pertama:

untuk mbak herni,...

menurut saya sekrang -terutama di kota-lebih bisa menilai sebuh partai politik 
bukan hanya dari latar belakang nya apa dan dari mana background nya,.

tapi apa manfaat yand di dapat dari sebuah parpol tersebut.

sebut saja ketika PKS di DKI. ketika PKS  menjadi maindstream sebuah partai 
politik yang tdk hanyam mengurusi masalah politik tapi juga bermanfaat ketika 
terjadi kebakaran misalnya dan sering mengadakan bazaar yang sangant di butuh 
kan oleh masyarakatkecil di saat harga harga kebutuhan naik. lalu bebarapa 
parpol tersentak ketika penurunan suara mereka terjadi di 2004.  mereka pun 
menyadari masyarakat lebih melihat kader sebuah partai politik yang terjun 
langsung di masyarakat.


bayangkan, ketika kader kader PKS mengumpulkan dananya saat itu untuk 
mengadakan bazaar dan mengumpulkan barang barang bekas di rumah nya, semangat 
untuk memberi di sasarkan oleh hadist nabi

"sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainya"

bahkan berapa banyak yang di pecat dari pekerjaannya hanya untuk kampanye 2004. 

untuk sebuah pengorbanan di mata masyarakat yang mungkin aneh, hari genee???


lalu masyarakat melihat, mereka menyaksikan,...haree gene ketika jiwa jiwa 
individualistis tumbuh subur??

kesaksian pendeta nathan seti budi yang terjebak di senanyan ketika kampanye 
2004 tahun lalu di sebuah harian kompas menceritakan bagaimana kader2 itu 
mengatur lalu lintas dan menolong mobil yang di bawa pendeta nathan keluar dari 
kemacetan,...


ini karna apa,karna masyarakat menilai bukan dari apa dan karna apa dan karna 
idelogi nya apa,..

ketika partai politik yang agama mau pun yang gak agama mempolitis agama dgn 
mudah nya,..

seperti ketika idul fitri,.. spanduk marhaban dari seorang yang menentang UU 
Zakat saat itu dan dari partai politk yang sekular bahkan partai politik yang 
bersalib dimana  ketika di senayan mereka menentang besar besaran ttg segala 
kemaslahatan umat islam.

bukannya ini bagian dari politisasi agama??

lantas di buat skenario, partai agama mempolitisir agama,..

apa salah, seorang padang yang hari hari nya bahas padang lalu di sebut 
mempolitisir padang??
tapi orang jawa menggunakan bahasa padang agar orang padang memilih nya padahal 
mereka gak ngerti dan mengetahui padang itu di sebut yang bener??

itu sama saja kan dgn seorang yang ter identitas kan islam lalu 
mengploklamirkan dan berjuang menyesejahterakan negeri ini atas dasar islam itu 
di sebut politisasi agama??

di negeri ini,sudah banyak yang di bolak balik,...


ke  dua

ttg anggota PKS yang non jilbab sepengetahuan saya banyak ko mba. tetangga saya 
aja ada yang menjadi anggota nya di tahun 2004 lalu tapi gak jilbab.

saya sih menulis ini dari apa yang saya lihat di tetangga2 saya yang mereka 
aktif di PKS. bagaimana persaudaraan mereka dan di RT saya kader2 mereka itu 
selalu terdepan dalam hal kemasyarakatan, spt kerja bakti dan bila ada kematian.

dari cara pergaulan mereka walau saya lihat agak kaku tapi mereka sopan dan 
baik menghormati yang tua dan bisa berbaur walau kadang menjaga diri kalau 
berkaitan dgn sesuatu yang tidak mereka sukai.

di lingkungan saya banyak simpatisan dgn partai ini, bahkan tokoh masyarakatnya 
juga. jadi boleh di bilang warga lain bisa melihat dari sisi ini nya walau ada 
juga kekakuan yang saya bilang itu tadi,..

tentang pencalonan pastur di PKs,..maaf saya kurang tahu, mungkin bisa 
mendapatkan jawaban dari kader PKS itu sendiri

best regard

rama yanti








--- On Wed, 11/5/08, Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan
To: "Milis wm" <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Date: Wednesday, November 5, 2008, 7:04 PM










    
            Ane sih pengen tahu, temen ane pendeta david dari gereja bethani 
bandung, bakalan bisa masuk pencalonan di pks apa kagak ....



Test case buat pks







-----Original Message-----

From: "herni nurbayanti" <herni.nurbayanti@ gmail.com>



Date: Thu, 6 Nov 2008 08:35:45 

To: <wanita-muslimah@ yahoogroups. com>

Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan





sebenarnya bukan cerdas, tapi bargaining positionnya yg lemah...

yg di nomor urut jadi, biasanya yg punya bargaining position tinggi...

dia politisi perempuan yg "laku", yg:

- berkualitas, kerjanya dah terbukti...

- mampu membangun dan memelihara relasi dng konstituennya dan masyarakat

kalau udah punya posisi tawar yg tinggi, mereka bisa bilang gini di partai:

"saya gak mau kalau gak di urutan no 1"

mantaaaaaap. ..

tapi bukan berarti mereka yg di nomor urut sepatu tidak cerdas..

kalaupun tidak cerdas, itu "wajar" dan perlu diperbaiki..

karena perempuan hidup dalam sistem yg timpang..

pertama, perempuan dianggap makhluk yg tidak atau kurang intelektual dari

laki2

kedua, perempuan punya peran sosial yg dikonstruksikan oleh masyarakat

dimana wilayah publik itu kadang offlimits.

ketiga, perempuan punya akses yg terbatas dari laki2...



soal perempuan versus perempuan...

gimana ya, biar kata mas dwi perempuan itu tanggungan laki2, tapi

kenyataannya, jadi perempuan itu berat...:-)

yg harus dihadapinya bukan cuma laki2, tapi perempuan juga...

kalau yg cerdas, bisa langsung ngerti...

parameternya bukan dilihat dari jenis kelamin

karena ketika kita ngomong gender, bukan ngomong jenis kelamin...

tapi ideologi patriarkal.. dan cara berpikirnya.

simplenya gini...

buaya itu bukan cuma laki2 aja.. katanya sastrawan aa navis.. hehehe...



PDI-P walkout belum tentu membuat orang yg simpatik atau pujian..

Banyak juga kok yg mengkritik walk-outnya PDIP, bahkan dari mereka yg

menolak pornografi.. .

PKS juga tidak semuanya konservatif. .. utk beberapa isu tertentu, bahkan

mereka mitra yg baik..

 Jadi benar kata mas ary, liatlah posisi atau keberpihakan mereka thd isu2

tertentu..

Lagian, soal pilihan partai, kadang2 itu soal "kekeraskepalaan" kita ma

partai tertentu kok :-)





PS. Pertanyaan yg belum dijawab ma PKS (berkaitan dng perempuan) adalah apa

harus berjilbab? :-)

Mereka bisa berargumen soal isu keberagaman di dalam partainya, bahwa ada

juga kader mereka yg non-Islam..

Dulu pernah ada artikel soal ini.. mungkin mas sunny yg posting :-) Tapi

kan, terbatas pada laki2? :-)

Masih belum jelas apa pemahaman mereka thd apa itu "perempuan" dan

"perempuan muslim"

Apakah harus yg berjilbab? Gimana, mbak rama yanti? :-)

Jadi usil pengen liat jawabannya mbak rama yanti apa.. sama gak dng mereka

yg di DPR.

 Soalnya, pertanyaan itu juga yg sering kita tanyain ma mitra kita yg staff

ahlinya PKS.. hehe..





salam usil bin iseng lagi,

Herni







2008/11/6 Tri Budi Lestyaningsih (Ning) <[EMAIL PROTECTED] com>



>   Quote :

> Kalau cerdas ya bukan pengisi kuota, tapi di nomer urut jadi.

>

> Betul, mas Dwi... Hahaha... Mas Dwi lebih cerdas !! Jadi, kalau tidak

> di nomor urut jadi, .... (simpulkan sendiri deh)

>

> -----Original Message-----

> From: wanita-muslimah@ yahoogroups. com <wanita-muslimah% 40yahoogroups. com>

> [mailto:wanita-muslimah@ yahoogroups. com<wanita-muslimah% 40yahoogroups. 
> com>]

> On Behalf Of Dwi Soegardi

> Sent: Thursday, November 06, 2008 9:03 AM

> To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com <wanita-muslimah% 40yahoogroups. com>

> Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

>

> 2008/11/5 Tri Budi Lestyaningsih (Ning) <[EMAIL PROTECTED] 
> com<ninghdw%40chevron. com>

> >:

> >

> >

> > Analisa yang bagus dari Ibu Toeti ini. Salah satu risk mempersyaratkan

>

> > 30% perempuan adalah "asal comot" tadi. Mudah-mudahan para perempuan

> > Indonesia cukup cerdas untuk tidak mau dijadikan caleg pengisi kuota

> > seperti yang diceritakan Ibu Toeti di bawah.

>

> Kalau cerdas ya bukan pengisi kuota, tapi di nomer urut jadi.

> Kenapa 30%? Diulang-ulang lagi dan sudah sering dibahas di sini.

> Kenapa nggak 10% saja, 20%, atau malah 50%?

>

> Pemilu kemaren, di sini dapat gubernur perempuan pertama, senator

> perempuan kalah dari calon senator perempuan juga.

>

> > Lagian, apa hubungannya quota untuk perempuan dengan kesejahteraan

> > perempuan ?

>

> Mestinya laki-laki semua,

> kan perempuan itu tanggungan laki-laki :-) Suaminya, bapaknya,

> saudaranya, anaknya.

> Kenapa kok malah repot-repot jadi caleg ....... gak ngerti aku .....

> atau repot-repot cari nafkah ..... binung deh.

>

> ------------ --------- --------- ------

>

> ============ ========= ==

> Milis Wanita Muslimah

> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.

> Situs Web: http://www.wanita- muslimah. com ARSIP DISKUSI :

> http://groups. yahoo.com/ group/wanita- muslimah/ messages

> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@ yahoogroups. com<wanita-muslimah% 
> 40yahoogroups. com>

> Berhenti mailto:wanita-muslimah- unsubscribe@ yahoogroups. 
> com<wanita-muslimah- unsubscribe% 40yahoogroups. com>

> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@ yahoogroups. 
> com<keluarga-sejahtera %40yahoogroups. com>

> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@ yahoogroups. com<majelismuda% 
> 40yahoogroups. com>

>

> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment

> ....Yahoo! Groups Links

>

> 

>





[Non-text portions of this message have been removed]







[Non-text portions of this message have been removed]




      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke