Pemberian glukosa ke bayi malah bisa merusak gigi. Coba check susu bayi untuk yg dibawah usia 6 bulan, pasti tidak pakai glukosa. Malah banyak juga bayi yg tidak tahan glukosa sehingga muntah muntah karenanya.
So, hidup susu ibu ! Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -----Original Message----- From: "Wikan Danar Sunindyo" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Tue, 5 Aug 2008 17:33:58 To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> Subject: Re: Bls: kuram dan bayi was Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Mengapa Pria Selingkuh? menarik nih mas wawan ... tentang pemberian glukosa ke bayi prematur memang pemberian glukosa penting untuk bayi prematur tetapi seberapa besar kadarnya? karena kebanyakan glukosa juga tidak baik untuk bayi prematur dan bisa mengakibatkan hal yang lebih parah sementara dalam kurma sendiri tidak hanya mengandung glukosa, melainkan juga sukrosa dan fruktosa dengan kadar bermacam2 sesuai jenis kurmanya kalau di RS pasti menggunakan infus untuk pemberian glukosa yang sesuai dengan dosis yang diharapkan ketimbang menggunakan tahnik yang tidak jelas dosis dan besarannya. penanganan bayi yang premature harus dilakukan dengan berhati2 dan sesuai dengan takarannya agar bayi tidak menjadi bertambah parah. silakan lihat ke http://www.tempointeraktif.com/medika/arsip/032001/pus-2.htm Glukosa adalah sumber kalori non-protein utama pada nutrisi parenteral20. Glukosa merupakan bahan bakar mutlak untuk metabolisme otak, saraf perifer, retina, sumsum tulang, eritrosit, dan medula renal5,29 dalam bentuk monohidrat, yang tiap gram menghasilkan 3,4 kkal9,10. Sesudah lahir, sebagian BBLSR memerlukan glukosa parenteral untuk mempertahankan kadar gula darahnya. Pemberian 2--4 mg/kgbb/menit glukosa secara bolus diikuti infus glukosa 8 mg/kgbb/menit, dapat mengatasinya22. Namun, menurut Doyle21, pada pertama bayi premature memerlukan 4--6 mg/kgbb/menit glukosa. Penulis lain menyatakan pemberian dimulai dengan 5 mg/kgbb/menit, kemudian ditingkatkan menjadi 14--20 mg/kgbb/menit sesuai toleransi9. Ada yang memulai dengan 8--10 mg/kgbb/menit dan ditingkatkan menjadi 12--15 mg/kgbb/menit23. Sebagai sumber kalori, pemberian glukosa 6--8 mg/kgbb/menit akan menurunkan balans nitrogen negatif dan lipolisis serta mencegah hipoglikemia7. Hipoglikemia berhubungan dengan kerusakan perkembangan saraf yang terjadi kemudian. Untuk mendapatkan jumlah yang cukup dengan risiko hiperglikemia yang minimal, diperlukan 40--45% total kalori dalam bentuk glukosa10,23. Pemberian glukosa berlebihan menghasilkan hiperglikemia7, yaitu suatu keadaan dimana kadar gula darah > 8 mmol/L dan mulanya terjadi glukosuria4. Tindakan terhadap hiperglikemia adalah menurunkan kecepatan infus dan konsentrasi cairan glukosa yang diberikan. Cara lain dengan memberikan insulin intravena secara kontinyu untuk meningkatkan uptake glukosa jaringan dan mencoba untuk menghambat produksi glukosa endogen4,7. Bila telah diputuskan akan memberikan insulin, maka dianjurkan untuk mulai dari 0,05 U/kgbb/jam24. Namun demikian, pemberian insulin ini masih kontroversial18. Adanya glukosa intoleran pada BBLSR biasanya berhubungan dengan sepsis, pemberian steroid atau katekolamin, usia < 1 minggu, ketidakstabilan kardiopulmonal, atau insufisiensi pankreas7. salam, -- wikan On 8/5/08, wawan wawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > On 8/5/08, Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > kalau dari ilmu medis, cara menguyahkan makanan sebelum disuapkan ke > > bayi adalah tindakan yang tidak higienis > > karena mulut orang yang menguyahkan mengandung bibit2 penyakit yang > > bisa berbahaya buat bayi yang daya imunitasnya masih rendah > > akibatnya bayi bisa tertular penyakit dari orang yang menguyahkan > > > > bayi yang baru lahir, tidak membutuhkan makanan padat, melainkan ASI > > bahkan sebaiknya ASI eksklusif selama 6 bulan, tanpa makanan padat > > untuk mendapatkan hasil yang optimal > > kalau menurut ilmu kedokteran, pemberian makanan padat kepada bayi > > yang baru lahir rada2 nggak nyambung logikanya > > ============= > sama2 bukan dokter, ini kutipan lainnya > > *Penjelasan Ilmiah* > > Sesungguhnya kandungan zat gula "glukosa" dalam darah bayi yang baru lahir > adalah sangat kecil, dan jika bayi yang lahir beratnya lebih kecil maka > semakinkecil pula kandungan zat gula dalam darahnya. > > Oleh karena itu, bayi prematur (lahir sebelum dewasa), beratnya kurang dari > 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian > kasus malah kurang dari 20 mg/100ml darah. Adapun anak yang lahir dengan > berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas > 30 mg/100 ml. [Non-text portions of this message have been removed]