Benarkah berbuka dengan kurma suatu Sunnah Nabi?

Dari Anas bin Malik ia berkata: "Adalah Rasulullah berbuka dengan Rutab
(kurma yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Rutab, maka beliau
berbuka dengan Tamr (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering beliau
meneguk air". (HR. Ahmad dan Abu Dawud).



Benarkan berbuka puasa dengan memakan kurma adalah suatu sunnah Nabi?
Bagaimana dengan rakyat di Indonesia yang di daerahnya makan nasi saja
susah, apalagi mencari sekotak kurma untuk berbuka puasa.



Saya beranggapan bahwa perbuatan Nabi ketika itu (dan berkejadian di Tanah
Arab), adalah suatu wujud dari kesahajaan dan kesederhanaan beliau belaka.
Berbuka puasa dengan sebutir atau dua butir kurma saat itu adalah suatu
perbuatan yang bisa dilakukan oleh hampir seluruh orang di sana.



Bagaimana dengan di Indonesia?
Berbuka dengan tempe, mungkinkah lebih baik?

Kinantaka


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke