Mba Nur,

Mau tanya nih (semoga sudi dijawab):

fundamentalis literalis itu yang mana sih? ko ujug-ujug menurut mba, 
mereka ini nanyanya "How moslem are you?"

mungkin mau sedikit mulai dari njelasin apa itu literalis? saya sih 
nangkepnya ga ada beda antara liberalis dan literalis, karena liberal 
manapun pasti juga literalis, toh mereka mengacu pada 
literal/letter/text rujukan mereka sendiri. artinya kalo diteruskan, 
literalis itu bisa juga nanya "How 
moslem/christian/budhist/hinduist/atheist/deist/agnostic/communist/soc
ialist/ ... (dst) are you?" secara semua penganut kepercayaan ini ada 
rujukan teksnya, minimal asongan verbal para pemimpinnya ...
ya kan mba?

salam,
satriyo

PS: buat pere yang RELA dan SADAR dipakai sebagai 'istri' (i'm not 
talking about nikah sirri atau istri simpanan lho) per kontrak 
bulanan atau tahunan itu statusnya 'korban' sehingga harus 
diselamatkan atau apa ya? :-)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Herni Sri Nurbayanti" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Iye con, udah ngaku2 monogami fundamentalis kok gak diaku ye, hehe.
> Kemarin gw kena getahnye deh. Ketemu playboy cap kampr*t (lagi).
> Biasa, dah punya buntut 1 ngaku jomblo. Tapi alhamdulillah masih
> diselamatkan, kok ya tiba2 ada perempuan yg ngasih warning ke aku
> (padahal semua temannya si cowo itu mengamini bahwa dia masih 
jomblo).
> Kebetulan perempuan ini pernah ketemu gue di satu forum dan pernah
> ngobrol soal isu perempuan (lha gue juga udah lupa soal ini hehehe).
> Jadi, sisterhood antara dia dan aku menyelematkan dirikyu dari
> brotherhood para laki2 yg berkonspirasi mendukung kebohongan status
> pria beristri berbuntut 1 (tenang, gak semua laki2 spt itu, cuma
> kemarin kok ya lagi apesss aja dikerjain). Secara pribadi sih 
orangnya
> asik (dan mungkin menarik, halaaaahh.. :P), tapi ya itu.. syarat
> pertama tidak terpenuhi: single and available, gak mau poligami! :-)
> pake bohong pulak.. susaaaaaah nyari orang jujur jaman sekarang yak,
> hehehe..
> 
> Eniwei, balik ke persoalan fundamentalis, jadi teringat satu
> perdebatan ttg fundamentalis literal vs fundamentalis liberal, yg
> kemudian dibantah oleh salah satu ustadz JIL (padahal yg liberal 
bukan
> JIL aja ya?). Mungkinkah yg terjadi sebenarnya adalah polarisasi dan
> yg liberal (dan bahkan kita juga, yg bukan liberal, bukan
> fundamentalis literal, entah lah kita ini apa hehehe) kadang suka
> terjebak dlm polarisasi tadi?
> 
> Maksudnya gini, yg fundamentalis literal kan bikin polarisasi antara
> kami dan bukan-kami. Dan tentunya, ini tidak tanpa perlawanan. Tapi
> kadang, kita suka terjebak sama polarisasi yg dibuat sama
> fundamentalis literal ini. Dulu gue kan pernah posting soal 
bagaimana
> "Rukun Iman" direduksi menjadi 6 hal: jilbab, babi, alkohol, 
pacaran,
> seks pra-nikah, ganja. Masing2 kubu fundamentalis secara tidak sadar
> menjadikan 6 hal ini sbg parameter, tapi posisinya beda (mungkin
> orientasi seksual masuk juga kali ya?). Mungkin tidak tercermin 
dalam
> tulisan2 pemikiran mereka tapi kadang muncul dalam interaksi 
keseharian.
> 
> Jadi muslim tuh apa sih? jadi orang yg liberal itu yg gimana sih?
> Yg fundamentalis literal mengajukan pertanyaan, how moslem are you? 
ke
> sesama muslim. Yg fundamentalis liberal kadang mengajukan 
pertanyaan,
> how liberal are you? ke sesama liberal juga (masih mending yg 
liberal
> dong kalo gitu, karena nanyanya ke komunitasnya dia aja, hehe).
> 
> Gara2 tuduhan "liberal" kan kita pernah getahnya. Di"fitnah" kemana2
> kalau milis yg kita kelola adalah milis liberal dan sempat 
kebobolan.
> Padahal, kapan kita ngaku liberal ya? Kenal ma ulil aja gak hehehe.
> Emang liberalisme, sekularisme, pluralisme, feminisme, pokoknya
> isme-isme masa kini tuh apaan sih? Pusiiing...
> 
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" <masarcon@> 
wrote:
> 
>  
> Ada satu kok oom, yg berani mengikrarkan diri monogami 
fundamentalist
> !   :)
> > 
> > Si oom bangga amat sih nyebutin yg lain, sampai. Lupa sama yg 
sudah
> mengikrarkan diri :)
> > 
> > 
> > 


Kirim email ke