Pakai mut'ah sih. Coba daridulu pakai model yg dipuncak, kan lancar jaya ....  


salam,



-----Original Message-----
From: "Wikan Danar Sunindyo" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Wed, 3 Dec 2008 21:07:18 
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Pandangan lain Re: larangan yoga?


tul mas dwi ...
bagi yang "berhasrat" dengan anak kecil
juga bisa melakukan pernikahan siri dengan anak kecil
kalau misalnya tar didemo, ya udah tinggal dicerai aja
cerainya juga cerai siri ya
lha wong nikahnya nikah siri je ...

tar gampang, kalau masyarakat udah lupa
tinggal cari anak kecil yang lain lagi
toh polisinya juga gak berani nangkep kok
sementara ormas islam juga banyak yang mbelain
kalau ada kak seto iyain aja deh

salam,
--
wikan

2008/12/3 Dwi Soegardi <[EMAIL PROTECTED]>:
> Dulu ada sekelompok santri NU yang punya ide bikin "posko" di depan
> lokalisasi yang menawarkan jasa menikahkan mut'ah (kontrak) calon
> pelanggan. Barangkali bisa dibuatkan kontrak jam-jaman di situ, dan
> menurut fikih cerainya otomatis, tidak ribet dg pengadilan, iddah dan
> nafkah.
>
> Tentu saja ide "gila" ini tidak jelas juntrungannya. Walaupun bisa
> dicari dalilnya dalam khazanah fikih, tapi jelas tidak diterima oleh
> mayoritas sunni di Indonesia. Ide nikah sirri tanpa lewat KUA,
> terutama bagi yang ingin poligami nyolong-nyolong, lebih mudah
> diterima dan dipertahankan.



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke