Selasa, 14/10/2008 17:38 WIB

Buy Back Yang Penuh Ketidakadilan





Suhendra –
detikFinance

 

Jakarta - Pemerintah meminta BUMN-BUMN
gencar melakukan buy back. Kebijakan itu dinilai tak adil karena pasar
saham hanya dikuasai oleh 0,21% penduduk produktif Indonesia.



Hal ini dikatakan oleh Yanuar Rizky anggota Kelompok Masyarakat sipil
Indonesia, dalam acara konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/10/2008).



Yanuar menduga, langkah buy back BUMN cenderung sarat kepentingan para
pemilik saham di BUMN termasuk pejabat pemerintah.



Selain itu, keputusan buy back termasuk kepada BUMN akan memunculkan
ketidakadilan karena investor yang menanamkan uang di saham sangat kecil
pemegang rekening efek hanya 289.000 orang dan 85.000 di reksa dana. Jumlah
investor dipasar modal kira-kira 0,21% dari penduduk produktif.



"Buy back saham pada dasarnya subsidi untuk investor dan spekulan
yang jumlahnya sangat kecil dari total penduduk," katanya.



Dikatakannya buy back saham sangat erat dengan konflik kepentingan
karena melalui program management option plan (MSOP) banyak direksi dan manager
di BUMN yang memegang saham. Banyak pejabat tinggi negara yang punya
kepentingan dengan BUMN karena memilik saham.



"Program buy back sesungguhnya merupakan penyelamatan aset dan
kekayaan pribadi para pengambil kebijakan," ketusnya.



Seharusnya dilakukan pemerintah adalah melakukan kebijakan repo bagi emiten
termasuk BUMN. 



Dengan sinis, Yanuar mengatakan aksi buy back tidak memberikan edukasi
bagi masyarakat umum untuk menjadi pemain baru berpartisipasi dalam kepemilikan
saham di BUMN.



Ia pun mengkritik pemerintah, agar membatalkan pinjaman standby loan
kepada Bank Dunia sebesar US$ 2 miliar untuk stabilitas pasar finansial, yang
ujung-ujungnya adalah memberikan subsidi kepada spekulan.

http://www.detikfinance.com/read/2008/10/14/173842/1020048/6/buy-back-yang-penuh-ketidakadilan

 

 

Selasa, 14/10/2008 18:08 WIB

Buy Back Picu Insider Trading


Suhendra - detikFinance


Jakarta - Aksi pembelian saham atau buy
back saham yang dilakukan oleh BUMN dan Non BUMN berpeluang memicu insider
trading yaitu transaksi pengendalian oleh kelompok tertentu untuk kepentingan
pribadi atau kelompoknya masing-masing.



Program buy back senilai Rp 4,1 triliun untuk BUMN, diduga sarat
kepentingan dari pejabat publik yang memiliki saham di BUMN tersebut. 



"Kami minta supaya pengambil kebijakan itu mengumumkan kepemilikan saham
mereka di BUMN yang terkena program buy back. PPTAK (Pusat Pelaporan Analisa
dan Transaksi Keuangan), harus aktif melacak adanya kemungkinan praktik insider
trading dalam hal ini," kata koordinator ICW Teten Masduki dalam
konferensi pers  Kelompok Masyarakat Sipil Indonesia, di Jakarta, Selasa
(14/10/2008).



Bahkan dengan tegas Teten mengatakan apabila ada indikasi tersebut dan memiliki
bukti yang kuat, sudah seharusnya komisi pemberantasan (KPK) bisa melakukan
tindakan.



Menurutnya aksi buy back BUMN sarat dengan kepentingan para direksi
dan manajer yang memiliki saham di BUMN.



"Mekanisme management stock option plan (MSOP) tidak tertutup
kemungkinan para pejabat publik yang saat ini terlihat gigih mendorong buy
back ini memiliki saham yang signifikan di BUMN," ujar Teten.



Ia menambahkan seharusnya pemerintah membiarkan mekanisme pasar menentukan
harga saham BUMN maupun saham lainnya dalam perdagangan bursa yang sedang
dihajar krisis AS.



Sementara itu pengamat pasar modal Yanuar Rizky, mengatakan dari sisi jumlah
dana yang disiapkan untuk buy back (Rp 4,1 triliun) dianggap tidak memiliki
arti dibandingkan kapitalisasi bursa yang nilainya bisa mencapai Rp 1.000 
triliun. 



"Nilai ini tidak akan meningkatkan IHSG secara signifikan, sama saja
menaruh garam di laut," imbuh Yanuar.(hen/ir) 



 



http://www.detikfinance.com/read/2008/10/14/180826/1020069/6/buy-back-picu-insider-trading

 

 

 

 

Jakarta,
Probisnis Rakyat Merdeka.

 

Buy back saham yang dilakukan oleh
pemerintah untuk menahan dampak krisis akibat krisis finansial yang melanda AS
yang imbasnya sampai ke Indonesia dikritik habis-habisan oleh berbagai kalangan
LSM dalam acara Konferensi Pers Pernyataan Bersama Masyarakat Sipil di
Indonesia Menolak Buy Back Saham. 

 

Mereka
menganggap, buy back saham dengan dana Rp4 triliun yang diambil dari
dana infrastruktur ditambah dana siaga dari kas internal BUMN untuk membeli
kembali saham BUMN, hanya akan menguntungkan sebagian elit keuangan dan  
merugikan negara.

 

Deputy
Director International NGO Forum on Indonesian Development, Dian Kartika Sari
mengatakan, pemerintah menggunakan dana sebesar Rp 4 triliun dari utang
stand by loan Bank Dunia untuk membeli kembali saham BUMN. Padahal
menurutnya, dana stand by loan tidak boleh diutak-atik dan dana ini
hanya boleh diambil jika keadaan negara sangat darurat.

 

“Oleh
karena itu, apabila pemerintah menggunakan utang stand by loan untuk
pembayaran utang saham yang hanya menguntungkan segelintir orang, maka utang
ini adalah utang yang tidak sah!”tegasnya.

 

Lebih
lanjut dia menjelaskan, bahwa pemerintah harus membatalkan utang stand by
loan dari Bank Dunia untuk stabilisasi pasar finansial.

“Dengan
integritas regulator sektor keuangan yang dipertanyakan, dana utang dari Bank
Dunia bisa berujung pada subsidi kepada orang kaya dan spekulan,” ujarnya.

 

Pada
kesempatan yang sama, Yanuar Rizky, Presiden Organisasi Pekerja Seluruh
Indonesia (OPSI), mempertanyakan efektifitas buy back saham yang
dilakukan pemerintah.

 

“Rencana buy
back saham menimbulkan banyak persoalan, contohnya dengan kapitalisasi
bursa yang mencapai Rp 1000 triliun menjadikan dana yang dikucurkan oleh
pemerintah ibarat menggarami air laut, karena dana yang digelontorkan oleh
pemerintah tidak cukup untuk meningkatkan IHSG secara signifikan sehingga
buy back saham bisa seperti BLBI yang akhirnya menguras anggaran negara,”
katanya.

 

Selain itu,
lanjutnya, buy back saham tidak akan efektif karena yang dibantu oleh
pemerintah hanya pemain lama dan tidak akan memunculkan pemain baru.

“Ibarat
asam urat, kalau dipijit besoknya kaki bengkak, begitu sembuh besoknya langsung
makan kacang-kacangan. Jadi hidup itu harus disiplin, begitu juga dengan
menghadapi krisis global ini. Pemerintah selalu memberikan bantuan para
pengusaha yang itu-itu saja yang selalu tidak disiplin sehingga tidak mampu
menahan dampak setiap kali mengalami 
krisis global semacam ini. Akibatnya yang terbantu ya pengusaha yang
itu-itu saja dan pemerintah tidak berhasil memunculkan pemain baru,”imbuhnya.

 

Untuk itu
dia menyarankan kepada pemerintah untuk menghentikan subsidi kepada orang kaya
dan spekulan melalui skema buy back saham.

“Lebih baik
subsidi diberikan kepada orang miskin atau dialokasikan untuk stimulus sektor
riil di Indonesia daripada menyelamatkan kepentingan segelintir investor yang
mengalami kerugian,” usulnya.

 

Disamping
itu, pemerintah juga harus mendeklarasikan kepada siapa saja para pemegang
saham di kabinet, direksi, dan komisaris BUMN dan seluruh pejabat publik untuk
menghindari konflik kepentingan.

 

“Pernyataan
ini penting untuk memastikan seluruh kebijakan di sektor finansial tidak untuk
kepentingan pribadi para pejabat publik,” jelasnya.

Berkaitan
dengan konflik kepentingan, Ketua Indonesia Corruption Watch (ICW), Teten
Masduki, menduga PPATK mempunyai konflik kepentingan dalam buy back
saham.

 

“Maka saya
menyarankan agar PPATK harus memeriksa aliran dana di buy back saham dan
memastikan bahwa tidak terjadi aliran ke pihak-pihak yang berkepentingan yang
juga terlibat di perumusan kebijakan tersebut. Kami mengharapkan PPATK bisa
memprioritaskan neraca transaksi yang mencurigakan dalam buy back saham dan
segera melapor ke ICW bila memang terdapat neraca transaksi yang mencurigakan
agar dana yang digelontorkan pemerintah tidak jatuh ke tangan yang salah.”

 

“Setahu
saya, melalui program Mangement Stock Option Plan (MSOP), banyak direksi dan
manajer di BUMN yang memegang saham. Juga banyak pejabat tinggi negara yang 
punya
kepentingan dengan BUMN  juga memiliki
saham. Oleh karena itu, program buy back saham sesungguhnya merupakan
penyelamatan aset dan kekayaan pribadi pengambil kebijakan,” imbuhnya lagi. ITA

 

 




      
___________________________________________________________________________
Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang juga.
http://id.toolbar.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke