Kosa kata 'kafir' seringkali disalahgunakan juga, dalam arti seolah- olah 'kafir' itu cuma punya satu makna. 'Kafir' menurut wikipediapun macam-macam bergantung konteks. Coba tengok di http://id.wikipedia.org/wiki/kafir . Jadi, pada diri orang Islampun, pada saat dia dalam kondisi lebih percaya kepada uang itupun termasuk kafir yg 'kufur nikmat'...:-). Jadi, kalau cuma di cap kafir sama seseorang, ya maklumin aja. Mereka punya konteks sendiri, Cuma kalo kita merasa tersindir dengan 'kafir' yang ada dikondisikan dalam AlQur'an, ya baiknya introspeksi dan bebenah diri/istighfar.
Pembicaraan ini terbatas pada makna 'kafir' yang ada dalam wikipedia. Gak lebih. Yaaah..semua...bergantung konteks. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > kosa kata 'sekuler' seringkali disalahgunakan sebagai 'kafir'. > sementara itu, kata 'kafir' juga sering diasosiasikan dengan kaum non- > muslim. dengan demikian, jika seseorang adalah non-muslim, dia adalah > kafir dan sekuler. logika ini berkembang di antara kaum amrozi cs. > padahal pemahaman tentang sekularisme adalah sebagai berikut: > > "sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan > harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Sekularisme dapat > menunjang kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan kepercayaan > dengan menyediakan sebuah rangka yang netral dalam masalah kepercayaan > serta tidak menganakemaskan sebuah agama tertentu." > > http://id.wikipedia.org/wiki/Sekuler > > di negara-negara pengidap teokrasi, sekularisme ini jungkirbalik. jika > seseorang tidak setuju dengan konsep teokrasi, otomatis dia menjadi > kafir. jika dia kafir, dia bisa dibunuh, halal darahnya. hanya > golongan sendiri saja yang benar, begitu keyakinan kaum amrozi cs ini. >