http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detail&id=45244

TKI Sebaiknya Gunakan Kuota
Jum'at, 28 November 2008 , 00:08:00

JAKARTA, (PRLM).-Penempatan TKI ke LN terutama ke Arab Saudi sebaiknya 
menggunakan mekanisme kuota. Hal itu dikatakan Ketua Himpungan Pengusaha Jasa 
TKI (Himsataki) Yunus M. Yamani di Jakarta, Kamis (27/11).

Melalui mekanisme kuota, tidak ada penempatan yang tidak terkendali. "Dengan 
diberlakukannya kuota penempatan TKI, khususnya ke Saudi Arabia, PJTKI tidak 
jor-joran untuk membeli kepada sponsor atau calo. PJTKI juga mempunyai waktu 
untuk mendidik dan melatih kemampuan bahasa mereka agar lebih siap untuk 
bekerja di luar negeri," kata Yunus yang juga Ketua Krisis Center TKI ini.

Kendati upaya perlindungan TKI terus dilakukan namun masih banyak hal-hal yang 
harus dibenahi, seperti dengan tingginya biaya perekrutan yang mencapai Rp 5 
juta/orang.

"Untuk mendapatkan TKI untuk penempatan ke Timur Tengah dari sponsor atau calo 
maka dibutuhkan biaya Rp 4 juta hingga Rp 5 juta. Praktik seperti ini seperti 
jual-beli manusia saja," kata 

Migran Care dalam siaran persnya juga meminta pemerintah agar tidak menempatkan 
TKI secara besar-besaran, terlebih lagi dengan memberi target penempatan satu 
juta pada tahun ini.

"Pemerintah agar tidak melihat penempatan TKI sebagai peluang bisnis dan 
mengabaikan aspek perlindungan yang berujung pada kekerasan dan eksploitasi 
terhadap buruh migran sejak pra penempatan hingga mereka pulang ke Tanah Air," 
katanya. (A-78/A-109/A-26

http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detail&id=45240



TKI Dapat Counter Khusus
Jum'at, 28 November 2008 , 00:04:00
JAKARTA, (PRLM).-Meneg BUMN Sofyan Djalil menyatakan, Tenaga Kerja Indonesia 
(TKI) sebagai pahlawan devisa patut mendapatkan perlindungan sebaik mungkin, 
termasuk dengan menyediakan fasilitas khusus di bandara-bandara. Dengan 
demikian, mereka terhindar dari perlakuan orang-orang yang tidak bertanggung 
jawab.

"Dengan begitu, mereka aman dan nyaman saat kembali ke kampung halamannya atau 
kembali bekerja ke luar negeri, tempatnya bertugas," kata Menteri Negara BUMN 
Sofyan Djalil saat meresmikan counter khusus TKI dari Garuda Indonesia, Bandara 
Soekarno-Hatta, Cengkareng, Kab. Tangerang, Kamis (27/11).

Counter khusus TKI yang terletak di antara terminal kedatangan 2F (domestik) 
dan 2E (kedatangan internasional) menjadi lokasi steril (restricted area). 
Fasilitas ini juga menjadi "Meja Periksa Transit" yang khusus bagi pemeriksaan 
bagasi TKI yang check-in langsung dari negara asal. 

Dengan fasilitas ini, para TKI yang bepergian dengan Garuda Indonesia tidak 
perlu lagi harus keluar dari terminal kedatangan untuk menuju loket penjualan 
tiket yang berada di area umum seperti yang terjadi selama ini. "Ini merupakan 
terobosan yang sangat baik dan hendaknya juga dapat diterapkan di 
bandara-bandara lain," katanya. 

Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, layanan khusus TKI tersebut 
adalah bentuk penyempurnaan dari layanan sebelumnya yang telah diterapkan 
Garuda Indonesia. "Saat ini para TKI penumpang Garuda Indonesia - baik outbound 
maupun inbound - hanya perlu mendatangi "Counter khusus" ini untuk membeli 
tiket perjalanan lanjutan, melakukan check-in, dan mendapatkan pemeriksaan 
bagasi. (A-78/A-109/A-26).*


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke