Kalau benar di SBY Akhwat PKS pada nolak poligami tandanya keimanannya 
kepadaRasulullah dipertanyakan, ada kemungkinan keimanannya luntur karena 
kebanyakan syuropemenangan pemilu--- Pada Sel, 23/12/08, Ari Condro 
<masar...@gmail.com> menulis:Dari: Ari Condro <masar...@gmail.com>Topik: Re: 
Bls: [wanita-muslimah] Bersyukur setelah Baca Suami Batal Kawin LagiKepada: 
wanita-musli...@yahoogroups.comtanggal: Selasa, 23 Desember, 2008, 8:47 PMmasa 
sih ?. lha kalau di sby, kok pks wati nya pada rame rame nolak di poligami yah 
sejak baca bukunya ust. Cahyadi Takariawan 2008/12/24 abu faris 
<abinya_faris1991@ yahoo.com> >   Memang Akhwati PKS sudah ditarbiyah oleh 
Murobbiyahnya untuk siap dipoligami, karena AkhwatiPKS menyakini bagi yang 
meridhoi suaminya nikah lagi dijamin surga. > --- Pada Sel, 23/12/08, 
herri.permana <herri.permana@ yahoo.co. id<herri.permana% 40yahoo.co. id>> > 
menulis:Dari: herri.permana <herri.permana@ yahoo.co. id<herri.permana%
 40yahoo.co. id>>Topik: > [wanita-muslimah] Bersyukur setelah Baca Suami Batal 
Kawin LagiKepada: > wanita-muslimah@ yahoogroups. com <wanita-muslimah% 
40yahoogroups. com>, > keluarga-sejahtera@ yahoogroups. 
comTanggal<keluarga-sejahtera %40yahoogroups. comTanggal> : > Selasa, 23 
Desember, 2008, 12:39 AMJAKARTA (BP) - (Indonesian Feminist > Perspective 
Theory & Practices) Bersyukur setelah Baca Suami Batal Kawin > Lagi Seorang 
anggota Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang > disegani menulis 
buku Bahagiakan Diri dengan Satu Istri. Karya itu langsung > disambut gembira 
jutaan kader wanita PKS. Namun, sebaliknya, para kader pria > yang sudah atau 
akan berpoligami mereaksi dengan keras. RUANGAN Kantor Hilal > al Ahmar di 
kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, siang itu terasa > gerah. Bukan karena 
cuaca Jakarta terik. Juga bukan disebabkan pendingin > ruangan tidak berfungsi. 
Tapi, karena buku yang ditulis Cahyadi Takariawan > itu memicu
 kontroversi yang panas. "Buku ini memang harus segera ditarik. > Hati saya 
membara membacanya," ujar Wakil Bendahara Umum DPP PKS Didin > Amarudin kepada 
JPNN. Saat itu lelaki beristri tiga itu datang pada acara > dengan ditemani 
empat orang pengurus DPP yang lain. Menurut Didin, sejak > buku itu terbit, 
istri-istrinya menjadi gelisah. "Bahkan, istri kedua saya > menghubungi 
temannya yang juga dipoligami dan bikin bedah buku khusus untuk > ini," 
katanya. Pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat, itu mengakui buku > Cahyadi 
Takariawan itu mengubah paradigma umum di kalangan wanita PKS yang > selama ini 
mendukung poligami. "Kalau yang menulis orang luar atau orang > yang sekuler, 
saya tidak heran. Tapi, ini yang menulis adalah ustad yang > kredibilitasnya 
sangat diakui di Majelis Syura PKS," kata Didin. Majelis > syura adalah > 
elemen tertinggi di partai yang berdiri sejak 1998 (awalnya bernama Partai > 
Keadilan). Anggota majelis hanya 99 orang yang dipilih
 dari jutaan kader PKS > di seluruh Indonesia. Didin mengatakan, para qiyadah 
(pimpinan) partai > gelisah karena buku itu dijadikan simbol perlawanan 
terhadap suami yang akan > menikah lagi. "Rumah saya satu kompleks dengan Pak 
Tifatul (Tifatul > Sembiring, presiden PKS, red). Beliau juga khawatir, tapi 
selama ini memang > memilih diam," ujar bapak tujuh putra itu. Tifatul 
Sembiring juga beristri > dua. Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta juga 
berpoligami. Bahkan, istri > kedua Anis berkebangsaan asing. "Buku Pak Cah 
(Cahyadi Takariawan) itu hanya > menonjolkan sisi-sisi negatif dari poligami, 
seakan-akan ribet banget, > padahal tidak benar," katanya. Didin lalu 
melanjutkan kisah "sukses" > poligami dirinya. Istri pertama Didin dinikahi 
pada 1990. Lalu, istri kedua > pada 2001. Terakhir, Didin menikahi akhwat 
(kader PKS) menjadi istri ketiga > pada > 2002. "Memang, biasanya dari istri 
pertama ke yang kedua itu lama > pendekatannya, Mas. Baru yang ketiga
 lancar," tuturnya. Manajemen > keluarganya, kata Didin, malah terbantu ketika 
dirinya berpoligami. "Kalau > kita berhitung secara matematis, anak tujuh 
dirawat dan dididik tiga istri > kan lebih baik," ujarnya. Dia khawatir buku 
Cahyadi akan menimbulkan > pro-kontra di kalangan rumah tangga muslim 
masing-masing kader. "Ada jutaan > akhwat di Indonesia. Beberapa di antara 
mereka janda. Lantas, apakah mereka > kita biarkan," katanya dengan nada 
bertanya. Taufik Bahtiar, direktur Hilal > al Ahmar, menambahkan bahwa ada 
beberapa logika yang tidak tepat dan > dicantumkan dalam buku ber-cover merah 
jambu itu. "Misalnya, tentang cinta > lelaki yang tidak bisa dibagi, itu salah. 
Contohnya, saya. Kalau dengan > istri pertama 100 persen, dengan istri kedua 
juga 100 persen," ujarnya, lalu > tersenyum. Taufik juga berpoligami. Istri 
pertama meminta cerai ketika > Taufik hendak menikah > kali ketiga. Sekarang 
janda Taufik itu diperistri sahabatnya yang juga >
 anggota Majelis Syura PKS sebagai istri kedua. Buku terbitan Era Intermedia, > 
Solo, tersebut telah dicetak hingga 10.000 eksemplar. Buku setebal 278 > 
halaman itu mengupas sisi-sisi lain dari keluarga yang berpoligami. Si > 
penulis Cahyadi Takariawan kepada JPNN mengatakan bahwa dirinya kaget > melihat 
reaksi "jamaahnya" terhadap buku itu. "Padahal, di halaman awal buku > itu saya 
sudah jelaskan tidak berbicara tentang hukum poligami, tapi bicara > tentang 
mereka yang gagal berpoligami karena persiapannya kurang," katanya. > Alumnus 
Fakultas Farmasi UGM itu mengibaratkan poligami dengan salat. "Siapa > yang 
membantah kalau salat itu wajib. Tapi, pada praktiknya, banyak yang > salat, 
tapi tetap korupsi. Banyak yang salat, tapi menipu, mencuri, dan > kejahatan 
yang lain. Apakah yang salah salatnya?" katanya. Demikian juga, > poligami. 
Melalui bukunya, suami Ida Nur Laila itu ingin "meluruskan" para > pelaku > 
poligami. "Bukan untuk mengampanyekan
 antipoligami, " kata suami yang > bertahan dengan satu istri itu. Cahyadi 
mengaku mendapat banyak sekali > keluhan dari ummahat (ibu-ibu istri ikhwan 
alias kader PKS) yang mengalami > masalah gara-gara suaminya menikah lagi. 
