-huruf persekutuan tersebut, jumlahnya adalah kelipatan 19. > > Keempat, jumlah huruf atau huruf-huruf yang dinyatakan oleh Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat dalam beberapa Surah yang sama-sama memiliki Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat tersebut, adalah kelipatan 19. > > Menurut penuturan guru saya Allahu Yarham DR S.Majidi, penjelasan yang paling effektif, yaitu memberikan contoh. Maka contoh-conth itu diilustrasikan di bawah: > > Contoh Qaidah pertama: > Ada 29 surah yang dibuka dengan Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat sesudah Basmalah, yaitu Surah-Surah ke- 2, 3, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 19, 20, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 36, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 50, 68. Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat itu 14 buah, yaitu: > > 1.Alif-Lam-Mim (2,3,29,30,31,32) > 2.Alif-Lam-Ra (10,11,12,14,15) > 3.Alif-Lam-Mim-Ra (13) > 4.Alif-Lam-Mim-Shad (7) > 5.ha,Mim (40,41,43,44,45,46) > 6.'Ain,Sin,Qaf ha,Mim (42) > 7. Tha,Sin (27) > 8.Tha-Sin-Mim (26,28) > 9. Kef-Ha-Ya-'Ain-Shad (19) > 10.Ya-Sin (36) > 11.Tha-Ha (20) > 12.Shad (38) > 13.Qaf (50) > 14.Nun (68) > > Huruf yang membentuk Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat 14 buah: (1)Alif, (2)Lam, (3)Mim, (4)Ra, (5)Kef, (6)ha, (7)Ya, (8)'Ain, (9)Shad, (10)Tha, (11)Sin, (12)Qaf, (13)Nun, (14) Ha. > Marilah kita jumlahkan angka 29 (jumlah Surah yang dibuka dengan Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat), ditambahkan dengan 14 (jumlah Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat), ditambahkan lagi dengan 14 (huruf dan huruf-huruf yang membentuk Al-Muqththa'ah dan Al-Muqaththa'aat, maka akan diperoleh: 29 + 14 + 14 = 57 = 3 x 19. > > Contoh Qaidah kedua: > > Surah al-A'raaf (7) > Alif Lam Mim Shad Alif+Lam+Mim+Shad > 2572 1523 1165 98 5358 = 19 x 282 > ******* > > Surah Yuwnus (10) > Alif Lam Ra Alif+Lam+Ra > 1319 913 257 2489 = 19x131 > ******* > > Surah al-Ra'd (13) > Alif Lam Mim Ra Alif+Lam+Mim+Ra > 625 479 260 137 1501 = 19 x 79 > ****** > > Surah Tha-Ha (20) > Tha Ha Tha+Ha > 28 314 342 = 19 x 18 > ******* > > Surah Maryam (19) > Kef Ha Ya 'Ain Shad Kef+Ha+Ya+'Ain+Shad > 137 168 345 122 26 798 = 19 x 42 > ******* > > Surah Ya-sin (36) > Ya Sin Ya+Sin > 48 237 285 = 19 x 15 > ******* > > Surah asy-Syuwray (42) > ha Mim 'Ain Sin Qaf ha+Mim+'Ain+Sin+Qaf > 53 308 53 99 57 570 = 19 x 30 > ******* > > Surah Qaf (50) > Qaf > 57 = 19 x 3 > ******* > > Surah alQalam (68) > Nun > 133 = 19 x 6 > ******* > > Contoh Qaidah ketiga: > > Jumlah huruf Alif persekutuan yang terdapat dalam Surah-Surah 2, 3, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 29, 30, 31, 32 berturut-turut seperti berikut: > 4592 + 2578 + 2572 + 1353 + 1402 + 1335 + 625 + 594 + 503 + 784 + 545 + 348 + 268 = 17499 = 19 x 921 > ******* > Jumlah huruf Lam persekutuan yang terdapat dalam Surah-Surah 2, 3, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 29, 30, 31, 32 berturut-turut seperti berikut: > 3204 + 1885 + 1523 + 912 + 788 + 812 + 479 + 452 + 323 + 554 + 396 + 298 + 154 = 11780 = 19 x 620 > ******* > Jumlah huruf Mim persekutuan yang terdapat dalam Surah-Surah 2, 3, 7, 13, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46 berturut-turut seperti berikut: > 2195 + 1251 + 1165 + 260 + 489 + 461 + 347 + 318 + 177 + 158 + 389 + 276 + 308 + 317 + 145 + 200 + 227 = 8683 = 19 x 457 > ******* > Jumlah huruf Ra persekutuan yang terdapat dalam Surah-Surah 10, 11, 12, 13, 14, 15 berturut-turut seperti berikut: > 257 + 324 + 258 + 137 + 160 + 99 = 1235 = 19 x 65 > ******* > > Contoh Qaidah keempat > > Tabel Persekutuan Al-Muqaththa'ah [Shad] > ======================================== > No. Surah Shad > ------------------------ > 7 al-A'raaf 98 > 19 Maryam 26 > 38 Shad 28 > ---------------------------- > 152 = 19 x 8 > > Tabel Persekutuan Al-Muqaththa'ah [Qaf] > ======================================= > No. Surah Qaf > ------------------------ > 42 asy-Syuwray 57 > 50 Qaf 57 > ---------------------------- > 114 = 19 x 6 > > =========================================== > No.Surah Alif Lam Ra Alif+Lam+Ra > ------------------------------------------- > 10 Yuwnus 1319 913 257 2489 > 11 Huwd 1370 794 325 2489 > 12 Yuwsuf 1306 812 257 2375 > 14 Ibraahiym 585 452 160 1197 > 15 al-hijr 493 323 96 912 > -------------------------------------------- > Jumlah 5073 3294 1095 9462 = 19x498 > > Tabel Persekutuan Al-Muqaththa'aat [Alif,Lam,Mim] > ===================================================== > No. Surah Alif Lam Mim Alif,Lam,Mim > ----------------------------------------------------- > 2 al-Baqarah 4592 3204 2195 9991 > 3 Ali 'Imraan 2578 1885 1251 5714 > 7 al-A'raaf 2572 1523 1165 5260 > 13 al-Ra'd 625 479 260 1364 > 29 al-'Ankabuwt 784 554 347 1685 > 30 al-Ruwm 545 396 318 1259 > 31 Luqmaan 348 298 177 823 > 32 al-Sajadah 268 154 158 580 > ------------------------------------------ > Jumlah 12312 8493 5871 26676 = 1404 x 19 > ========================================================== > > Alhasil, pendekatan numerik Al-Muqaththa'ah/Al-Muqaththa'aat di atas itu menunjukkan bahwa tidak mungkin ada manusia sampai kiamatpun yang mampu menyusun buku dengan kalimat-kalimat yang redaksionalnya terkait dengan sistem kelipatan 19 itu. Al-Muqaththa'ah/Al-Muqaththa'aat yang sinkron dengan sistem 19 itu melemahkan semua hasil kajian orientalis yang memutar otaknya memakai hermeneutika menentang dengan menyatakan bahwa Al-Quran itu "man made" dan Orientalis bersama antek-anteknya Orientalis berupa pseudo-Muslim yang menentang keotentikan teks Mushhaf 'Usmany. Satu huruf saja yang tidak otentik, maka keterkaitan data numerik di atas itu tidak akan sinkron dengan sistem 19. Apa yang diperlihatkan hasil lacakan/obesrvasi menganai data numerik itu dengan telak melemahkan semua upaya yang sia-sia dari para Orientalis dan antek-anteknya pseudo-Muslim itu. Melemahkan, 'ajaza, Mu'jizat Nabi Muhammad SAW yang dapat disaksikan di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja. WaLlahu a'lamu bisshawab. > > *** Makassar, 15 Oktober 2006 > [H.Muh.Nur Abdurrahman] > http://waii- <http://waii-hmna.blogspot.com/2006/10/749-al-muqaththaaat-salah-satu-mujiza t.html> hmna.blogspot.com/2006/10/749-al-muqaththaaat-salah-satu-mujizat.html > > ***************************************************************** > > BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM > > WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU > [Kolom Tetap Harian Fajar] > 772 Kesulitan Orang Terdahulu dengan Sistem Kontrol Sistem 19 > > Sebuah pertanyaan yang agak lama dipending menjawabnya, yaitu melalui jalur pribadi (Japri) saya terima e-mail yang menanyakan: "Fungsi angka 19 dalam S. Al-Muddatstsir, ayat 30 sebagai sistem kontrol yang merupakan mekanisme untuk mengontrol keotentikan Al-Quran Mushhaf 'Utsmani, mengapakah Nabi SAW, yang merupakan keniscayaan tahu sistem kontrol itu, beliau tidak menjelaskannya dalam Hadits? > > Adapun ayat itu tergolong dalam ayat yang pendek: > -- ALYHA TS'AT 'ASyR (S. ALMDTsR, 74:30), dibaca: > -- 'alaiha- tis'ata 'asyara, artnya: > -- padanya 19 > > Pertanyaan ini gampang-gampang susah. Gampangnya ialah, harus diingat bahwa salah satu perbedaan antara Hadits dengan Al-Quran, yaitu seluruh ayat yang diucapkan RasuluLlah termaktub dalam Mushhaf 'Utsmani, artinya tidak ada ayat yang kurang, dan tidak ada selain ayat yang termaktub dalam Musshaf 'Utsmani, artinya tidak ada yang berlebih. (Bahasa "Bugis/Makassarnya", the whole ayat, and nothing but the ayat). Sedangkan mengenai Hadits ada yang berlebih yaitu hadits palsu, dan tidak semua Hadits sempat dicatat. Maka tentang Sistem Kontrol angka 19 sebagai mekanisme untuk mengontrol keotentikan Al-Quran Mushhaf 'Utsmani, termasuklah yang tidak sempat dicatat. Itu gampangnya. Yang susah dijawab ialah, apabila memang RasuluLlah SAW tidak menjelaskannya kepada para sahabat, mengapa beliau membiarkan hal tersebut, yaitu biarlah nanti ummat Islam di belakang hari mengungkapkan fungsi angka 19 itu. > > Firman Allah: > -- ANA NhN NZLNA ALDzKR WANA LH LhFZHWN (S. ALhJR, 15:9), dibaca: > -- inna- nahnu nazalnadz dzikra wainna- lahu- laha-fizhu-n, (tanda - dipanjangkan membacanya), artinya: > -- Sesungguhnya telah Kami turunkan Al-Dzikr (Al-Quran, Al-Kitab) dan sesungguhnya Kami memeliharanya. > > Allah SWT memelihara Al-Dzikr melalui dua cara: > Pertama, dari segi bacaan (Al-Quran) Allah SWT memberi kemampuan kepada tidak sedikit ummat Islam sampai kepada anak-anak yang mampu menghafal Al-Quran. > Kedua, Allah menciptakan Sistem Kontrol sebagai mekanisme yang mengontrol keotentikan tuisan (Al-Kitab) Mushhaf 'Utsmani. > > Ternyata ayat-ayat dalam Al-Quran bukan hanya sekadar untuk mengistinbath (menggali) hukum-hukum dalam Ilmu Fiqh, tetapi juga mengistinbath qaidah (regel, rule), antara lain mengenai potongan-potongan huruf yang disebut Al-Muqaththa'aat (dari akar kata yang dibentuk oleh Qaf-Tha-'Ain, qatha'a = potong), yaitu seperti Alif-Lam-Mim, dll. > > Pada tahun 1972 Rashad Khalifa berhasil mengistinbath qaidah mengenai Al-Muqaththa'aat ini bahwa itu adalah kode matematis. Sayangnya angka 19 ini disakralkan oleh agama Bahai, sehingga Rashad Khalifa dituduh beragama Bahai, padahal dia sama sekali tidak mensakralkan angka 19 tersebut. Bahkan atasnya dilakukan pula pembunuhan karakter (character assassination) yaitu dia juga dituduh ingkar sunnah. Padahal dia ikut shalat berjamaah, mana bisa dia ingkar sunnah kalau shalatnya sama dengan shalat kita, sebab bukankah cara shalat itu landasannya Hadits? > > Memang sudah tepat waktunya hal itu terungkap sekarang, karena dewasa ini para orientalis yang membenci Islam dan ummat Muslimin, sedang sengit-sengitnya menyerang Al-Quran Mushhaf 'Utsmani, bahwa itu tidak otentik. Bukan para orientalis tersebut saja yang menyerang keotentikan Mushhaf 'Utsmani, namun para pseude Muslim, para benggolan yang menamakan diri Islam Liberal turut pula dalam aktivitas itu, setelah menimba dari sumur (well) para orientalis yang membenci Islam dan ummat Muslimin tersebut. Cukup di sini saya sebutkan dua orang di antaranya, yaitu: Luthfi Asysyaukani, dosen Sejarah Pemikiran Islam di Universitas Paramadina, Jakarta, yang Editor Jaringan Islam Liberal (JIL) menulis al: "Alquran kemudian mengalami berbagai proses 'copy-editing' oleh para sahabat, tabi'in." Taufik Adnan Amal, dosen mata kuliah ulumul Quran di IAIN (sekarang UIN) Alauddin Makassar, aktivis JIL, al menulis: "Bagi rata-rata sarjana Muslim, keistimewaan rasm utsmani merupakan misteri ilahi dan karakter kemukjizatan al-Quran. Tetapi, pandangan ini lebih merupakan mitos. > > Sistem Kontrol angka 19 sebagai mekanisme untuk mengontrol keotentikan Al-Quran Mushhaf 'Utsmani telah saya bahas dalam Lampiran I dari Orasi Ilmiyah yang saya presentasikan dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Universitas Muslim Indnesia (UMI) pada tanggal 25 Muharram 1416 / 24 Juni 1995 dalam Rangka Peringatan Milad (Dies Natalis) UMI yang ke 41 [1954 - 1995]. Insya Allah pada kesempatan lain akan saya sajikan nanti dalam rubrik OPINI Lampiran I tersebut. > > Dahulu notasi bilangan itu memakai sistem huruf-huruf > > ================================= > Sistem menuliskan simbol bilangan > ================================= > > Alif A = 1 Sin S = 60 > Ba B = 2 'Ain 'A = 70 > Jim J = 3 Fa F = 80 > Dal D = 4 Shad Sh = 90 > Ha (*) H = 5 Qaf Q = 100 > Waw W = 6 Ra R = 200 > Zay Z = 7 Syin Sy = 300 > ha (#) h = 8 Ta T = 400 > Th Th = 9 Ts Ts = 500 > Ya Y = 10 Kha Kh = 600 > Kef K = 20 Dzal Dz = 700 > Lam L = 30 Dha Dh = 800 > Mim M = 40 Zha Zh = 900 > Nun N = 50 Ghain Gh = 1000 > ---------- > (*) H abjad ke-3 dari belakang > (#) h abjad ke-6 > > Contoh > _______ > D'ADhGh = 1874 > Biasanya simbol angka diberi bergaris di atasnya. Notasi angka dengan simbol huruf-huruf itu gunanya hanya untuk mencatat saja, tidak bisa dipakai untuk operasi ilmu hitung seperti menambah, mengurangi, memperbanyak dan membagi. > > *** > > Kode matematis itu antara lain qaidah bahwa Al-Muqaththa'aat yang membuka sebuah Surah memberikan isyarat bahwa jumlah huruf dalam Surah bersangkutan adalah kelipatan 19. Seperti misalnya jumlah huruf Alif+Lam+ Mim+Shad dalam surah Al-A'raaf adalah kelipatan 19. Hasilnya seperti dalam tabel di bawah dengan notasi bilangan dalam huruf-huruf: > > Huruf Jumlah huruf Shad > _________ > Alif B'ATsGhGh > ______ > Lam JKTsGH > _____ > Mim HSQGh > ___ > Shad hSh ___ > Jumlah ? = ? x ThY > > Siapa yang dapat menjumlahkan angka-angka tersebut di atas, baik orang terdahulu maupun orang dewasa ini? Belum lagi untuk qaidah huruf-huruf persekutuan yang membentuk Al-Muqaththaat yang terdapat dalam semua Surah yang sama-sama memiliki huruf -huruf persekutuan tersebut, jumlahnya adalah kelipatan 19, seperti dalam tabel di bawah, dalam notasi bilangan yang bukan huruf: > > Tabel Persekutuan [Alif,Lam,Ra] > ======================================= > No.Surah Alif Lam Ra Alif+Lam+Ra > --------------------------------------- > 10 Yuwnus 1319 913 257 2489 > 11 Huwd 1370 794 325 2489 > 12 Yuwsuf 1306 812 257 2375 > 14 Ibraahiym 585 452 160 1197 > 15 al-hijr 493 323 96 912 > --------------------------------------- > Jumlah 5073 3294 1095 9462=19x498 > > Gampang sekali menjumlahkan dan membagi angka-angka itu. Tetapi coba bagi orang-orang terdahulu sebelum didapatkannya notasi bilangan dalam sistem desimal. Kalau setiap bilangan dinyatakan dalam simbol huruf-huruf, mana bisa dilakukan operasi tambah dan membagi. > > Maka masuk akal, jika Nabi Muhammad SAW tidak menceritakan dalam Hadits Sistem 19 itu, bikin susah orang saja. Barulah setelah didapatkan notasi bilangan dalam sistem desimal operasi menambah dan membagi itu menjadi gampang. Bahkan menjadi sangat gampang dan cepat setelah teknologi komputer didapatkan, yaitu dengan adanya Al-Quran digital, tidak susah membuat program untuk menjumlah huruf-huruf yang dikehendaki, kemudian membaginya dengan 19. Dan yang mulai dengan pemakaian kompuer itu adalah Rashad Khalifa. Dialah yang menemukan "telur Columbus", seperti dikemukakan dalam Seri 771 yang lalu. WaLlahu a'lamu bisshawab. > > *** Makassar 1 April 2007 > [H.Muh.Nur Abdurrahman] > http://waii- <http://waii-hmna.blogspot.com/2007/04/772-kesulitan-orang-terdahulu-dengan. html> hmna.blogspot.com/2007/04/772-kesulitan-orang-terdahulu-dengan.html > > ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ > > ----- Original Message ----- > From: Mas No > To: milis muslimah > Sent: Wednesday, March 26, 2008 9:10 AM > Subject: Fw: [wanita-muslimah] Adam dan Hawa ....!- Kaidah Menafsirkan alQuran > > ---------------------------------------------------------- > PENGANTAR > > Prinsip: > > Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan bodoh (tak berilmu), kemudian Allah menurunkan ilmu-Nya; maka ilmu yang dimaksud adalah QOLA ALLAH, QOLA RASULULLAH, QOLA SAHABAH; inilah SIKAP BERAGAMA YANG BENAR. > > Rasulullah dan Sahabat Nabi. s.a.w. adalah sumber ilmu; dalam memahami ayat, kepada Rasulullah dan Sahabat Nabi. s.a.w. kita MENGAMBIL TAFSIRNYA. > > Barangsiapa yang menyelisihi penafsiran Rasulullah dan Sahabat Nabi. s.a.w., berarti telah menyampaikan yang MENYESATKAN juga TELAH MERENDAHKAN penafsiran Rasulullah dan Sahabat Nabi. s.a.w. > > (ulama-ulama tafsir, ulama ulama hadits yang bermanhaj salafusholeh), dalam memahami ayat atau hadits PASTI merujuk kepada Rasulullah dan Sahabat Nabi. s.a.w.), bukan berdasar: ILHAM, MIMPI, AKAL-AKAL, dugaan-dugaan beliau-beliau > > ---------------------------------------------------------- > > Kaidah ke-1 > > Didalam menafsirkan Al-Quran WAJIB bermanhaj dengan manhaj yang haq dan shahih, yaitu manhaj Salafush Shalih. Bukan manhaj dan tafsirnya ahli bid'ah seperti Khawarij, Syiah, Mu'tazilah, Jahmiyah, Falaasifah (filsafat) atau Sufiyyah, dll. > > Manhaj menurut istilah artinya sikap dan cara beragamanya seseorang. Manhajlah yang akan membentuk dan mengantarkan serta membawa bagaimana cara beragamanya seseorang itu yang meliputi: I'tiqad (keyakinan), ibadah, akhlak atau adab dan mu'amalah, dan seterusnya. > > Manhaj lebih luas dari aqidah. Misal, kalau manhaj (cara beragama) saudara Khawarij, maka aqidah dan ibadah pun saudara Khawarij. > > Oleh karena itu WAJIB bagi kaum muslimin, beragama dengan cara beragama atau manhaj yang haq, yaitu bermanhaj dengan manhaj SALAF. Tidak ada manhaj yang haq di dalam Islam kecuali MANHAJ SALAF, hal ini berdasar al-Qur'an, hadits, ijma' dan qiyas. > > Kaidah ke-2 > > BERILMU. Salah satu yang menjadi manhaj Salaf ialah berilmu sebelum bicara dan berbuat. > > Kaidah ke-3 > > Di dalam menafsirkan Al-Quran dengan mengikuti cara terbaik; yaitu: Al-Quran di tafsirkan dengan Al-Quran; Al-Quran di tafsirkan oleh Hadits (sunnah); Al-Quran di tafsirkan oleh para Sahabat Nabi.s.a.w.; Al-Quran di tafsirkan oleh para Taabi'in; atau dikembalikan ssesuai dengan bahasa Arab dengan mengikuti kaidah-kaidahnya. > > Kaidah ke-4 > > Tidak menafsirkan Al-Quran dengan RA'YU (akal) dan fikiran semata yang kosong dari ilmu dan manhaj yang haq, yaitu manhaj Salaf. > > Kaidah ke-5 > > Di dalam menafsirkan Al-Quran WAJIB berpegang dengan HADITS-HADITS, yang telah sah menurut ahlinya, yaitu hadits yang Shahih atau Hasan. > > BUKAN DENGAN : hadits-hadits yang dha'if (lemah), sangat lemah, maudhu (palsu), hadits yang tidak ada asalnya, HIKAYAT-HIKAYAT YANG BATIL, Ilham, Tahayul. > > Kaidah ke-6 > > Berpegang dengan kitab-kitab tafsir Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang berjalan di atas manhaj Salaf. Seperti tafsir: Al Imam Ibnu Jarir Ath Thabari, Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qayyim, Ibnu Katsir, dll. > > MENJAHUI kitab-kitab tafsir bid'ah yang menyalahi tafsir Salaf Ahlus Sunnah wal Jama'ah. > > CARA TERBAIK DALAM MENAFSIRKAN AL-QURAN > > KE-1 : Al-Quran di tafsirkan dengan Al-Quran > > Mengapa demikian? Karena sebagian ayat yang mujmal (secara garis besar) di satu tempat, ditafsirkan di tempat yang lain secara terperinci. > > Sebagian ayat yang ringkas di satu tempat, akan diterangkan lebih luas di tempat yang lain. > > Ayat-ayat Al-Quran satu dengan yang lainnya saling membenarkan, bukan saling mendustakan sebagaimana telah ditegaskan oleh Nabi s.a.w. yang mulia. > > Firman Allah: > > "maka apakah mereka tidak emperhatikan al-Quran? Kalau sekiranya al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat perentangan yang banyak di dalamnya. (QS. An-Nisaa:82) > > Ayat yang mulia diatas menjelaskan kepada kita, bahwa al-Qur'an ayat-ayatnya tidak saling bertentangan. > > Oleh karena itu tidak ada yang mengatakan tentang al-Qur'an, bahwa ayat yang satu bertentangan dengan ayat yang lain kecuali dua golongan manusia, yaitu: ORANG BODOH (Jahil), dan orang MUNAFIK atau KAFIR. > > KE-2 : Al-Quran di tafsirkan oleh Hadits Nabi s.a.w. > > Sunnah Nabi s.a.w. sebagai syarah (penjelasan) dan menafsirkan ayat-ayat Allah. Sebagaimana Allah firmankan: > > "Dan Kami turunkan kepadamu al-Quran, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka supaya mereka memikirkan." > > (QS.An-Nahl:44) > > Dari ayat yang mulai diatas, kita mengetahui beberapa hukum dan faedah serta kaidah, diantaranya: > > 1. Ketinggian dan kemuliaan Sunnah di dalam Islam sebagai dasar hukum Islam yang kedua setelah al-Qura'an. > > 2. Bahwa Sunnah (Hadits) sebagai penafsir pertama al-Quran. > > 3. Bahwa al-Qur'an berjalan bersama dengan Sunnah, dan tidak boleh dipisahkan. > > 4. Bahwa tanpa Sunnah MUSTAHIL dapat memahami dan mengamalkan serta menda'wahkan al-Qura'an dengan benar. > > 5. Bila TIDAK MENJADIKAN SUNNAH sebagai dasar bagi kita untuk memahami al-Qur'an, pasti akan TERSESAT, sebagaimana kaum Khawarij. > > Telah berkata Umar bin Khaththab: > > "sesungguhnya akan datang manusia yang akan membantah kamu dengan berbagai macam syubat (dari ayat-ayat) al-Qur'an, MAKA LAWANLAH mereka DENGAN SUNNAH, karena sesungguhnya AHLUS SUNNAH lebih tahu tentang Kitabullah (Al-Qur'an). Riwayat Imam Daarimiy (sunnan:1/49) > > 6. Nabi s.a.w. adalah orang yang paling alim terhadap Al-Qur'an. Oleh karena itu tidak syak lagi kesesatan orang yang menyalahi Sunnah Nabi s.a.w. > > 7. Bahwa Sunnah adalah wahyu kedua setelah al-Qur'an meskipun dibaca tidak seperti al-Quran. Dalilnya firman Allah: > > "Dan dia (Muhammad) tidak berbicara menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tidak lain melainkan wahyu yang diwahyukan (kepadanya)." (QS. An Najm:3-4) > > Sunnah inilah yang dimaksud dengan hikmah di dalam ayat berikut: > > "sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepadamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan Hikmah (as Sunnah) serta mengajarkan kepada kamu yang belum kamu ketahui." (QS. 2:151) > > Al-Hikmah yang dimaksud di dalam ayat di atas adalah Sunnah Nabi s.a.w. (Hadits), sebagaimana telah ditegaskan oleh para Ulama diantaranya Imam Asy-Syafi'iy. (Lihat Majmu' Fatwa Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah 1/6). > > 8. KUFURNYA mereka yang MENGINGKARI SUNNAH (Hadits) secara mutlak dengan kesepakatan para ulama berdasarkan dalil-dalil dari Al-Kitab dan Sunnah serta ijma' para Sahabat. Mereka inilah yang menamakan kelompok mereka dengan nama QUR'ANIYUN, yaitu kelompok yang hanya berpegang dengan Al-Quran saja, padahal mereka pada hakikatnya TELAH KUFUR terhadap Al-Quran (karena mengingkari HADITS). > > Kesesatan mereka yang menolak sebagian Sunnah (Hadits) karena suatu sebab yang tidak syar'i. contohnya: firqah Hizbu Tahrir Mu'tazilah gaya baru. Mereka menolak hadits-hadits ahad (satu periwayat) dipakai untuk aqidah berdasarkan syubat kesesatan yang ada di kepala-kepala mereka. > > 9. Keutamaan Ahli Hadits dan ilmunya untuk MEMAHAMI Al-Quran dan Sunnah Nabi s.a.w.. > > 10. KESESATAN orang yang MENDAHULUKAN AKAL dari Al-Quran dan Sunnah. > > 11. Kesesatan orang yang menafsirkan Al-Quran dengan RA'YU (Akalnya) semata TANPA pebjelasan dari Sunnah. > > 12. Bahwa akal apa bila tidak mendapat cahaya dari Al-Quran dan Sunnah, maka akal tidak akan berfungsi dan menjadi SAKIT dan GONCANG. > > 13. Bahwa akal yang sehat dan memiliki ketegasan (Shahih dan Sharih) ialah akal yang mendapat cahaya dari Al-Quran dan Sunnah. Al-Quran dan Sunnah adalah WAHYU dari Allah. > > 14. Asas di dalam Islam adalah wahyu kemudian akal. Barang siapa yang merubah ketentuan ini, yaitu dia menjadikan akal sebagai asas, kemudian wahyu, maka sesungguhnya dia telah TERSESAT. > > Dalil-dalil aqliyyah (akal) tidak memiliki kebebasan secara mutlak, tetapi terikat dan dibatasi oleh wahyu, yaitu Al-Quran dan Hadits. > > KE-3 : Al-Quran di tafsirkan oleh para Sahabat Nabi. s.a.w. > > Apabila tidak mendapati tafsir Al-Qur'an dari Al-Qur'an sendiri atau dari Hadits, maka dikembalikan kepada tafsir para Sahabat Nabi s.a.w., hal ini karena sebab yang mendasar, yaitu: > > 1.. Para Sahabat Nabi s.a.w. menyaksikan langsung turunnya wahyu, dan kekhususan-kekhususan lain yang tidak diketahui oleh orang yang sesudah mereka kecuali dari jalan mereka. > 2.. Para Sahabat Nabi s.a.w. memiliki pemahaman yang sempurna dan ilmu yang shahih. > 3.. Para Sahabat Nabi s.a.w. beramal sholih. > > Berkata Abdurrahman As Sulamiy, "Telah menceritakan kepada kami orang-orang (Para Sahabat Nabi s.a.w.) yang telah membacakan (AL-Qur'an) kepada kami, sesungguhnya apabila mereka mempelajari dari Nabi s.a.w. sepuluh ayat (AlQur'an), mereka tidak melampuinya sampai mereka mengetahui ilmunya dan (cara) mengamalkannya. Mereka berkata, Kami mempelajari Al-Qur'an dan mengamalkannya sekalian. (Tafsir Ibnu Jarir no.67, Majmu' Fatwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah-13/330, Muqadimah tafsir Ibnu Katsir). > > Atsar diatas menjelaskan bahwa: > > 1.. Bahwa Nabi s.a.w. telah menjelaskan makna-makna Al-Qur'an kepada Para Sahabat Nabi s.a.w. > 2.. Para Sahabat Nabi s.a.w. adalah orang-orang yang paling alim tentang tafsir AL-Qur'an. > > KE-4 : Al-Quran di tafsirkan oleh para Sahabat Nabi. s.a.w. > > Apabila tidak mendapati tafsir Al-Qur'an dari Al-Qur'an sendiri atau dari Hadits, juga tidak didapati tafsir para Sahabat Nabi s.a.w., maka kebanyakan dari para Imam mengembalikannya kepada tafsir para Tabi'in. > > Apabila mereka telah Ijma' (sepakat) di dalam menafsirkan suatu ayat, maka tidak ragu lagi bahwa tafsir mereka menjadi hujah. Dan tafsir yang menyalahi tafsir mereka adalah tafsir muhdats (bid'ah) dan orangnya sebagai AHLI BIDAH. > > Ketahuilah! Bahwa para Sahabt dan Tabi'in, mereka tidak menafsirkan Al-Quran kecuali setelah mereka memiliki ilmunya, baik dari Al-Quran dan Hadits, kemudian mereka berdalil atau beristimbath (mengeluarkan hukum) dari keduanya sesuai pemahaman mereka (para Sahabat Nabi. s.a.w.). > > [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....Yahoo! Groups Links ------------------------------------ ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/