Nambahin lagi bahwa merokok itu bisa disejajarkan dengan kecanduan narkoba. Merokok merupakan jalan mudah menuju narkoba. Jika seseorang bertobat lantaran kena hukuman akibat bernarkoba, misalnya artis. Jangan mudah percaya sepanjang ia masih merokok, sekarang tobat berapa hari, bulan saat ia stres maka bisa2 bernarkoba lagi. Misalnya, Roy Marten.
Akibat narkoba memang cepat klihatan, merokok akibatnya bisa bertahun-tahun baru terasa. Akibat narkoba secara fisik hanya bikin susah menderita pemakainya. Tapi, merokok bisa bikin susah menderita bagi yg tidak merokok [ perokok pasif]; malahan lebih parah penderitaannya yg harus ditanggung. Jadi, perbuatan merokok itu kalo dipikir-pikir justru lebih berbahaya dari narkoba, tapi kenapa gak ada gitu aturan untuk mendisplinkan perokok yg seenaknya juga aturan tata niaga bagi rokoknya sendiri. salam, l.meilany ----- Original Message ----- From: Kartono Mohamad To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, July 07, 2008 8:04 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Rokok memperparah kemiskinan Rokok dapat membuat orang kurus karena sel-sel otak pengatur metabolisme tubuh sudah dirusak (diikat) oleh nikotin, meskipun seifatnya dapat reversibel. Tetapi rokok juga dapat membuat orang kurus karena duitnya lebih baik dibelikan rokok ketimbang makanan. Dan membuat seluruh keluarga kurang makan dan kurang pemeliharaan kesehatan/pendidikan. KM -------Original Message------- From: Lina Dahlan Date: 07/07/2008 12:37:56 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Rokok memperparah kemiskinan Kalau saya melihatnya memang ada hubungan rokok dengan kemiskinan tapi dalam arti kebanyakan orang yang merokok adalah orang miskin. Supaya gak stress mikirin kemiskinannya mereka jadi perokok. Mereka tahan gak makan (mereka pikir ngirit), tapi mereka merokok kayak lokomotip. Apa iya rokok bisa menghilangkan nafsu makan?? Apakah rata2 perokok itu kurus? Makanya ada temen yg bilang kalo cewe mo kurus, jadi perokok aja??? Sering saya jumpai anak2 SMA bahkan SMP yang nongkrong di pinggir jalan, masih pake seragam, sambil merokok. Kalau melihat fenomena begini, gak kebayang lah ongkos merokok yang untuk ongkos pendidikan. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Tobacco Exacerbates Poverty > It is worth citing the WHO again for a summary of how tobacco exacerbates > poverty: > Tobacco and poverty are inextricably linked. Many studies have shown that in > the poorest households in some low-income countries as much as 10% of total > household expenditure is on tobacco [and therefore] less money to spend on > basic items such as food, education and health care. In addition to its > direct health effects, tobacco leads to malnutrition, increased health care > costs and premature death. It also contributes to a higher illiteracy rate, > since money that could have been used for education is spent on tobacco > instead. Tobacco's role in exacerbating poverty has been largely ignored by > researchers in both fields. > - Why is tobacco a public health priority?, World Health Organization, > December 1, 2004 > John Madeley also notes in his book, Big Business Poor People (Zed Books, 1999), that heavy advertising of tobacco by Transnational Corporations (TNCs) can "convince the poor to smoke more, and to use money they might have spent on food or health care, to buy cigarettes instead." > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]