Yang ingin damai kurang banyak dan lagi lemah dan oleh karena itu terus 
digenjot.

Anak-anak kecil [laki-laki] suka main perang-perangan, tetapi tidak ada yang 
bermain damai-damai. Itu keanehan dunia ini.  Barangkali kita harus menciptakan 
permainan "damai-damai" agar tertanam dalam cara berpikir anak-anak, supaya 
kelak kalau menjadi dewasa bisa lebih senang damai dari pada perang yang 
membawa penderitaan.  

Bisakah diciptakan permainan "damai-damai" untuk anak-anak?

  ----- Original Message ----- 
  From: L.Meilany 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, January 21, 2009 10:23 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Peta Palestina [Sebelum dan Sesudah 
Dicaplok Israel]


  Allah berpihak pada yg ingin berdamai, dan insya Allah dimudahkan jalannya
  :-))

  Salam, 
  l.meilany
  ----- Original Message ----- 
  From: Sunny 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, January 19, 2009 12:56 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Peta Palestina [Sebelum dan Sesudah 
Dicaplok Israel]

  Sama saja dengan di TNI. Ada imam dan pendeta untuk tentara. Ini yang bikin 
problem. Serdadu di doakan untuk dilindungi dalam melakukan tugas. Musuh juga 
punya iman dan pendeta. Mereka juga berdoa untuk dilindungi dalam melakukan 
tugas. Lantas kalau baku hantam tentu bunuh-bunuhan. Bukankah itu tugas atas 
nama negara atau golongan. Contoh misalnya pertentangan antara Suni dan Shia di 
Irak atau antara Katholik dan Protestan di Irland. Mungkin pertanyaan terakhir 
ialah kepada siapa Allah berpihak?

  ----- Original Message ----- 
  From: Wikan Danar Sunindyo 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, January 17, 2009 5:37 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Peta Palestina [Sebelum dan Sesudah 
Dicaplok Israel]

  kalau saya lihat film di al jazeera
  para tentara Israel diiringi oleh seorang rabi (pemimpin agama Yahudi)
  yang membacakan doa buat mereka
  lalu ada gambar pula tentara Israel yang sedang membaca kitab suci
  agama mereka (Talmud)
  jadi, buat orang Yahudi sendiri, mereka menganggap bahwa ini adalah
  perang suci mereka
  dan dalam berperang pun, mereka berdoa kepada Tuhan
  jadi, doa siapa yang dikabulkan oleh Tuhan?

  salam,
  --
  wikan

  On Fri, Jan 16, 2009 at 10:35 AM, Andy Hariyono
  <almadaikhwan...@yahoo.com> wrote:
  > Saya melihat berita di salah satu media TV Indonesia via nEt. Dengan
  > berbahasa Arab Fushah Wartawan TV tersebut mewanwancarai seorang laki-laki
  > warga Mesir yang saudaranya berada di Rafah (Palestina) dan tidak bisa
  > keluar dari sana. Singkatnya, warga Mesir itu ingin menyelamatkan
  > keluargannya dari kepungan senjata Israel, namun apa daya dia tidak
  > bisa berbuat apa-apa, hanya mampu menunggu di perbatasan
  > Mesir-Palestina.Bagaimana kalau Allah memposisikan kita sebagai warga
  > Mesir tersebut.
  >
  > Kemudian, saya melihat berita di Al-Jazeraa, dua orang anak -umurnya
  > sekitatar Balita- telah tertembus oleh peluru Israel. dan Koran "Al-Mishr
  > Al-Yaum" menampilkan kepala anak perempan -lagi-lagi balita- tergeletak
  > diatas tanah. sampai warga sipil Mesir bilang "wa aina Nahnu" dimana kita
  > (?), lagi-lagi tidak bisa berbuat apa-apa. Bagaimana kalau Allah
  > memposisikan Anak kita yang tertembak peluru tersebut.
  >
  > Juga di Al-Jazera, seorang anak perempuan berteriak-teriak menangis
  > "Mama....Mama...Mama..." tidak tahu dimana Ibunya, sambil digotong dengan
  > tandu. Bagaimana bila Allah Swt memposisikan anak perempuan kita yang
  > berteriak tersebut, sedang dy tidak tahu apa kedua orang tuannya masih hidup
  > atau sudah syahid.
  >
  > Saya pikir, mari kita melihat mereka -korban sipil- ada yang dalam sehari
  > kehilangan 63 anggota keluarganya, hingga saat ini lebih dari 1000 syahid.
  > Dan juga tidak hanya orang Indonesia saja yang ribut, tetapi masyarakat
  > dunia.Cobalah melihat dari sisi kemanusiaannya.
  >
  > Terakhir, buat generasi Muda Muslim, Jangan hanya doa saja, di Tanah Haram
  > (Mekah dan Madinah) sana sudah banyak yang doa apalagi di Al-Quds -tempat
  > dimana Mustajab doa- , tapi tetap saja Israel masih "tertawa". In
  > Tanshurullaha yanshurkum. bantu palestinian sekuat kemampuamu...! Dan jangan
  > berharap Burung Ababil akan datang membinasakan Mereka, Itu kewajiban kita
  > "Sebagai Muslim" menyelematkan sesama. Lagi-lagi In Tanshurullaha yanshurkum
  > wa yutsabbit aqdâmakum.

  [Non-text portions of this message have been removed]

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke