Tenang mbak...
Hukuman tersebut sudah pasti didapat diakhirat nanti...


----- Pesan Asli ----
Dari: Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 25 Juli, 2008 10:12:31
Topik: [wanita-muslimah] Re: Taman Yang Paling Indah...(BUKA MATA MU...)


Indonesia lagi krisis listrik...:- )). Ntar tuh orang yang disetrum, 
gak mati juga lagiii. Kalo kata Ria Irawan, penyodomi anak kecil, di 
sodomi aja lagi ama besi panasss!!!

wassalam,
--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED] .> 
wrote:
>
> 
> Dilistrik juga ndak terasa sakitnya.  Makanya rumah jagal diluar 
negeri juga pakai metode kejutan listrik.  :))
> 
> 
> 
> 
> 
> Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
> 
> -----Original Message-----
> From: "Trulee Khadija" <trulee.khadija@ ...>
> 
> Date: Thu, 24 Jul 2008 21:43:13 
> To: <wanita-muslimah@ yahoogroups. com>
> Cc: Naning PRU<naning_kanz@ ...>; Nur PRU<nur22_azizah@ ...>; Dewi 
PRU<esa_rave@ ...>; Dinda PRU<dhien_tsashe@ ...>; Fitri 
PRU<fitri_julianing [EMAIL PROTECTED]>; Farida PRU<faridasiburian@ ...>; 
Elizabeth PRU<bethz_chan@ ...>; Vita PRU<vita_cute@ ...>; Ti2e 
PRU<tielonk_ [EMAIL PROTECTED]> ; Widhi Eng Afternoon<rockinbib [EMAIL 
PROTECTED]>; Yenti 
PRU<aisiteru_ [EMAIL PROTECTED] .>
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Taman Yang Paling Indah...(BUKA MATA 
MU...)
> 
> 
> Sampe nangis bacanya..
> Temen2 ada yg tau ngga, kenapa hukuman utk orang2 bermoral bejat
> seperti mereka hanya 15 tahun penjara? Pertimbangannya apa ya.. 
Kenapa
> ngga hukuman mati aja sekalian.. Dilistrik gitu.. jangan ditembak,
> ntar ngga kerasa sakitnya...
> Cheers..
> 
> On 7/24/08, Fani Noviyani <chantiqueunique@ ...> wrote:
> > Taman Yang Paling Indah Hanya Taman Kami
> > Untuk RR
> >
> > Allah yang baik,
> > senang deh aku sudah di sini
> > tak ada lagi mama yang galak
> > dan paman yang sering membentak
> >
> > Allah yang baik,
> > bolehkah aku bergabung
> > dengan teman-temanku di sebelah sana
> > yang sedang menyanyi gembira,
> > "taman yang paling indah hanya taman kami..."
> >
> > aku suka sekali lagu itu
> > tapi tak pernah bisa menyanyikannya sepenuh hati
> > karena sebelum ini,
> > aku hanya bisa mendengar lagu itu
> > dari balik dinding rumah
> > sayup-sayup
> > seperti memanggil-manggil untuk bergabung, bergembira
> > tapi aku bukan burung yang punya sayap
> > aku tak bisa terbang ya Allah,
> > keluar barang sebentar dari rumahku yang pengap
> >
> > Setiap pulang sekolah
> > dan ayah sedang tak ada di rumah
> > paman menyuruhku rebah
> > kadang-kadang menghadapnya, kadang-kadang
> > membelakanginya.
> > lalu aku tak tahu apa yang dilakukannya, ya Allah
> > tapi rasanya sakit sekali
> > badanku sakit
> > tulangku sakit
> > pahaku sakit
> > mataku sakit
> > karena airmataku habis menahan jerit.
> >
> > Allah yang baik,
> > aku kangen ibu, bukan mama
> > mama bukan ibu yang melahirkanku
> > mama adalah istri ayah yang baru
> > yang lebih sayang pada anaknya sendiri
> > bayi mungil yang lucu
> >
> > aku sih sayang pada adikku itu, ya Allah.
> > tapi aku takut, setiap kali aku mencium adik
> > tangan mama mampir di wajahku,
> > rasanya lebih sakit dari kejedot kusen pintu.
> > setiap kali aku mencubit pipi montok adik
> > tangan mama memuntir kupingku
> > sampai hampir putus rasanya, ya Allah.
> > mungkin satu kali pernah berdarah aku tak ingat lagi
> >
> > Allah yang baik,
> > pernah satu kali mama membekap mulutku rapat-rapat
> > aku seperti ikan di pasar, yang megap-megap ingin
> > hidup
> > aku menjerit memanggil-manggil ayah
> > tapi mama semakin kencang mencekik leherku
> > seperti film-film pembunuhan yang pernah kulihat
> > di televisi. betul ya Allah, aku nggak bohong, lho.
> > di sekolah aku kan diajar bu guru nggak boleh bohong,
> > baik kepada orang lain apalagi kepada Allah.
> >
> > Tapi mungkin memang aku yang cengeng ya Allah,
> > aku selalu menangis bila paman
> > melakukan terus menerus perbuatannya yang membuatku
> > sakit
> > aku pernah berpikir untuk mengambil pisau dan
> > menusuknya seperti pada sinetron-sinetron yang pernah
> > kulihat.
> > tapi aku tak pernah berani.
> > bahkan ketika ayah sedang di rumah, dan memelukku pun,
> > aku tak berani bercerita apa-apa kepadanya.
> >
> > Di buku-buku cerita, aku lihat anak-anak seumurku
> > selalu manja
> > pada ayah dan ibunya
> > mereka bisa naik pundak sampai menginjak kepala
> > lalu tertawa-tawa bersama.
> > lalu orangtua menggelitiki perut anak-anaknya
> > menciumi sepuasnya-puasnya, sampai si anak memang
> > rasanya
> > seperti hampir mati juga
> > tapi mati karena rasa geli dan bahagia
> > mengapa hal itu tak pernah terjadi padaku, ya Allah?
> >
> > Apakah para penulis di buku-buku cerita itu berbohong,
> > mereka hanya mengarang yang indah-indah saja?
> > kalau begitu hukumlah mereka ya Allah
> > karena membuat anak-anak sepertiku tambah sedih
> > tak pernah merasakan apa yang mereka tulis di
> > buku-buku itu.
> >
> > Teman-temanku di sekolah selalu ngomong tentang plei
> > stesyen
> > dan boneka berbi,
> > aku tak pernah iri lho, ya Allah.
> > bener deh, suwer!
> > aku tak pernah iri soal mainan
> > aku ingin hanya ada dua ciuman berbarengan
> > dari mama di pipi kanan, dari ayah di pipi kiri
> > kalau ayah pulang ke rumah,
> > mama kadang-kadang mau tersenyum padaku, aku akui itu
> > ya Allah,
> > tapi tetap saja dia tidak pernah mau menciumku.
> >
> > Aku ingin sekali ingin bercanda dengan mama dan adik
> > kecilku yang lucu,
> > apalagi kalau ayah sedang tidak di rumah.
> > tapi selalu aku disuruh mama menemani paman,
> > yang membuatku terus menjerit kesakitan.
> >
> > Ya Allah,
> > kenapa mama tak pernah mengelus airmataku ketika aku
> > kesakitan?
> > kenapa mama malah menampar wajahku berulang kali?
> > kenapa mama malah membekap mulutku begitu kencang?
> > kenapa mama malah mencekik leherku seperti teman-teman
> > mencekik belut sampai mati pada perlombaan tujuh belas
> > agustus di sekolah?
> >
> > Allah yang baik,
> > tapi sekarang aku gembira, suwer!
> > di sini banyak sekali teman-temanku
> > yang bernyanyi riang.
> >
> > bolehkah aku bergabung dengan mereka sekarang ya
> > Allah,
> > aku ingin sekali menyanyikan, "taman yang paling
> > indah..."
> > mumpung sedang nggak ada mama dan paman.
> > boleh ya?
> >
> > Oh iya, kalau Allah nggak keberatan
> > sekalian panggil saja semua kawan-kawanku yang tak
> > pernah menyanyikan
> > lagu di rumah mereka dengan bahagia. semua
> > kawan-kawanku yang selalu menangis kesakitan.
> >
> > biarkan kami semua bernyanyi di sini saja ya Allah,
> > menyanyi bersama-sama, menari bersama-sama, tertawa
> > bersama-sama,
> > berpelukan bersama-sama, dorong-dorongan,
> > pukul-pukulan, cubit-cubitan,
> > lalu menyanyi lagi bersama-sama sambil bergandengan
> > tangan.
> >
> > boleh kan ya Allah?
> >
> > oh iya, sebelum aku bergabung bersama teman-teman di
> > sana,
> > namaku Riska Rosiana.
> > Allah bisa memanggilku Riska atau Rosi,
> > atau dipanggil Ana juga boleh.
> >
> > Dadah Allah,
> > aku mau ikut nyanyi dulu ya?
> > Allah nggak akan marah seperti mama, 'kan?
> >
> > akmal n. basral
> > jakarta. 17.01.06
> >
> > * * * *
> >
> > ANAK-ANAK ITU PERGI DENGAN LUKA
> >
> > ....
> >
> > ****
> >
> > LUPAKAN sejenak kepedihan Lintar. Lihatlah kegemparan
> > yang meledak di Perumahan Sengkang, Cilincing, Jakarta
> > Utara, pada suatu pagi Senin dua pekan lalu. Warga
> > menemukan pemandangan mengenaskan. Riska Rosiana, 7
> > tahun, meninggal di rumahnya dengan sebagian tubuhnya
> > sudah dikerumuni semut. Di rumah petak itu pelajar
> > kelas dua Madrasah Al-Islamiyah tersebut tinggal
> > bersama ayahnya, Daeng Amran, 55 tahun, dan ibu
> > tirinya, Idawati, 39 tahun, dan seorang adik tirinya
> > yang berumur 14 bulan.
> >
> > Riska meregang nyawa dengan kepedihan. Malam sebelum
> > ia meninggal, ia diperkosa dan disodomi oleh adik
> > ibunya, Ambo Ase, 25 tahun, di kamarnya. Tindakan sang
> > paman membuat Riska menangis kesakitan. Gadis cilik
> > ini membawa tangisnya ke ruang tamu. Bukannya bantuan
> > yang datang, tangis itu justru membuat Idawati murka.
> > Idawati naik pitam dan membekap mulut Riska dengan
> > kain dan kemudian mencekiknya. Riska terdiam. Idawati,
> > yang menyangka bocah perempuan itu sudah tertidur,
> > segera meninggalkan Riska.. Ia tak sadar, saat itu
> > bocah malang tersebut sudah menjadi mayat.
> >
> > Kepada tetangganya, Idawati dan Amran, suaminya, yang
> > baru pulang pada pagi hari, menyatakan Riska meninggal
> > karena sakit. Tapi sejumlah warga yang curiga
> > melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.. Polisi datang
> > dan mengirim mayat itu ke RSCM. Dokter Mun'im Idris,
> > pakar forensik yang melakukan autopsi terhadap jasad
> > Riska, memastikan: bocah malang itu meninggal karena
> > kehabisan napas akibat cekikan. "Ada bekas kuku di
> > dekat telinganya," kata Mun'im.
> >
> > Idawati dan Ambo kini mendekam di tahanan Polsek
> > Cilincing. Ambo mengaku perbuatan bejatnya itu sudah
> > dilakukannya selama dua bulan. "Saya sudah sepuluh
> > kali memperkosa Ika," katanya. Idawati juga mengaku
> > dirinya mencekik Riska. "Karena tidak diam-diam, dia
> > saya cekik dan mulutnya saya sumpel pakai kain,"
> > ujarnya. Polisi menjerat Ambo dan Idawati dengan
> > pasal-pasal KUHP tentang perbuatan cabul terhadap anak
> > dan menghilangkan nyawa orang. Ancaman terhadap pelaku
> > perbuatan ini, penjara 15 tahun. Selain itu, ujar
> > Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Dede Suryana,
> > kedua orang ini akan dijerat dengan Undang-Undang
> > Perlindungan Anak.
> >
> > Adapun jasad Riska kini sudah terbaring di kampung
> > halaman ibu kandungnya di Desa Tanjungkerta,
> > Indramayu. Sejumlah warga menancapkan pisau dan alu di
> > atas kuburannya. Warga percaya arwah Riska akan
> > menuntut balas. "Gunakan pisau itu untuk membalas
> > dendam, Nak. Balaskan kemarahan kami...," ujar
> > sejumlah warga sambil menaburkan kembang di atas
> > pusara Riska.
> >
> > ***
> >
> > Sumber: Tempo, 16 Januari 2006
> >
> >
> >
> > 
____________ _________ _________ _________ _________ _________ _
_____
> > Dapatkan nama yang Anda sukai!
> > Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan 
@rocketmail. com.
> > http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>

    


      
___________________________________________________________________________
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke