Andhika
Sastoro, Perempuan Pertama Calon Independen Pilkada

Jawapos.com-
Andhika Sastoro mencatat sejarah sebagai perempuan 
pertama yang
menjadi calon resmi bupati dari jalur independen di 
Indonesia.
Siapa sosok yang siap maju dalam pemilihan bupati Tegal, 
Jawa
Tengah, itu?

KALAU hanya sekadar mau mengejar uang, apa yang
dicapai Andhika 
Sastoro sudah cukup. Ayahnya, H Sastoro, adalah
mantan anggota DPR 
yang juga pemilik resor (vila) di kawasan
objek wisata Guci, 
Kabupaten Tegal. Selain itu, perempuan yang
hidup melajang tersebut 
juga sudah punya pekerjaan yang cukup
mapan di Australia.

Ditemui Radar Tegal (Grup Jawa Pos)
kemarin (28/7), di sela-sela 
kesibukan mempersiapkan strategi
menghadapi pilbup Tegal, Andhika 
tampil dengan busana
kesukaannya. Yakni, baju berlengan panjang, 
celana, dan kerudung
warna putih yang dikenakan dengan menyisakan 
rambut dekat kening
ala Benazir Bhutto.

Gadis berusia 26 tahun alumnus Universitas
Deakin, Melbourne, 
Australia, itu mengaku tak punya program
muluk-muluk. "Saya ingin 
Kabupaten Tegal lebih maju dan
bebas korupsi," katanya.

Tentang keputusannnya untuk maju
sebagai calon independen (bukan 
jalur parpol), Andhika beralasan
ingin merangkul semua golongan. 
"Yang merah, kuning, hijau
bisa saya rangkul. Tidak peduli orang 
mampu maupun masyarakat
kecil," ujarnya.

Saat dinyatakan lolos dari verifikasi
Komisi Pemilihan Umum (KPU) 
Kabupaten Tegal akhir pekan lalu,
Andhika berhasil mencatatkan jumlah 
dukungan dari 50.731 orang.
Selain berkat jerih payahnya intensif 
turun ke masyarakat,
dukungan yang mengalir kepada Andhika juga 
berkat peran sang
ayah, Sastoro, yang menjadi ketua umum Kowarteg 
(Koperasi Warung
Tegal) di Jakarta.

Berkat jaringan warung Tegal yang luas di
ibu kota itulah, antara 
lain, Andhika bisa mengumpulkan dukungan
dari keluarga mereka yang 
masih ber-KTP Tegal. Begitu besarnya
dukungan itu, sehingga saat 
proses verifikasi dukungan,
perolehannya melebihi batas yang 
ditentukan.

Andhika
mengakui, kiprahnya di kampung halaman memang belum banyak. 
Sebab,
sejak lulus dari bangku SMP, sang ayah mengirim Andhika 
melanjutkan
SMA di Benua Kanguru. Setelah itu, dia mengambil studi 
komunikasi
di Universitas Deakin, Melbourne.

Lulus dari sana, Andhika
bekerja sebagai customer relations officer 
sebuah perusahaan
swasta di Australia. Saat ditanya gajinya, dia 
menyebut Rp 100
juta hingga Rp 200 juta per bulan.

Selama 13 tahun di
Australia, kata Andhika, dia tetap bisa mengikuti 
berita maupun
perkembangan di Kabupaten Tegal. Sayang, banyak 
informasi yang
membuat dia sedih. "Banyak kasus korupsi. Ironisnya, 
para
pelaku dalah para pejabat pemerintahan Kabupaten Tegal. Karena 
itu,
dengan bekal ilmu dan pengalaman yang saya peroleh di Australia, 
saya ingin membangun kampung halaman," kata putri ketiga
itu.

perempuan yang mempunyai tahi lalat di bawah bibir
tersebut siap 
membangun dan ingin mengangkat derajat masyarakat
cilik. Tentang kans 
untuk menang, dia serahkan ke para pemilih..
"Tanpa dukungan 
masyarakat, saya tidak ada apa-apanya,"
katanya.

Ditanya tentang pacar, Andhika hanya tersenyum sambil
menutup mulut 
dengan tangannya. "Masak sih saya harus
menyebutkan dan memberikan 
semua rahasia pribadi. Insya Allah,
bila ada waktu yang tepat, pasti 
saya akan mengenalkan semuanya,"
ujar putri ketiga itu.

Saat memutuskan pulang ke Tegal dan
maju ke pilbup, perempuan yang 
suka makan sayu asem itu siap
penghasilannya turun jika dia terpilih 
menjadi bupati Tegal.
"Gaji bupati kan sekitar Rp 10 juta. Saya harus 
mempunyai
pendirian. Saya berbesar hati keluar dari pekerjaan dan 
siap
untuk berlaga dalam pilbup," ujarnya.

Yang membuat
Andhika mantap saat memutuskan maju dalam pilbub, 
keluarganya
mendukung sepenuhnya. "Termasuk rekan-rekan saya di 
Australia,"
tuturnya.

Setelah resmi dinyatakan sebagai calon bupati
berpsangan dengan wakil 
bupatinya, Dul Basir, Andhika akan
berkeliling ke wilayah-wilayah 
pedesaan di Kabupaten Tegal. Saat
terjun ke desa-desa itu, dia senang 
bisa berdialog dengan
warga.

"Kami mengajak kaum perempuan untuk selalu
terampil dalam kegiatan 
sehari-hari. Karena, dengan memberikan
keterampilan, kami yakin 
derajat perempuan bisa terangkat,"
katanya.

Jika nanti terpilih menjadi bupati, Andhika ingin
mengarahkan para 
remaja agar mengisi kegiatan-kegiatan tidak
bermanfaat. Dia tidak 
ingin generasi muda Kabupaten Tegal
terlibat narkoba, dugem, maupun 
kegiatan negatif lainnya.

''Saya
akan menerapkan kepada kalangan remaja untuk bisa selalu 
berpikir
positif, optimistis, percaya diri, selalu berusaha, serta 
sering
berkomunikasi dengan Sang Pencipta," katanya. (el)  


      Yahoo! Toolbar kini dilengkapi Anti-Virus dan Anti-Adware gratis.
Download Yahoo! Toolbar sekarang.
http://id.toolbar.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke