mbak,

kalaupun kita protes atau sekedar komentar, emangnye lu pikir malaikat bisa
disogok?
efeknya apa ya? toh kagak ada yg kenal deket ma malaikat juga disini
hehehe...
kali aja mereka bisa disogok, mana kita tau? :D.
lagi2 kita kan hanya bisa mengira-ngira...

menurut saya, dari sudut pandang oportunis..:P, mengingat:
- soal amal perbuatan manusia diterima atau tidak adalah soal yg "ghaib" yg
kita gak tau dan gak punya kuasa thd hal itu..
- ada duit disebar-sebar ma orang2 itu yg bisa dimanfaatkan
- gak ada mekanisme yg jelas utk menyaring dulu apakah duitnya halal atau
tidak utk disumbangkan..
(uang hasil korupsi kan seharusnya dikembalikan ke negara..)

jadi menurut saya, "selemah-lemahnya iman" dari seorang manusia yg oportunis
:-) :
mending sekarang mikir gimana caranya supaya uang itu benar2 bermanfaat..
bukan sekedar memenuhi kebutuhan sehari2 atau pas lebaran, tapi yg sifatnya
bisa memberikan turn over juga ke mereka..
modal usaha atau apalah.. kaya di ceritanya andrea hirata itu lho hehehe...

kebutuhan dan supply-demand ini kan perlu dijembatani.
karena selama ini, tradisi kita dalam menyumbang, ya sekedar kasih uang,
selesai urusan..
padahal perlu juga mikirin uangnya sebaiknya digunakan utk apa, mulai dari
apa kebutuhan orang yg kita sumbang, skill apa yg dia punya atau potensi apa
yg bisa dikembangkan, berapa dana yg dibutuhkan, strateginya gimana.. dll.
ada relasi yg terjalin antara si penyumbang dan yg diberi sumbangan...
toh, agama itu soal menjalin relasi, bukan?

mungkin letak "pahala"nya disitu, silaturahmi dan berjaringan utk
kebaikan..bukan "pahala" yg seperti kita bayangkan selama ini..
yaitu imaji ttg timbunan pahala layaknya timbunan uang.. hehehe...
pahala ya benda intangible, biarlah spt itu..
gak usah kita ubah dia menjadi benda yg tangible.



2008/9/4 Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]>

>   MASALAHNYA para koruptor dan artis2 yang diomongin/yg dijadiin contoh
> itu mencoba membeli surga memakai alat tukar uang...:-). Pikiran
> mereka malaikat bisa disogok dengan uang!
>
> Nampaknya si penulis juga udah bilang bahwa ini suatu fenomena (kalo
> Mas Ary bilang paradigma, sama gak tuh?). Cuma kayaknya si bung
> Nasulloh Afandinya sangat menggebu-gebu...;-) sehingga kesannya
> sewot. Kalau mau lebih kasar/sewot lagi, mungkin si penulis mo
> ngomong,"elu kira malaikat bisa disogok, apa?"
>
> Saya pribadi sih do'a in aja moga2 amalan2 mereka itu ada manfaat
> spiritualnya buat mereka juga. Kali aja para duafa yang dapat duit
> tsb mendo'akan si donatur dengan ikhlas, dan do'a si duafa itu
> diijabah oleh Allah SWT.
>
> Saya mbandingin dengan koruptor or artis yang tidak berubah sama
> sekali di bulan Ramadhan ini, ato bahkan lebih korup dan lebih
> seronok! Naudzubillaah...:-)
>
> wassalam,
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>,
> "Ary Setijadi Prihatmanto"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > bukan su'udzan kok...
> > memang nggak ngerti saya... ;-)
> > kenapa pada sewot soal koruptor dan artis-artis sedang beramal-
> shalih?
> >
> > bukankah memang paradigma kita memang "membeli surga"?
> > tinggal alat tukarnya saja apa,
> > - ada yang pake perbuatan baik
> > - ada yang berderma
> > - ada yang bunuh kafir
> > - ada yang banyak2 puasa
> > dengan dasar iman...deh(entah pake definisi yang mana)
> >
> > jadi dimana masalahnya?
> >
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: IrwanK
> > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > Sent: Wednesday, September 03, 2008 5:18 PM
> > Subject: Re: [wanita-muslimah] Menyuap Malaikat, Membeli Surga
> >
> >
> > Lho koq nada pertanyaannya su'udzon begitu, bos? :-)
> > Logika keimanan yang saya pahami adalah, tidak bisa air kotor
> membersihkan
> > cucian.. itu aja koq.. simple dan gak neko".. Yang penting, kita
> sepakati
> > dulu
> > bahwa logika 'membeli syurga' adalah logika yang keliru.. sesat..
> > dan respon kita tidak menimbulkan ledekan/hinaan baru.. begitu
> lho bos..
> >
> > Soal 'beriman & beramal sholih', ini kan memang digariskan di
> Alqur'an..
> > Tapi karena saya awam, belum berani membahas lebih dalam.. :-)
> > CMIIW..
> >
> > --
> > Wassalam,
> >
> > Irwan.K
> > "Better team works could lead us to better results"
> > http://irwank.blogspot.com/
> >
> > Pada 3 September 2008 17:08, Ary Setijadi Prihatmanto <
> > [EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
> >
> > > ya nggak bisa juga mas kalo pake logika matematis,
> > > emang ada nilai konversinya? antara amal shalih, duit, pahala,
> dosa dll.
> > > satu kebaikan akan dilipat gandakan 100x
> > > (apa sih satu kebaikan itu?)
> > >
> > > logika keimanan itu yang mana?
> > > bukankah "asal islam masuk surga"?
> > > mau beramal shalih sebanyak apapun kalo nggak islam ya nggak
> masuk surga
> > > bukan?
> > > mau korup kek, yang penting islam...
> > >
> > >
> > > ----- Original Message -----
> > > From: IrwanK
> > > To: 
> > > wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com><wanita-muslimah%
> 40yahoogroups.com>
> > > Sent: Wednesday, September 03, 2008 5:02 PM
> > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Menyuap Malaikat, Membeli Surga
> > >
> > > Istilah 'membeli surga' kan hanya label atau sentilah terhadap
> tingkah laku
> > > tersebut. Apakah faktanya demikian? Logika keimanan sih bilang
> gak bisa..
> > > Kalau logika matematika, bisa saja.. :-p
> > >
> > > Yang terpenting adalah, jangan sampai 'kekeliruan paradigma'
> ataupun
> > > 'ledekan' tersebut jangan sampai ditanggapi dengan
> ledekan/hinaan yang
> > > lebih parah.. Kalau itu yang terjadi, berarti ada yang salah
> dengan niat &
> > > logika mereka yang gemar menghina itu.. :-)
> > >
> > > CMIIW..
> > >
> > > --
> > > Wassalam,
> > >
> > > Irwan.K
> > > "Better team works could lead us to better results"
> > > http://irwank.blogspot.com/
> > >
> > > 2008/9/3 Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED] <linadahlan%40yahoo.com>>
>
> > >
> > > > Ada banyak koruptor yang rajin bersedekah dan menyantuni anak
> yatim.
> > > > Ada artis-artis erotis yang membangun masjid dan pesantren.
> Inilah
> > > > femonema 'membeli surga'
> > > >
> > > > Oleh: Nasrulloh Afandi *
> > > >
> > > > Membeli surga? Rasanya kok mengada-ada. Tapi fenomena seperti
> ini
> > > > banyak kita rasakan dan cukup "ngetrend" di negeri kita.
> > > > Gelombang "simbolis religius" akhir-akhir ini banyak terjadi,
> > > > khususnya di kalangan artis, pejabat dan orang-orang
> superkaya. Surga
> > > > dan malaikat, seolah-olah bisa disuap dengan uang dan harta
> kekayaan
> > > > mereka.
> > > >
> > > > Meski tak banyak, ada saja kalangan pejabat yang nampak alim
> ketika
> > > > pulang kampung. Bersedekah kemana-mana, membantu masjid dan
> royal
> > > > pada anak yatim. Sebaliknya, di luar rumah, dia justru di
> kenal
> > > > sebagai pejabat paling korup dan suka memarkup dana APBN/APBD.
> > > >
> > > > Pernah suatu kali, di sebuah surat pembaca konsultasi fikih di
> > > > majalah Islam, seseorang pembaca bertanya, "Ustad, sebelum
> ramai-
> > > > ramai istilah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), saya
> bergelimang
> > > > uang haram. Bisakah dosa saja terhapus bila kami sumbangkan
> pada
> > > > yayasan Yatim Piatu?'
> > > >
> > > > Ini adalah fenomena nyata di masyarakat. Artis-artis kita,
> nampak
> > > > sopan di kala Ramadhan. Seorang penyanyi erotis, bahkan
> berjanji
> > > > mengenakan jilbab bila di panggung selama puasa. Artis-artis
> lain
> > > > juga beramai-ramai bersedekah. Meski selesai Ramadhan,
> kegiatannya
> > > > mengundang syahwat kembali lebih `gila' dari bulan puasa.
> > > >
> > > > Uang, seolah bisa "menyuap malaikat Rokib", malaikan pencatat
> amal
> > > > ibadah. Inilah adalah fenomena "pragmatisme ibadah", yang
> dilematis
> > > > bagi Muslimin
> > >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > ----------------------------------------------------------
> ----------
> >
> >
> > No virus found in this incoming message.
> > Checked by AVG.
> > Version: 7.5.526 / Virus Database: 270.6.15/1648 - Release Date:
> 02/09/2008 17:29
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke