Uitnodiging/ persbericht: Reconciliatie met Rechtvaardigheid. De Kudeta 1965 en 
Nu, 
Sumber: bahasa Belanda, silahkan click: http://waag.org/news/40388

Undangan/ Siaranpers:

Rekonsiliasi demi Keadilan

kudeta dan sekarang!



Bersama a.l.: Heri Latief, Saskia Wieringa, Jaromil, Dasa, Tabe Kooistra dan  
puisi, film, pameran buku serta musik oleh Tri dan Franky.

Pada 30 september 1965 telah diawali dengan Kudeta, yaitu pengambil
alihan kekuasaan, yang artinya pula berakhirnya periode pemerintahan
Presiden Soekarno. Beberapa hari kemudian lebih dari 500.000 orang di bunuh 
dengan tuduhan simpatisan komunis. Sekitar sejuta orang di
tangkap. Dengan kematian mereka, perdebatan pun juga di kubur. 

Peristiwa Kudeta dan pembunuhan massal " tidak dibicarakan" dan selama
lebih dari 40 tahun lamanya, banyak orang ingin menceritakan pengalaman 
hidupnya, korban nyawa
manusia pada akhirnya oleh anggota keluarganya ingin dikuburkan kembali secara 
wajar, kisah kenyataan hidupnya ingin pula di ungkap demi kebenaran. Di Afrika
Selatan dan Chile telah menemukan bentuk cara baru untuk saling bertemu dan 
saling mema'afkan antar
korban dan pelaku kejahatan manusia tanpa pertumpahan darah. Untuk itu pada
pertemuan kita bersama ingin berkesempatan saling berdialog dan kemungkinannya  
melakukan
penelitian untuk mediation di Indonesia. 

Kekuatan seni, teater dan literatur

Pada
intinya tidaklah bisa diuraikan dengan kata-kata, kecuali melalui seni,
puisi dan
literatur. Siapakah kami, dan mengapa kita berbeda dengan lainnya, dan
kenapa kita ingin hidup dan mati buat ideal kita yang lebih besar dari
kemampuan kita sendiri? Apakah "identitas" menjadi tantangan besar?
Nyatanya, membangun
nasional identitas selalu membawa kekerasan dan apakah kita bisa
pelajari dari Indonesia, bilamana kita melihat dan membandingkannya
dari sisi pencerahan Eropa baru sampai sa'at ini yang tercipta?
Tanpa jiwa kemanusiaan, tanpa integrasi emosional dan pengalaman manusianya, 
tentunya
perdamaian tak akan bisa tercapai.

Lokatip Media, Aplikasi untuk lokalisasi dan annotasi dari pembunuhan
massal.

Apakah kuburan massalnya bisa di akses melalui Google Earth?
Apakah akan ada penyediaan aplikasi untuk handphone (hp), yang  bisa
mengakses atau meng-upload foto-foto kuburan massal ke site yang terlindungi 
dan terjamin aman?
Apakah ada kemungkinan untuk membuat perangkat keras open source, yang
basisnya dengan cara pengembangan data registrasi secara interaktip melalui
dyne.org, dengan memberi fasilitas pada semua orang yang menggunakan
pengiriman dan penerimaan via bluettooth atau wireless secara aman dan 
terlindungi? Sa'at ini di
Jawa Timur ada kasus drama besar sehubungan dengan kisah jatuh cinta para
putra-putrinya, yang akhirnya terungkap bahwa orang tuanya adalah
sebagai pelaku ataupun sebagai korbannya.

Program proyek: 
Bagaimana
generasi muda bisa memulai berdialog tentang apa yang di
alami oleh ayah atau Ibunya? Kita mengusulkan, bagaimana kita bisa
menciptakan kesempatan itu? Putra atau putrinya bisa mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada Ayahnya atau Ibunya, juga kepada Kakek
atau neneknya mengenai dimana keberadaan kuburan massal, yang
diketahuinya sekitar
lingkungan tempat tinggalnya, dan pula menelusurinya untuk mencari tahu
tentang kenyataan
kejadiannya sampai terjadi pembunuhan. Bilamana salah satu kuburan
telah ditemukan, maka pengkoordinasiannya
akan bisa langsung ditangani bersama GPS, sehingga bisa langsung
dikirim ke website.  

Dimana: Amsterdam
Theatrum Anatomicum van de Waag, Nieuwmarkt 4, Amsterdam    
    www.waag.org

Kapan: 1 oktober 2008, Pukul  20.00 uur.
Acara diadakan tanpa dipungut bayaran/ GRATIS 
dan pula disiarkan secara langsung di Killer Tv.
Click: http://test.killertv.nl/

Diterjemahkan oleh R.Miryanti - Amsterdam, 26 September 2008

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ 


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke