Taklukkan Takdirmu! Mengubah Nasib dengan Mengaktifkan Gen Positif Anda. Rusdin S. Rauf (Penulis buku Quranic Law of Attraction) Shally Novita (Mahasiswi Psikologi Universitas Erfurt Jerman) “Melalui segala pengalaman saya mempelajari gen, saya menyadari bahwa jika kita dapat belajar hidup dengan mengaktifkan gen-gen positif, kita akan dapat mengerahkan potensi yang jauh lebih besar daripada biasanya.”—Kazuo Murakami, Ph.D, Ahli Genetika Terkemuka Dunia, Pemenang Max Planck Research Award (1990) dan Japan Academy Prize (1996) Setelah bergelut dengan banyak orang, saya tersadar bahwa hidup ini harus saya jalani sebaik-baik mungkin. Hidup harus saya maknai sebagai ladang menanamkan benih-benih kebaikan, kebahagiaan, dan kesuksesan. Saya juga sadar, ternyata, mewujudkan semua itu tidaklah gampang. Saya butuh upaya yang sungguh-sungguh. Di sisi lain, terkadang, saya juga termenung, bukankah takdir manusia sudah ada yang mengaturnya. Buat apa mesti bersusah-susah mengejar kebahagiaan dan kesuksesan hidup, kalau saja takdir kita tak bahagia, ya, tetap saja hidup kita tak akan bahagia. Buat apa musti mengejar kelimpahan kalau takdir kita miskin,ya, tetap juga miskin. Sekuat apa pun kita banting tulang, kalau takdir kita miskin, maka kita tetap akan miskin. Kita tak mungkin hidup dalam berkecukupan. Pikiran-pikiran seperti itulah yang sering kali berseleweran dalam benak saya (buku ini akan meluruskan dan memberikan cara ampuh mengatasi pikiran tersebut). Mungkin juga Anda mengalami hal yang sama dengan saya. Saya pun bingung. Di satu sisi, mungkin saja dugaan saya itu benar adanya. Di lain sisi, dugaan saya bisa saja salah. Ah, kenapa bisa jadi begini? Bagaimana dengan Anda? Bagaimana dengan kehidupan Anda sepuluh tahun akan datang? Apakah Anda berpasrah begitu saja, menyerahkan hidup Anda dengan bersembunyi dibalik kata ‘takdir’? Sebagian orang, tak mau berusaha memperbaiki taraf hidupnya dengan bersembunyi dibalik kata ‘takdir’ ini. Seolah-olah, mereka dihadirkan dipermukaan bumi ini hanya untuk hidup saja, tak mau berusaha keras mencapai keinginan-keinginannya. Atau seolah-olah, hidup ini apa adanya saja. Tak perlu punya cita-cita tinggi; tak perlu memiliki impian dan harapan; tak perlu mendekatkan diri pada Allah. “Hidup seperti air mengalir. Ikuti saja hidup ini. Apa yang terjadi silahkan terjadi. Terima sajalah keadaan kita hari ini. Biarlah hidup saya begini-begini saja. Toh, ini sudah takdir Tuhan. Tak mau merencanakan hidup! Tak mau berupaya mewujudkan rencana-rencanan Anda itu!” Astaghfirullah!!! Saya terbelalak. Setelah merenungi sebuah hadis Rasul, saya semakin ngeh bahwa saya harus menjalani hidup ini dengan perencanaan yang matang. Saya tidak semestinya berpasrah begitu saja dengan bersembunyi dibalik kata takdir. Rasulullah dalam hadis sahihnya mengingatkan kita. “Bersungguh-sungguhlah pada hal yang bermanfaat bagimu, dan mintalah pertolongan kepada Allah serta jangan merasa lemah ” tutur Rasulullah (HR. Muslim). Pada kesempatan lain, pernah ditanyakan kepada Rasulullah sebuah pertanyaan yang sering sekali bergeliat dalam benak kita. Begini pertanyaannya: tidak cukupkah kita menyerahkan diri kepada catatan takdir saja? Jawaban Rasulullah sungguh mengejutkan dan memperingatkan kita, “Beramal-lah! Karena masing-masing akan dimudahkan!”(HR. Muslim) Artinya apa? Rasulullah sendiri sudah mengingatkan kita bersungguh-sungguh menapaki kehidupan ini. Kesungguhan itu sebagai wujud kita mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Artinya, detik ini juga, kita harus merencanakan masa depan kita; merencanakan kelimpahan harta, amal soleh, dan seterusnya. Allah tidak akan mengubah diri kita, tanpa adanya upaya kesungguhan dari dalam diri kita sendiri (Qs. Ar-Rad: 11). Silahkan Anda baca buku kami tersebut!http://rusdin.wordpress.com
Salam Sukses Tak Terhingga! ___________________________________________________________________________ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed]