bla bla bla... dasar orang gak tahu malu! masih ngerocos terus walo lawannya udah dicekal!
dan milis pseudo-feminis ini juga gak punya rasa malu. membela seorang laki-laki dalam perdebatannya dengan seorang perempuan!!! dasar perempuan baru kenal sekolahan perguruan tinggi, euforia kompleks!!! hahaha... --- In [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] wrote: Gadis dan teman-teman, Saya tambahkan saja di sini, bahwa sebetulnya saya juga dimoderasi (secara langsung) oleh Dewi sendiri. Ketika olok-olok masih memanas, hampir setiap posting saya dikasih warning oleh Dewi secara japri. Secara halus, Dewi menyampaikan bahwa jika saya tetap berolok-olok seperti itu, maka saya akan dimoderasi total. Saat itu saya berjanji kepadanya untuk tak lagi "berbalas pantun" dengan Saut, dan memfokuskan diri pada diskusi serius tentang artikel Katrin Bandel di Republika. Karena pendekatan moderator yang arif itulah maka saya bahkan lalu memutuskan untuk mengajukan permintaan resmi kepada forum--semua anggota milis JP. Kearifan yang sama sudah diperlihatkan kepada pemain utama diskusi yang lain, yakni Saut dan Heri. Selanjutnya, terserah mereka masing-masing mau menyikapinya seperti apa. Sekian tambahan klarifikasi saya. manneke Quoting Gadis Arivia <[EMAIL PROTECTED]>: > Saya pikir kalau kita mau refleksi apa yang terjadi pada perdebatan soal > Katrin Bandel di milis JP ini, ada dua model diskusi yang telah digulir > miliser JP. > > Diskusi model pertama adalah diskusi serius isi tulisan Katrin yang mencoba > memahami argumen Katrin dalam tulisannya di Republika. Diskusi model kedua > adalah olok-olokan antara Saut dan Manneke. > > Menurut saya kedua diskusi tersebut sama-sama menarik. Memang dalam > perolokan antara Saut dan Manneke kemudian meruncing. Tapi dalam dunia > perolokan memang bisa terjadi dua hal, apakah meruncing atau menjadi lucu. > Meskipun saya menemukan kelucuan juga dalam peruncingan perolokan Saut dan > Manneke. Tapi seharusnya dalam genre perolokan tidak ada yang perlu sakit > hati karena memang genre tulisan ini adalah perolokkan, tanpa basis argumen > dan data juga kebenaran diragukan, jadi hanya bersifat "pleasure" dan > "release" dalam menulis. > > Sebaliknya dalam diskusi pertama (perdebatan isi tulisan KB) memang perlu > basis argumen dan ketelitian dalam memeriksa pernyataan- pernyataan. Dan > miliser JP dengan sangat antusias menanggapi dan sabar menyusun pikiran > mereka. > > Wacana yang bergulir di milis-milis lain dan sayangnya lebih mendapatkan > sorotan adalah soal diskusi kedua (perolokan Saut-Manneke) bukan diskusi > pertama perdebatan serius isi tulisan KB. Diskusi perolok ini kemudian > mengeneralisir mutu perdebatan milis JP. Bahkan lebih jauh mencitrakan > "negatif" miliser JP dengan melakukan stigma. Dan lebih jauh lagi melakukan > politik pencitraan moderator milis JP, yang tidak benar sama sekali. Saya > bilang tidak benar karena moderator milis JP tidak pernah > melakukan pencekalan terhadap Saut hanya mengambil tindakan moderasi > terhadap baik Saut dan Manneke. Menurut pendapat saya tindakan moderasi > adalah hak moderator. Tindakan inipun dilakukan dengan bertanggung jawab > oleh moderator yaitu dengan mendiskusikannya terlebih dahulu serta > menginformasikan kepada anggota milis. > > Yang menjadi penyesalan buat saya adalah bahwa anggota yang berseteru (pada > diskusi perolokan) tidak diselesaikan dalam milis ini. Artinya, seharusnya > seluruh kekesalan ditumpahkan dan dibicarakan baik-baik di milis ini atau > lewat japri. Sangat disayangkan terjadi propaganda dan penyebaran opini di > luar milis ini. Padahal, bukankah lebih menarik dan menjadi pembelajaran > kita semua bila diselesaikan juga di milis ini? Bukankah di milis ini lah > dimulai perolokan tersebut dan di milis ini pula lah seharusnya diselesaikan > perdebatannya? > > Namun demikian, saya berharap perdebatan soal isi tulisan KB (diskusi model > pertama) terus dilanjutkan dan tidak membuat orang urung atau segan > melanjutkan diskusi. Apalagi takut. Karena kita berdiskusi bukan untuk > menyerang KB secara pribadi tapi untuk bisa memahami, memeriksa dan belajar > sama-sama soal isi tulisan KB dan menyumbangkan pikiran untuk kemajuan > ide2. Sedangkan untuk diskusi model kedua yakni olok2kan, tidak ada > salahnya juga untuk dilanjutkan di dalam milis ini. Kan ada moderator yang > akan memoderasi bila perolokan "memanas" dan tidak produktif lagi. > Moderator JP sudah dipilih dan hendaknya diberikan kepercayaan untuk > mengelola milis ini. > > Demikian pendapat saya. > > gadis arivia. > > 2008/4/12 edi_fa87 <[EMAIL PROTECTED]>: > > > Betul Soe Tjen, > > saya ikut jadi saksi bahwa anda-anda semua sering berbeda pendapat, > > dan saya jadi penikmat he..he.. > > > > salam, > > edi > > > > --- In [EMAIL PROTECTED] > <jurnalperempuan%40yahoogroups.com>, > > "smarching" <smarching@> wrote: > > > > > > Edi, > > > Saya kira tidak benar kalau pasangan Saut-Katrin dikeroyok > > > ramai-ramai. Kita hanya menyuarakan pendapat di sini. > > > > > > Saya, Dewi, Gadis, Aquino, Guntur & Manneke sering beda pendapat juga. > > > Bisa lihat posting-posting kita sebelumnya. Kita sering debat tentang > > > segala macam persoalan. Tapi, ini tidak membuat kita bermusuhan. > > > Justru saya menghargai nama-nama yang saya sebut di atas, karena > > > mereka justru membuat saya memikirkan kembali pendapat saya. Karena, > > > Edi, alangkah picik dan membiusnya terpaku dan terkagum pada pendapat > > > sendiri saja. > > > > > > Soe Tjen. > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > --- End forwarded message ---