ya, sudah waktunya rokok, seperti juga ganja,  dilarang di 
indonesia. kalau mempermasalahkan nasib para petani tembakau 
sebenarnya mereka bisa dialihkan untuk menanam tanaman ekonomi yang 
lain sehingga mereka tetap mendapatkan matapencaharian yang sesuai, 
sebagaimana disarankan oleh pemerintah cina di bawah ini.

pabrik-pabrik rokok juga bisa beralih memproduksi lainnya yang 
menggunakan hasil pertanian ekonomi tersebut. dengan demikian, 
kekhawatiran phk para buruh pabrik rokok bisa diatasi juga. intinya 
adalah negara tidak perlu mendanai pemerintah ini dengan mengambil 
cukai dari para produsen dan penghisap racun (rokok). 

tidak perlu campur tangan lembaga agama apapun, tidak perlu ayat-
ayat atau apapun yang berhubungan dengan agama, karena masalah racun 
tembakau bukanlah masalah akidah atau keyakinan. cukup dengan akal 
sehat (rasionalitas serta penalaran ekonomi-sosial) kemiskinan para 
petani ini bisa ditangani.

gimana hayo?
________________

Tiongkok Bantu Negara Tetangga ASEAN Budidayakan Tanaman Pengganti 
Ganja 

cri 
Saudara pendengar, sejak tahun 1990-an, pemerintah Tiongkok 
seluruhnya mengalokasi dana senilai 500 juta yuan RMB, kira-kira 
62,5 juta dolar AS di Propinsi Yunnan, Tiongkok Barat Daya untuk 
membantu Laos dan Myanmar membudidayakan tanaman pengganti ganja 
seluas 700 ribu mu, kira-kira 47 ribu hektar. Mengenai hal itu, 
wartawan kami mewawancarai pakar dan pejabat terkait. Berikut 
laporannya. 

Saudara pendengar, Segi Tiga Emas yang terletak di daerah perbatasan 
Thailand, Myanmar dan Laos pernah terkenal di seluruh dunia dengan 
bunga ganja yang indah menarik. Daerah tersebut merupakan daerah 
penghasil utama narkoba di seluruh dunia. Propinsi Yunnan Tiongkok 
yang berbatasan dengan daerah tersebut sangat menghadapi ancaman 
bahaya narkoba yang merajalela. 

Untuk memberantas narkoba dan melenyapkan bahaya narkoba, sejak awal 
tahun 1990-an, pemerintah Tiongkok memutuskan dengan mengandalkan 
lokasi geografi yang istimewa Propinsi Yunnan, aktif mengembangkan 
tanaman pengganti ganja di luar negeri dan "menyepuh emas" 
lagi "Segi Tiga Emas". 

Pakar masalah ASEAN, Shen Xu memperkenalkan, 

"Tahun 1990, Propinsi Yunnan untuk pertama kali mengemukakan 
pembudidayaan tanaman pengganti ganja di Laos Utara dan Myanmar 
Utara. Badan terkait Propinsi Yunnan, kabupaten dan kota serta 
perusahaan terkait provinsi tersebut juga pernah mengadakan 
konsultasi dengan pemerintah lokal Laos dan Myanmar mengenai hal 
itu. Pada waktu itu, maksud semula pelaksanaan pembudidayaan tanaman 
pengganti ganja adalah untuk menyelesaikan masalah pangan rakyat 
jelata yang menanam ganja." 

Meskipun laba perdagangan narkoba amat tinggi, tapi petani ganja 
bukan main miskinnya. Karena di daerah tersebut umumnya jarang 
terdapat tanam-tanaman dan tanaman ekonomi yang lain, maka rakyat 
jelata di daerah itu berada dalam keadaan kekurangan bahan pangan 
selama lebih dari separo tahun. 

Apa yang disebut "pembudidayaan tanaman pengganti" adalah merujuk 
pada sepenuhnya mengembangkan keunggulan status, ekonomi dan 
teknologi Propinsi Yunnan, dengan pasar sebagai pembimbingnya, 
menyediakan teknologi penanaman dan bibit tanaman, dengan aktif 
membantu negara dan daerah di sekitar memanfaatkan tanaman 
pertanian, tanaman ekonomi dan industri lainnya sebagai pengganti 
pembudidayaan ganja, dalam rangka berangsur-angsur melemahkan 
ketergantungan daerah tersebut pada ekonomi narkoba, dan dengan 
ekonomi berguna menggantikan ekonomi narkoba. Shen Xu mengatakan, 

" Ganja adalah sejenis tanaman yang membuat orang malas, dan secara 
tidak langsung mengakibatkan ketrampilan kerja petani di perkebunan 
ganja berdegenerasi. Mereka hanya mengenal satu tanaman saja yaitu 
ganja dan tidak tahu cara pembudidayaan tanaman lainnya. Itu 
merupakan gejala universal di Laos Utara dan Myanmar Utara. Tiongkok 
telah mengirim sejumlah besar tehnisi, memasok banyak dana, memberi 
bibit tanaman dan mesin mini dan mengorganisasi penataran tehnik 
pertanian, melalui upaya selama 10 tahun, baru dapat memungkinkan 
pembudidayaan tanaman pengganti memasuki proses perkembangan yang 
lancar." 

Dikabarkan, selama sepuluh tahun ini, perusahaan Tiongkok terutama 
perusahaan Yunnan dengan gratis atau harga murah menyediakan 
berbagai jenis bahan pangan dan bibit tanaman ekonomi sejumlah 
seratus ton dan berbagai bibit pohon ekonomi sebanyak ratusan ribu 
batang kepada daerah pembudidayaan tanaman pengganti di luar wilayah 
Tiongkok, dan mengirim lebih dari 3.000 pakar dan tehnisi. 
Pemerintah Tiongkok dan pemerintah Propinsi Yunnan seluruhnya 
memasok dana lebih dari 500 juta yuan RMB untuk membantu Laos, 
Myanmar dan negara-negara tetangga lainnya mengembangkan 
pembudidayaan tanaman pengganti ganja seluas 700 ribu mu atau 47 
ribu hektar. 

Pejabat Biro Bisnis Xishuangbanna, Yunnan, Yang Kunxing yang pernah 
ambil bagian dalam manajemen perusahaan pembudidayaan tanaman 
pengganti menyatakan, 

" Mengganti tanaman ganja dengan tanaman ekonomi mempunyai ruang 
perkembangan yang luas di daerah perbatasan Tiongkok dengan Laos dan 
Myanmar. Tiongkok membantu negara tetangga mengembangkan 
pembudidayaan tanaman pengganti ganja adalah keperluan perkembangan 
usaha antinarkoba, dan juga merupakan salah satu isi penting kerja 
sama ekonomi di sub-regional Sungai Lancang- Mekong." 

Tahun-tahun belakangan ini, melalui kerja sama pembudidayaan tanaman 
pengganti antara Propinsi Yunnan dengan daerah perbatasan negara 
sekitarnya, karet, padi, tebu, buah-buahan tropis, tanaman ekonomi 
musim dingin dan semi dan tehnik pengolahan telah memasuki daerah 
perbatasan Tiongkok dengan Laos dan Myanmar. Perwira polisi Anti-
narkoba Kabupaten Mengla, Keresidenan Xishuangbanna, Propinsi 
Yunnan, Zhao Xianming mengatakan kepada wartawan, sejauh ini, 
pihaknya telah membantu 18 perusahaan mengadakan pembudidayaan 
tanaman pengganti ganja di Laos Utara, meliputi belasan jenis 
tanaman, antara lain, tebu, karet, semangka dan jarak. Dengan 
demikian, Rencana Strategis Pelarangan Penanaman Ganja Tahun 2001-
2005 yang disusun oleh pemerintah Laos telah diwujudkan. 

Bulan Oktober tahun lalu, pemerintah Propinsi Luang Namtha, Laos dan 
Grup Liliang Yunnan menandatangani persetujuan kerja sama proyek 
pembudidayaan tanaman dan pengolahan tebu dan singkong. Proyek 
tersebut akan merealisasi pembudidayaan tanaman pengganti ganja 
dengan tebu dan singkong seluas 1,5 juta mu dalam 5 tahun. Presiden 
Grup Liliang Yunnan, Wang Junping mengatakan kepada wartawan, 

"Perusahaan kami adalah sebuah grup perusahan swasta terpadu yang 
berkembang berdasarkan industri gula. Kami mempunyai basis 
pembudidayaan tanaman pengganti ganja dengan tebu di Laos Utara dan 
Myanmar Utara. Sementara membantu mereka mengembangkan sektor 
pembudidayaan, kami juga membangun jalan dan jembatan di sana. Kini, 
jalan dan jembatan senilai 14 juta yuan RMB di zona khusus ke-4 
Myanmar dibangun dengan bantuan perusahaan kami." 

Menurut penjelasan, Propinsi Yunnan kini sedang menyusun Rencana 
Perkembangan Pengganti Ganja Di Daerah Segi Tiga Emas. Rencana itu 
akan memberikan pengarahan terhadap seluruh proyek pembudidayaan 
tanaman pengganti ganja di luar wilayah Tiongkok bagi Propinsi 
Yunnan. 

Pakar masalah ASEAN, Shen Xu menyatakan, 

" Pembudidayaan tanaman pengganti di perkebunan ganja hanya 
menyelesaikan masalah pangan rakyat setempat. Hanya berbagai bidang 
industri pertama, kedua dan ketiga berkembang secara seimbang, baru 
dapat direalisasi pelepasan dengan mutlak seluruh kawasan itu dari 
ketergantungan pada ganja. Perkembangan pembudidayaan tanaman 
pengganti ganja merupakan jalan keluar terakhir pertumbuhan ekonomi 
setempat."

http://indonesian.cri.cn/1/2006/07/14/[EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke