Firman Allah : "Karena sesungguhnya TUGASMU HANYA MENYAMPAIKAN saja, sedang Kamilah
yang menghisab amalan mereka." (ar-Rad:40) "Sesungguhnya Allah membenci setiap kata-kata kasar lagi sombong, banyak berteriak di pasar, bagai bangkai di waktu malam, dan seperti himar diwaktu siang, pandai dengan urusan dunia dan bodoh dengan urusan akherat (HR. Ibnu Hibban) sumber: silsilah hadits Shohih , oleh :syekh Muhammad Nasirudin Al-Bani -ahli hadits -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Firman Allah: Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan dan gila.(47) Pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka, "Rasakanlah sentuhan api neraka."(48) Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.(49)Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata.(50) Dan sesungguhnya telah Kami binasakan orang yang serupa dengan kamu. Maka adakah ornag yang mau mengambil pelajaran?(51) Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan.(52) Dan segala yang kecil maupun yang besar adalah tertulis.(53) Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu didalam taman-taman dan sungai-sungai.(54) Ditempat yang disenangi disisi Tuhan Yang Berkuasa.(55) (QS.al-Qomar:47-55) TAFSIR AYAT! Allah mengabarkan tentang nasib orang-orang yang berdosa, bahwa mereka tersesat jalan menuju kebenaran dan gila, disebabkan keraguan dan kekacauan cara berpikir yang senantiasa melilit mereka. Dan ini mencakup setiap orang yang memiliki sifat seperti itu, baik orang kafir maupun ahli bid'ah dari berbagai firqoh. (yaitu mereka yang menyelisihi hadits berikut: Barang siapa yang hidup diantara kamu sesudahku (sepeninggalku), niscaya dia akan melihat perselisihan yang banyak, maka hendaklah kamu BERPEGANG dengan sunnahku (hadits) dan sunnah Khulafaur Rasyidin AL-Mahdiyyin (ABu Bakar Umar, Utsman, ALi). berpeganglah dengannya dan GIGITLAH dengan gigi gerahammu. dan jauhilah olehmu segala urusan yang baru, karena sesungguhnya , setiap urusan yang baru itu adalah bid'ah (diada-adakan) dan setiap bid'ah adalah SESAT. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, AHmad, Darimi, Hakim). Kemudian Allah berfirman, " Pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka," yaitu, sebagaimana dulunya mereka itu berada dalam kekacauan, keraguan, dan kebimbangan, maka api neraka pun menjadi harta pusaka. Sebagaimana dulunya tersesat maka dalam neraka itu mereka akan diseret atas muka mereka sehingga mereka tidak tahu kemanakah mereka akan dibawa. Dikatakan kepada mereka dengan nada mengecam dan menghina, 'Rasakanlah sentuhan api neraka." Firman Allah: " Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.(49)" yaitu, menetapkan suatu ketetapan dan memberi petunjuk kepada semua makhluk kepada ketetapan itu. Kaum Sunni membantah paham qadariah yang lahir dipenghujung masa sahabat dengan ayat ini, dan nash lain yang senada, baik dengan ayat atau hadits yang shohih. Misal hadits berikut: Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. katanya,: "Telah datang orang-orang musrik Quraisy kepada Nabi s.a.w., mereka mendebat Nabi tentang takdir, maka turunlah ayat: "Pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. Rasakanlah sentuhan api neraka. Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran." Imam Ahmad meriwayatkan dari Ubadah bin Walid bin Ubadah katanya, "Ayahku meriwayatkan sebuah hadits kepadaku, katanya, "Aku pernah menjenguk Ubadah ketika beliau menderita sakit. Aku mengira dia sebentar lagi akan mati. Kataku, "Berwasiatlah kepadaku dan bersungguh-sungguhlah untukku." Dia lalu berkata, "Coba dudukkan aku", setelah mereka mendudukkannya, dia berkata, "Hai anakku, engkau belum merasakan iman dan belum mencapai hakikat pengetahuan tentang Allah dengan sebenarnya, sebelum engkau beriman kepada takdir baik dan takdir buruk." Aku berkata, "Ayahandaku, bagaimana mungkin aku dapat mengetahui takdir yang baik dan yang buruk?" Dia menjawab, "Ketahuilah bahwa sesuatu yang terhindar darimu berarti bukan untuk ditimpakan kepadamu dan sesuatu yang ditimpakan kepadamu berarti bukan untuk dihindarkan darimu. Hai anakku, sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya, makhluk yang pertama kali diciptakan Allah adalah qalam. Kemudian Allah berfirman kepadanya, "Tulislah, maka berlakulah semenjak saat itu apa yang akan terjadi sampai hari kiamat nanti." Wahai anakku! Bila engkau mati, dan tidak mempunyai keyhakinan seperti itu, maka engkau akan masuk neraka." Dihadits shohih lain: "Minta tolonglah kepada Allah dan jangan merasa payah. Bila suatu perkara menimpamu, maka katakanlah, Allah telah menakdirkan. Dan apa saja Yang Dia kehendaki, terjadilah Dan janganlah kamu mengatakan, "Kalau aku melakukan ini, tentulah akan seperti ini." Karena mengatakan kata "kalau saja" akan membuka usaha setan." Firman selanjutnya: "Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata.(50)" Ini merupakan berita tentang kehendak-Nya yang pasti terlaksana pada makhluk-Nya, sebagaimana Allah telah memberitakan tentang qudrat-Nya yang juga pasti terlaksana pada mereka. (Ayat itu juga menegaskan, bahwa) Allah tidak perlu menguatkan dengan kedua kali, karena perintah itu akan terlaksana seketika itu juga. Firman Allah: "Dan sesungguhnya telah Kami binasakan orang yang serupa dengan kamu." Yaitu, orang-orang yang sama dengan kemu dan dengan pendahulu kamu dari umat-umat terdahulu yang mendustakan para rasul. "Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" Yaitu, adakah orang yang dapat mengambil nasihat dari penghinaan yang telah Allah timpakan kepada mereka dan azab yang ditakdirkan bagi mereka? Firman selanjutnya: "Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan." Yaitu, dalam catatan-catatan yang dipegang oleh tangan-tangan malaikat Tuhan. "Dan segala yang kecil maupun yang besar," dari amal usaha mereka itu, "adalah tertulis." Tertulis dan terhitung dalam lembaran- lembaran catatan mereka. Imam Ahmad meriwayatkan dari Aisyah, Rasulullah mengatakan: "Hai Aisyah, hati-hatilah kamu terhadap dosa-dosa yang sepele, karena iapun mempunyai penuntut dari sisi Allah." Firman Allah: "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman- taman dan sungai-sungai." Sumber: TAFSIR Ibnu KATSIR [Non-text portions of this message have been removed]