HATI-HATI DENGAN ACARA TV
  Oleh: Azhari
   
  Seorang yang mengajarkan kebaikan maka pahalanya terus mengalir meskipun dia 
telah meninggal selama orang-orang masih menjalankan kebaikan yang 
diajarkannya, begitu juga orang yang mengajarkan kemaksiaatan dosanya tetap 
mengalir meskipun dia telah meninggal selama orang-orang menjalankan 
kemaksiaatan yang diajarkannya.
   
  Siapa yang mengajak kejalan kebenaran, maka dia memperoleh pahala sebanyak 
yang di terima oleh orang-orang yang mengikutinya, tidak kurang sedikit juapun. 
Dan siapa yang mengajak kejalan kesesatan, maka dia memperoleh dosa sama banyak 
dengan dosa orang-orang yang mengikutinya, tidak kurang sedikit juapun (HR 
Muslim).
   
  Salah satu yang mengajak kepada kemaksiaatan adalah TV, TV berbahaya karena 
berada di tempat yang paling pribadi yakni rumah-rumah kaum muslimin. Setiap 
saat acaranya di tonton jutaan orang dan mempengaruhi pola pikir yang 
menontonnya dan tentu saja akan mempengaruhi pola sikap (perilaku).
   
  Jika ingin tahu betapa berbahayanya acara-acara TV ini maka coba amati yang 
mereka suguhkan. Acara-acara TV dipenuhi oleh hal yang berbau syirik, budaya 
kufur, ghibah dan judi.
   
  Acara Syirik
   
  Acara Pemburu Hantu Lativi dengan pakaian bak seorang Kiai dan melakukan 
gerakan silat bagaikan pendekar sakti mencoba menangkap hantu-hantu yang 
berkeliaran dan mengganggu manusia, hantu ini kemudian dijebloskan ke dalam 
botol. Meskipun hantu benar-benar masuk ke dalam botol, ini pekerjaan sia-sia 
karena hantu (jin) jumlahnya sangat banyak dibandingkan manusia karena umurnya 
lebih panjang. Jadi, meskipun satu jin masuk botol tetapi masih miliaran lagi 
berkeliaran di luar botol.
   
  Acara ramalan nasib pada Panorama Pagi di SCTV, seorang peramal mampu 
mengetahui masa depan seorang pemirsa dengan menyebutkan tanggal lahirnya. 
Begitu juga Feng Shui yang ditayangkan Metro TV dan Own Channel dimana nasib 
baik seseorang tergantung kepada selain Allah swt.
   
  Acara Sentuhan Qalbu di Trans TV, dimana seorang ustadz menjelaskan sikap 
umat Islam terhadap musibah yang beruntun yang melanda Indonesia. Tetapi 
dibumbui komentar Mama Lauren bahwa semua musibah saat ini sesuai dengan 
ramalannya tahun lalu. Yang haq campur aduk dengan yang bathil! Masa depan 
adalah rahasia Allah swt, tak seorang makhlukpun yang mengetahuinya. Para 
peramal itu biasanya bersekutu dengan jin dan menyampaikan banyak kebohongan. 
Bahkan biasanya nasehat yang disampaikan untuk meramal nasib seseorang bersifat 
umum, semisal jika ingin banyak teman redam sifat egois, semua orang juga tahu 
soal itu.
   
  Itu adalah kalimat haq yang di curi oleh bangsa jin kemudian mereka 
membisikkannya ketelinga pengikutnya (dukun, paranormal, tukang ramal dan 
sejenisnya). Kemudian mereka mencampuradukkannya dengan seratus kebohongan (HR. 
Bukhari).
   
  Acara Budaya Kufur
   
  Hampir semua sinetron isinya tidak mendidik, umumnya bercerita tentang 
percintaan remaja dengan melakukan khalwat bahkan hamil di luar nikah, 
perselingkuhan rumah tangga, intrik perebutan harta, kekejaman terhadap anak 
tiri/pembantu/orang miskin yang didramatisir, bahkan sinetron Islami semisal 
Hidayah-pun tidak luput dari kemaksiatan dengan membuka aurat, melakukan 
khalwat dan mistik.
   
  Acara Kontak Jodoh di SCTV menggambarkan laki-laki dan wanita yang 
mendambakan pasangannya dengan karakter tertentu dan hampir semuanya 
mengidolakan artis sinetron. Kemudian pasangan ini dipertemukan, didandani 
dengan pakai pesta yang serba terbuka, di beri kesempatan saling berduaan, 
saling belai dan berdansa. Di akhir acara akan ditanyakan apakah masing-masing 
pasangan cocok atau tidak. Semua budaya yang diajarkan untuk mencari jodoh 
sangat bertentangan dengan Islam.
   
  Acara musik di TV baik dangdut maupun pop disertai dengan pakai seronok 
penyanyi dan penari latarnya, pakaian ketat, tembus pandang atau rok mini 
disertai dengan goyangan yang membangkitkan syahwat. Penonton tidak ada 
bedanya, saling berjoget dan bercampur baur antara laki-laki dan wanita. Mereka 
hanyut dengan buaian musik, seolah-olah ingin melupakan beban hidup yang 
menghimpit.
   
  Tidak ketinggalan iklan TV yang sebagian besar menggunakan wanita sebagai 
bintang iklannya, bahkan produk yang tidak ada hubungannya dengan wanita 
seperti pompa juga menampilkan wanita seksi dengan goyangan syahwatnya. 
Iklan-iklan banyak membohongi masyarakat dimana dengan sekejap seseorang bisa 
langsing, kulit menjadi putih, rambut menjadi indah atau tubuh menjadi sehat.
   
  Acara Ghibah
   
  Infotainment meskipun telah diharamkan melalui fatwa ulama NU tetapi masih 
tetap saja menjamur tanpa bisa dihentikan, sebut saja Kroscek, Insert, Go Spot, 
Was Was dan sejenisnya. Acara ini menjadi sarapan Ibu-ibu setiap pagi dan 
sangat digemari karena memang tabiat manusia ingin tahu sisi buruk seseorang.
   
  Berita tentang selebritis ditambah-tambahi agar menarik pemirsa, bahkan 
berita yang masih belum pasti seakan-akan sudah terjadi berkat kelihaian 
pembawa acaranya. Selebriti yang diberitakan ada yang senang dan marah atas 
pemberitaan dirinya, senang tentu ketika pemberitaan menaikkan popularitasnya, 
marah tentu ketika aibnya terungkap.
   
  Pemberitaan yang tidak sesuai dengan faktanya adalah Fitnah, sedangkan jika 
sesuai dengan faktanya tetapi orang yang diberitakan tidak senang 
mendengarkannya maka ini termasuk Ghibah. Fitnah dan Ghibah diharamkan dalam 
Islam.
   
  Acara Judi
   
  Acara pemilihan bintang semisal KDI di TPI, AFI di Indosiar, Pildacil di 
Lativi, Indonesia Idol di RCTI dan acara sejenis menggunakan Polling SMS untuk 
memilih pemenangnya, hal ini termasuk jenis judi. Dengan motivasi untuk meraih 
hadiah mobil dan hadiah lainnya pemirsa rela mempertaruhkan biaya SMS yang 
berlipat-lipat, SMS yang biaya normalnya Rp 300 menjadi Rp 2.000.
   
  Acara di atas memenuhi 3 unsur judi yakni taruhan harta, permainan untuk 
menentukan pemenang dan pemenang yang memperoleh harta.
   
  Apa Tindakan Kita
   
  Masih sederatan panjang lagi acara yang merusak aqidah, akhlaq dan tindak 
kekerasan, acara-acara TV jika tidak di kontrol akan merusak keluarga-keluarga 
muslim sehingga akhlaqnya tidak sesuai dengan tuntunan Islam dan menjauhkan 
dari kedekatan kepada Allah swt. Waktunya yang berharga dihabiskan di depan TV, 
yang seharusnya di isi dengan hal-hal yang bermanfaat seperti belajar dan 
beribadah kepada Allah swt. 
   
  Sudah saatnya kita melakukan usaha yang sungguh-sungguh untuk tidak menonton 
acara-acara yang tidak mendidik dan bertentangan dengan Islam tersebut, bahkan 
sebagian kaum muslimin melakukan tindakan yang lebih tegas dengan mengosongkan 
TV dari rumah mereka. Tetapi jika tidak mampu membuang TV tersebut maka 
batasilah menonton acara yang ada manfaatnya dan tidak merusak semisal acara 
berita, ceramah Islam atau ilmu pengetahuan, dengan syarat tidak melalaikan 
kewajiban beribadah kepada Allah swt. Lebih baik rumah kita dipenuhi dengan 
suara dzikir, bacaan al-Quran, shalat, kajian Islam dan amalan lain yang 
bernilai pahala, sehingga rumah terasa nyaman dan tenteram bagi kehidupan 
keluarga.
   
  Secara politik diperlukan UU yang mencegah media elektronik untuk mengajak 
masyarakat ke dalam kemaksiaatan dan menebarkan kerusakan ditengah-tengah 
keluarga kaum muslimin. Ini merupakan tanggung jawab penguasa karena mereka 
yang mempunyai kekuatan untuk mencegahnya.
   
  Wallahua'lam

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke