Klik saja di sini:

http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8303:aquarium-kemanusiaan-bernama-gaza-1&catid=94:ragam&Itemid=88

“Aquarium Kemanusiaan” Bernama Gaza [1]                 
                                                
                
                
                
                                
                
                
                
                                
                
                
                                        




        
                
                        Written by Administrator                
                  
        




        
                Thursday, 01 January 2009 06:43 






                                        Hidayatullah.com—AWALNYA,
dunia terperanjat ketika Hamas secara tiba-tiba menduduki kantor
Kepresidenan Mahmoud Abbas di Gaza, awal 14 Juni 2007 lalu. Hamas telah
menguasai sepenuhnya Jalur Gaza, beberapa jam setelah Presiden Mahmoud
Abbas membubarkan parlemen dan menyatakan keadaan darurat.  Kisah
ini, adalah akhir dari gesekan antara dua pejuang pembebasan Palestina,
Hamas dan Fatah, pimpinan Mahmoud Abbas. Kabarnya, akibat konflik tak
ada ujungnya itu, sedikitnya telah menewaskan 100 warga Palestina.  Sehari
Hamas berkuasa, sepanjang malam, bendera Hijau (bendera Hamas) berkibar
sebagian wilayah Gaza. Para pendukung Hamas merayakannya di
jalan-jalan. Sementara itu,  pejuang Fatah terlihat diikat dan dibawa
dengan mobil.  "Semua markas di layanan keamanan Jalur Gaza berada di bawah 
kontrol Brigade Izuddin al-Qassam, termasuk kompleks presiden," kata seorang 
jurubicara sayap bersenjata Hamas kepada kantor berita AFP. Brigade Izuddin 
al-Qassam adalah sayap militer bentukan Hamas paling ditakuti Israel.  Keputusan
Hamas menguasai markas presiden adalah cara terakhir mencari
konsilisasi dengan Fatah setelah beberapa kali usaha menyatukan
pandangan tak berhasil. Namun Ismail Haniyah menolak anggapan
terpisahnya Gaza dan Tepi Barat. "Jalur Gaza merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dan bagian integral dari ibu pertiwi rakyat
Palestina," tuturnya.  Liputan
media massa asing kontan seragam. Bahkan, media massa Indonesia –yang
sering hanya mengutip pers Barat—lebih membela Mahmoud Abbas dan
kelompok Fatah yang justru berlindung pada Amerika dan Israel.                  
                         >> Mahmoud Abbas: Akrab dengan Israel 
Semenjak Jalur Gaza dikuasai Brigade Izzuddin Al-Qasam, kota
kecil yang padat ini nyaris terkendali. Sejumlah pendunduk dari
berbagai tingkatan mengungkapkan dengan gembira ketenangan yang mereka
rasakan, yang telah hilang sejak beberapa tahun.  Adalah Syakir Ashfur.
Pelajar dari Khan Yunis Gaza selatan yang juga mahasiswa di Universitas
Islam Gaza mengungkapkan bahwa dia bisa aktif kembali untuk pergi ke
universitas setelah sebelumnya hal itu tidak bisa ia lakukan
dikarenakan ia berjenggot. Selain itu, ujarnya, posisi Universitas
Islam Gaza sendiri berada di tengah-tengah titik konflik.  ”Aku
menghadapi kesulitan yang amat sangat ketika pergi untuk melaksanakan
shalat Subuh dan isya di masjid. Aku merasa tidak akan kembali dalam
keadaan hidup setelah shalat, kami merasa tidak aman sama sekali.”  Namun
kekhawatiran itu ternyata tak terjadi. Yang terjadi adalah hancurnya
kelompok Dahlani. Yang dimaksud dengan Dahlani ada pengikut setia
pasukan Ahmad Dahlan,  dari Fatah, kelompok bersenjata di bawah
Presiden Mahmood Abbad.  Menurut
Ashfur,  hancurnya sempalan Dahlani adalah bentuk murka Allah terhadap
mereka, dikarenakan pembangkangan mereka terhadap Allah, ulama dan para
imam masjid.  ”Istriku
sudah tidak menanantiku lagi di depan pintu setelah hancurnya sempalan
Dahlani, dikarenakan dia sudah tidak mencemaskan keselamatanku lagi
setelah kembali dari masjid,” ujarnya sembari tersenyum.  Padahal,
menurutnya, dulu,  rumah sakit-rumah sakit pun tidak pernah berhenti
mengumumkan keadaan darurat, dan beberapa rumah sakit yang berada di
jalur Gaza pun tidak mampu lagi menampung jumlah korban yang disebabkan
vakumnya keamanan. Unit darurat terbuka di setiap rumah sakit, hingga
seakan-akan tempat itu telah berubah menjadi barak militer.  Sebuah
organisasi independen untuk Hak-Hak Penduduk Palestina dalam data
statistiknya pada tahun 2007 menunjukakkan bahwa dalam satu bulan
rata-rata 54 orang tewas di jalur Gaza dikarenakan perselisihan
keluarga, pencurian dan sebab-sebab lainnya yang menyebabkan hilangnya
rasa aman.  Sekarang, hanya dalam waktu dua minggu Gaza di bawah kontrol 
al-Qasam beberapa
sumber dari kalangan medis menyebutkan bahwa seluruh rumah sakit yang
berada di penjuru Gaza tidak didatangi seorang pasien pun yang sakit
atau terluka dikarenakan hilangnya kontrol keamanan.  Juga
tidak tersiar lagi dari radio-radio setempat berita jatuhnya korban
akibat keamanan yang tidak terkendali, sebagaimana yang biasa tersiar
sebelum al-Qasam berkuasa, dimana beberapa keluarga jika ada
perselisihan mereka tidak segan-segan untuk menggunakan senjata api dan
peluru bahkan kemungkinan sampai kepada tahap penggunaan bom dan mortar.  Pagi 
hari, setelah al-Qasam mengumumkan menguasai jalur Gaza,  Jumat, 15 Juni 2007, 
Milisi al-Qasam mendatangi
pusat-pusat penjualan minuman keras. Diantaranya, tempat  terkenal,  At
Tahliyah daerah Khan Yunis, Gaza daerah selatan. Tempat itu bisa
dikuasai seluruhnya oleh al-Qasam dan dibunuhnya tiga
“dedengkot” penjual dan produsen obat-obatan terlarang kemudian
memusnahkan barang haram ini dengan jumlah yang amat besar.  Ahmad
Asthal, salah satu penduduk yang tinggal satu wilayah dengan pusat
obat-obat terlarang itu mengungkapkan rasa gembiranya atas “hukuman”
yang ditimpakan kepada tiga “bandar” obat-obat terlarang itu. Ia
menceritakan bahwa para penduduk enggan melakukan shalat jenazah untuk
tiga orang itu, bahkan mereka menolak tiga janazah itu dibawa ke
masjid, hanya dua orang saja yang mengubur mereka di pemakaman Khan
Yunis.  Al-Qasam juga mendatangi rumah-rumah bordir dan tempat praktek 
prostitusi yang sebelumnya dilegalkan oleh pihak yang bertanggung jawab.  
Sekarang
sudah tidak ditemukan lagi di jalur Gaza. Sudah banyak diketahui bahwa
di tempat inilah Israel menciptakan “tentara” dengan jumlah yang amat
besar dari orang-orang Palestina sendiri, yaitu dengan mengambil gambar
ketika meraka melakukan perzinaan dan mengancam akan menyebarkan gambar
itu jika ia enggan membantu Israel. Biasanya, pria-pria yang direkam
gambarnya ini lantas diperas agar bersedia menjadi ”mata-mata” Israel.  Juru 
bicara dari petugas keamanan, Islam Syahwan menegaskan bahwa sejak al-Qasam 
mengendalikan jalur Gaza, tidak ditemukan lagi praktek asusila di seluruh 
penjurunya.  Sebelum al-Qasam datang,
perdagangan senjata berjalan sangat liar. Perdagangan ini, kabarnya
“didirikan” oleh para penguasa sempalan revolusi, di mana senjata api
bisa diperjualbelikan dengan bebas di sana, baik untuk mereka yang
gemar berkelahi atau anak-anak muda yang suka pamer senjata.  Abdullah
Hijazi, seorang penduduk yang tinggal di dekat pasar mobil mengatakan,
”Beberapa waktu yang lalu kami tidak merasakan ketenangan ketika tidur
dan istirahat, dikarenakan percobaan senjata oleh para pedagang senapan
dan pistol, serta penjajahan dagangan mereka kepada para pengunjung
pasar.”  ”Akan
tetapi saat ini keadaan telah berubah, berbalik 360 drajat, anda tidak
melihat lagi orang menenteng di jalanan Gaza, bahkan di pasar mobil
sekalipun, dan kami tidak lagi mendengar letusan-letusan senjata api
sehingga memungkinkan bagi anak-anak kami untuk keluar dari rumah sejak
Al-Qasam menguasai Gaza, juga mereka bisa menikmati transportasi air
serta pergi ke sekolah tanpa dibayangi kekhawatiran atas nyawa mereka,”
ujarnya sebagaimana dikutip Mafkarah Al Islam.  Dan yang paling mencolok dari 
personel al-Qasam adalah
konsistensi mereka dalam melaksanakan shalat berjamaah di pos-pos
penjagaan mereka, di mana, kata Hijazi, akan dijumpai  sekumpulan dari
mereka berada di tengah pasar mencari tempat yang agak luas dan
meletakkan senapan-senapan di depan mereka, lalu mendirikan shalat.
Gambaran ini bertolak belakang dengan penampilan milis Fatah yang
sering terlihat merokok atau dengan penampilan Barat nya.  Sayangnya,
bulan madu umat Islam taka bertahan lama. Pesawat-pesawat F-16 buatan
Amerika yang dikendalikan Zionis-Israel terus menghajarnya. Belu lagi
tank-tank Israel telah berbaris menanti di belakang segera menghakimi
Gaza tanpa peduli tekanan dunia. [Thoriq. Tulisan ini pernah dipublikasikan di 
Majalah Hidayatullah Agustus 2007/www.hidayatullah.com] Bersambung     
----------------------------------------
Beda PLO, Fatah dan Hamas    Hidayatullah.com--Wajah Sarah Echiany (48), janda 
tiga anak perempuan ini, cemberut daat dia mendaki tangga kecil di apartemen 
rumahnya di  Kiryat
Gat. Ia mengaku tak mudah membesarkan tiga orang anak perempuan seorang
diri, tetapi cukup mengecewakan bagi pendukung partai partai Likud ini
ketika putrinya,  Tali Fahima (28) telah dicap sebagai seorang penghianat 
bangsa.  Pada 9 Agustus 2004, Tali Fahima (memakai nama keluarga bapaknya), 
ditangkap agen Israel, Shin Bet dan diintrograsi di pos pemeriksaan militer 
Einav, sebelah utara kota Jenin.  Fahima ditangkap atas kedekatakannya (baca; 
menjadi pacar) dengan salah satu komandan sayap militer Fatah, Brigade al-Aqsa, 
Zakariya al-Zubaidi. Kedekatan ini, sangat menyinggung petinggi militer Israel. 
  >> Gaya komandan Fatah Zakariya al-Zubaidi (Kiri) dan pacaranya gadis Israel 
(kanan) Tali FahimaFahima
adalah seorang aktivis perdamaian asal Israel. Fahima, ditangkap dan
dipenjara oleh pemerintah Israel karena ia membantu masyarakat sipil
korban pertempuran di Jalur Gaza (yang kebanyakan korban masyarakat
sipil ialah orang Palestina).  Yang lebih penting, Fahima,
dikenal banyak orang sebagai kekasih Zakariya al-Zubaidi, salah satu
mantan komandan Brigade al-Aqsa.  ***  Al-Fatah atau Harakat al-Tahrir 
al-Watani al-Filastini
(Gerakan Nasional Pembebasan Palestina), adalah salah satu diantara
organisasi perlawanan Israel yang mencita-citakan kemerdekaan Palestina.  
Sedangkan Munazzamat al-Tahrir Filastiniyyah, dalam bahasa Inggris dikenal 
Palestine Liberation Organisation
(atau disingkat PLO) adalah lembaga politik resmi bangsa Arab Palestina
yang telah mendapatkan pengakuan dari dunia internasional. Lembaga ini
terdiri atas sejumlah organisasi perlawanan  PLO
didirikan pada 1964, setelah didahului oleh langkah awal (Alm) Yasser
Arafat untuk menyatukan semua organisasi perlawanan Palestina di bawah
satu wadah. PLO berjuang mengusahakan sebuah negara Palestina di antara
Laut Tengah dan Yordania. Ia berdiri  pada tahun 1969 hingga meninggal pada 
tahun 2004, Yasser Arafat merupakan ketua organisasi ini.  Fatah
sebenarnya secara teknis bukan merupakan partai politik, namun ia
adalah salah satu faksi dalam PLO, sebuah konfederasi multipartai.  Fatah
didirikan pada tahun 1958 atau 1959 oleh sekelompok warga Palestina
yang menempuh pendidikan di Kairo, salah satunya Yaser Arafat. Setelah
“Perang Enam Hari” pada tahun 1967, Fatah muncul sebagai kekuatan yang
dominan dalam dunia politik di Palestina. Pada akhir 1960 Fatah
bergabung dengan PLO dan pada tahun 1969 menjadi pemimpin dalam PLO.
Sejak saat itu, Arafat menjadi pemimpin PLO dan Fatah hingga meninggal
dunia pada tahun 2004. Selanjutnya, posisinya Ketua Fatah digantikan
Farouk Kadoumi.  Berubah Bobrok  


      

[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
....Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke