Salam, Setelah sukses menyelenggarakan Festival Salihara pada bulan Oktober hingga Desember 2008 lalu, Komunitas Salihara kembali menghadirkan program-program kesenian dan pemikiran. Di bulan Januari 2009 ini, kami akan mempersembahkan pementasan teater, musik, dan diskusi buku.
Dari tanggal 15 hingga 17 Januari 2009 kami akan menghadirkan Teater Gandrik dari Yogyakarta yang akan mementaskan Sidang Susila, sebuah lakon karya Ayu Utami dan Agus Noor. Cerita ini mengulas sebuah Undang-Undang Susila—yang mengatur moralitas dan susila masyarakat. Dikisahkan bahwa dengan berlakunya Undang-undang Susila ini maka segala macam bentuk pornografi dan pornoaksi akan dihapuskan. Penangkapan besar-besaran terhadap orang-orang yang dianggap asusila terjadi. Bahkan, orang-orang yang dianggap menyimpan pikiran-pikiran mesum pun ditangkapi. Salah satu yang ditangkap dan menjadi pesakitan itu adalah Susila Parna, seorang penjual mainan berbadan gendut dengan susu kimplah-kimplah. Dia dituduh mempertontonkan tubuhnya yang sensual, ketika ia membuka baju karena kepanasan sehabis ikut tayuban. Lakon ini merupakan parodi terhadap Undang-undang Pornografi yang telah disahkan oleh DPR dan Pemerintah yang hingga saat ini masih menjadi perdebatan dan kontroversi serta aksi-aksi penolakan dari beberapa daerah di negeri ini. Pada tanggal 22 Januari 2009, di Teater Utan Kayu (Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta Timur), kami akan menggelar diskusi buku Kembalinya Politik terbitan Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D). Seperti yang kita ketahui istilah "politik" di Indonesia dewasa ini telah menjadi semacam olok-olok, sepadan dengan cara mengais kekuasaan dan uang. Buku ini berikhtiar mendiskusikan kembali apa itu politik, dan bagaimana politik tak lagi hanya identik dengan strategi mendapatkan kekuasaan, namun juga dengan manusia sebagai "makhluk politik" yang terus mencari filsafat—yang mencintai kebenaran sebagai tujuan perjalanan hidupnya. Buku ini juga melancarkan kritik tajam terhadap individualisme, liberalisme dan kapitalisme yang dianggap bertentangan dengan konsep "kebebasan politik". Ikuti diskusinya dengan A. Setyo Wibowo, SJ (pengajar di STF Driyarkara, Jakarta) yang akan memberikan ulasan kritis terhadap buku ini, dan Rizal Mallarangeng (Direktur Eksekutif Freedom Institute), seorang tokoh pemikiran liberal Indonesia yang akan menjawab kritik dalam Kembalinya Politik. Pada tanggal 23 Januari 2009, di Teater Salihara akan digelar sebuah pergelaran unik: Konser Musik Piano Anak Kontemporer. Konser ini akan menampilkan karya-karya musik piano untuk anak yang ditulis oleh sejumlah komponis kontemporer terkemuka dunia seperti Sofia Gubaidulina, Gyorgy Kurtag, Helmut Lachenmann, Witold Lutoslawski, Toru Takemitsu, dan Anton von Webern. Nomor-nomor musik piano yang akan dibawakan oleh para siswa Konservatorium Musik Jakarta ini mencerminkan kepedulian para komponis besar tersebut terhadap perkembangan dan pengembangan pendidikan musik. Sebagian karya itu masih menggunakan konsep-konsep klasik, dan sebagian lagi menggunakan pendekatan baru yang menarik dalam memperkenalkan estetika bunyi dan suara. Bertindak sebagai pengarah acara dan direktur artistik acara ini adalah pianis Adelaide Simbolon. Oleh karena itu, jangan lewatkan program-program menarik Komunitas Salihara pada bulan Januari 2009 ini. Untuk informasi lebih lengkap anda bisa kunjungi website kami: www.salihara.org. Atau, bisa langsung hubungi Asty 0817-999-5057, Nahri 0813-165-77771, atau Nike 0818-0730-4036 untuk pemesanan tiket. Selamat Natal 2008, Selamat Tahun Baru Hijriyah 1430, dan Selamat Tahun Baru Masehi 2009. Salam hangat, Rama Thaharani Public Relations Komunitas Salihara Nikmati chatting lebih sering di blog dan situs web. Gunakan Wizard Pembuat Pingbox Online. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/ [Non-text portions of this message have been removed]