yg kurang istiqomah itu pemerintahannya....
industri sperti itu ga bisa berdiri sendiri tanpa proteksi... 
tapi bangsa indonesia memerlukannya. 
Gimana caranya negara kepulauan bertransportasi kalo ga pake kapal laut ya 
kapal udara toh?

makanya dikategorikan ke industri strategis...
baru juga berhasil menciptakan sendiri... eeeh... disuruh berdikari... 
yaaa ambroool laaah.....


mprie


----- Original Message ----
From: total_sacrifice <[EMAIL PROTECTED]>
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Friday, May 30, 2008 6:30:30 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Bisnis Pintu Utama Rezeki


Bangsa kita pernah mencoba membuat produk hi-tech seperti pesawat
terbang, helicopter, dll.. tapi kurang istiqomah. 

Contohnya, pesawat NC212 dan CN235 yg laris manis di negara lain.. ehh
kedua produk unggulan tsb belum mencapai BEP sudah bikin N250.. ehh
malah bikin N2130.. jadinya ambruk karena tidak sabar.

Seharusnya tunggu sampai BEP dan untung baru melangkah ke tahapan
berikutnya.. . bayi kalau dipaksa berlari malah nyungsep.

--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "achmad chodjim" <[EMAIL PROTECTED] >
wrote:
>
> Saya pernah menjelaskan "berdagang" sebagai 90% pintu rezeki ini
beberapa tahun yang lalu di WM ini. Pada zaman Nabi jenis pekerjaan
itu sedikit, seperti bertani dan berdagang. Dan, berdagang jelas
paling menguntungkan waktu itu. Namun, di zaman sekarang, yang
berhasil bukanlah pedagang tapi industriawan yang menguasai bidang
keuangan dan informasi.
> 
> Lihatlah negara-negara kaya nan makmur, semuanya adalah negera
industri maju. Bangsa Cina dan India yang dikenal ulet dalam berdagang
akhirnya juga berkiprah dalam dunia industri. Kalau ada negara kaya
yang hidup dari berdagang ya Singapura, tapi ini disebabkan negeri
kecil yang penduduknya 5 juta dalam sebuah pulau. Negeri semacam ini
malah efektif bergerak di dunia perdagangan.
> 
> Sekarang bayangkan NKRI yang berpenduduk 237 juta yang terdiri dari
17 ribu pulau. Apanya yang diperdagangkan bila tidak mampu membangun
industri besar-besaran. Kalau kita memilih sebagai bangsa pedagang, ya
kita akan menjadi "pedagang kaki lima" di dunia.
> 
> Wassalam,
> chodjim
> 

    


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke