Pita merah muda : Tanda peduli akan bahaya kanker payudara
Pita putih : Tanda peduli akan bahaya kematian ibu hamil dan melahirkan
Pita merah : Tanda peduli akan bahaya HIV/AIDS

PITA MERAH MUDA

Suatu siang yang terik, seorang pria paruh baya berjalan diam memasuki sebuah 
kafe.
Sebelum ia memesan sesuatu, tanpa bisa dihindari, ia melihat sekelompok pemuda 
di meja sebelahnya.
Cukup jelas, mereka sedang mentertawakan dirinya. Dan baru ia ingat bahwa ia 
menyematkan pita merah 
muda disaku kemejanya. Barulah ia sadar mengapa ia menjadi bahan tertawaan para 
pemuda itu.

Mulanya pria itu tidak mempedulikan, namun wajah wajah yang sinis itu mulai 
mengusiknya. 
Ia menatap salah satu dari pemuda itu langsung kedalam matanya. Diletakannya 
tangannya di bawah pita itu 
dan bertanya, seakan menunggu jawaban :"Ini ya ?"
Serentak pemuda pemuda itu mulai tertawa. Pemuda yang ditanya sambil mencoba 
menahan tawanya, berkata :
"Ya, maaf  Pak. Kami ini sedang  membahas dan mengomentari betapa pita kecil 
mungil cantik itu begitu indah 
dengan latar belakang kemeja biru Anda!"
Pria setengah umur itu dengan tenang melambaikan tangannya pada pemuda itu agar 
mendatangi mejanya.
Dengan rasa enggan pemuda itu beranjak berdiri dan berjalan ke arah meja pria 
itu, tanpa tahu pasti mengapa.

Dengan suara lembut pria setengah baya itu berkata :
"Saya memakai pita ini untuk mengundang perhatian orang-orang akan bahaya 
kanker payudara. Pita ini saya 
pakai untuk menghormati ibu saya."
"Wah, maaf Pak. Apa ia meninggal karena kanker payudara ?"
"Oh tidak. Ia masih hidup dan baik-baik saja keadaannya. Namun payudaranya 
memberiku makan di saat bayiku. 
Saya amat sangat bersyukur untuk itu dan kesehatannya."
"Hmmmmm", jawab pemuda itu, "Iyalah, saya bisa mengerti .."
"Dan saya juga memakai pita ini untuk menghormati istriku," pria setengah baya  
itu melanjutkan.
"Dan ia baik baik juga ya ?" tanya pemuda itu lagi.
"Oh ya, ya...., dia juga baik-baik saja. Payudaranya pun telah merawat, memberi 
makan dan membesarkan putri cantik 
kami 23 tahun yang lalu. Saya pun bersyukur atas payudaranya dan atas 
kesehatannya."
"Oh begitu .... Dan saya rasa Bapak memakai itu untuk menghormati putri Bapak 
juga, kan ?", seringai sang pemuda itu.
"Tidak. Sudah terlambat. Sekarang untuk mengenang putri kami, aku memakai pita 
ini. Sebulan yang lalu ia meninggal 
karena kanker payudara. Ia mengira, ia masih terlalu muda untuk terserang 
kanker ini. 
Jadi, ketika secara tak sengaja, ia menemukan adanya benjolan kecil, ia 
meremehkannya. Apalagi dan karena tidak 
terasa sakit, dikiranya itu sesuatu yang tak perlu dikhawatirkan." Wajah pria 
itu tampak suram.

Tergoncang dan merasa malu, pemuda ini berkata : "Kasihan benar Pak, saya ikut 
sedih mendengarnya."
"Jadi, dengan mengenang putri kami juga, saya dengan bangga memakai pita kecil 
ini, yang memberiku kemungkinan 
untuk membantu mengingatkan orang lain akan bahaya kanker payudara.
Jadi anak muda, sekarang ingatlah,.... bicaralah dengan istrimu, atau dengan 
pacarmu, atau kelak dengan putrimu, 
juga dengan ibumu dan teman-temanmu. Dan ambillah ini !"....

Pria itupun memasukkan tangannya kedalam saku kemejanya dan memberikan sebuah 
pita merah muda kecil kepada 
pemuda yang masih duduk dihadapannya. Pemuda itu memandangi benda mungil 
ditangannya, perlahan ia mengangkat 
kepalanya dan memohon : "Maukah Bapak membantu menyematkannya di kemeja saya?"
 ---------------------------------------------------------------
l.meilany
291008 








[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to