"Kebetulan, saya juga konsultan > keluarga. Selain datang langsung, mereka juga 
menelepon dan mengirim SMS," > kata ketua Wilayah Dakwah (Wilda) III DPP PKS 
itu. Sebagai ketua Wilda, > Cahyadi bertanggung jawab pada ekspansi PKS di 
Sulawesi dan Papua. Karena > keluhan-keluhan itu datang bertubi-tubi, Cahyadi 
berusaha meramunya dalam > tulisan. Misalnya, keluhan tentang 
kebohongan-kebohong an suami yang menikah > lagi. Juga masalah finansial yang 
membuat pernikahan menjadi tidak harmonis. > "Yang menyedihkan, ada suami yang 
buru-buru poligami hanya karena dikompori > komunitasnya yang semuanya sudah 
menikah lagi. Padahal, dia belum siap. > Akhirnya, yang terbengkalai adalah 
keluarganya, " bebernya. Padahal, > seharusnya > poligami
 justru membawa keberkahan. Sebelum menulis buku Bahagiakan Diri > dengan Satu 
Istri, Cahyadi telah menulis 20 judul buku yang lain. Mayoritas > tentang tema 
pernikahan. "Saya tidak bermaksud melukai hati para lelaki yang > berpoligami. 
Karena itu, saya malah minta Bu Sri Rahayu Tifatul Sembiring > sebagai istri 
pertama menulis kata sambutan," katanya. Dalam bedah buku yang > dilakukan 
hampir tiap minggu, Cahyadi juga menolak dipanelkan dengan aktivis > 
antipoligami. "Saya yakin masalah ini akan hipersensitif karena kebanyakan > 
yang membaca dipenuhi dengan emosi pribadi. Jadi, tidak jernih lagi," > 
ujarnya. Seorang pembaca bahkan komplain langsung ke penerbit. Pembaca itu > 
merasa rahasia rumah tangganya ditulis Cahyadi. "Buku ini harus segera > 
ditarik dari peredaran," kata Cahyadi menirukan ikhwan yang emosi itu. > 
Padahal, dirinya belum pernah kenal. "Jadi, dia sendiri yang merasa bahwa > apa 
yang saya tulis dalam buku itu cocok," jelas pria yang
 juga berprofesi > sebagai apoteker itu. Getah pahit, kata Cahyadi, juga nyasar 
ke > teman-temannya yang ikut mempromosikan buku. "Misalnya, Mbak Neno 
Warisman. > Gara-gara Mbak Neno aktif mengirimkan SMS soal buku ini, beliau 
dikomplain, > terutama oleh kader-kader wanita yang sudah mempunyai madu," 
ungkapnya. Neno > Warisman adalah salah seorang aktris sekaligus penyanyi yang 
sekarang aktif > di PKS. Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Rofi' Munawar 
menambahkan, dirinya > membatalkan meneruskan membaca buku itu sampai tuntas. 
"Saya juga dapat > hadiah dari beliau (penulis buku) saat rapat majelis syura. 
Tapi, begitu > saya baca, tidak saya lanjutkan karena kok ada yang nggak sreg," 
akunya. > Berbeda dengan kader-kader lelaki PKS, beberapa orang kader wanita 
yang > dihubungi JPNN justru sangat bersyukur atas terbitnya tulisan Cahyadi 
itu. > "Suami saya menjadi ragu-ragu. Sebenarnya saya sudah akan mengizinkan, 
tapi > setelah membaca, saya diskusi lagi, dan
 alhamdulillah batal (menikah lagi)," > kata > seorang kader yang meminta 
identitasnya disamarkan. Alumnus Universitas > Airlangga Surabaya itu 
melanjutkan, di kalangan internal kader wanita, buku > itu seakan menjadi buku 
wajib. (jpnn > > Pamer gaya dengan skin baru yang keren. Coba Yahoo! Messenger 
9.0 baru > sekarang! http://id.messenger .yahoo.com > > [Non-text portions of 
this message have been removed] > >   > --  salam, Ari [Non-text portions of 
this message have been removed]              


      Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman 
ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke