Dulu,
"...... Mengritik itu boleh, tapi kritik yang membangun."
"..... Oposisi boleh-boleh saja, tapi oposisi yang loyal."

Rupanya semangat tempo doeloe itu terwariskan dengan baik.


On 1/28/09, Sunny <am...@tele2.se> wrote:
> Refleksi: Dalam pertarungan merebut kursi empuk pembawa rejeki tidak dikenal
> kritik konstruktif, yang dikenal hanya kritik destruktif derajat lawan.
> Begitulah hukum alam mereka yang bertanding.
>
> http://www.sinarharapan.co.id/berita/0901/28/sh06.html
>
> Kritikan Mega Tak Membangun
>
> Oleh
> Ninuk Cucu Suwanti/Tutut Herlina
>
>
>
> Jakarta-Partai Demokrat yang menjadi pendukung Presiden Susilo Bambang
> Yudhoyono menilai pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia
> Perjuangan (PDIP) yang menyebut pemerintah mempermainkan masyarakat seperti
> yoyo, sebagai hal biasa.  Sejauh ini, Mega sebagai pimpinan partai oposisi
> tidak memiliki konsep tandingan sehingga hanya bisa mengkritik.
>
>
> "Kami melihat kritikan itu kurang bahan. Kritikannya kurang konstruktif. Dia
> (Mega) tidak punya konsep. Yoyo itu bukan konsep tandingan. Kalau mau
> mengkritik harusnya pakai konsep yang jelas," kata Wakil Ketua Dewan
> Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Achmad Mubarok kepada SH di Jakarta,
> Rabu (28/1).
>
>
> Mubarok menyatakan, pernyataan yang dilontarkan Mega tersebut menunjukkan
> kepanikan karena kehilangan konsep. Konsep program seratus hari sembako
> murah yang dijanjikan saat ini juga bukan merupakan konsep yang tepat. Janji
> tersebut lebih terlihat seperti tipuan kampanye.  "Kalau naik-turun itu
> wajar, begitulah hidup. Minyak dunia naik harganya ikut naik, minyak dunia
> turun harganya ikut turun, begitulah hidup ekonomi, naik turun," paparnya.
>
> Ketua Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Partai Demokrat Anas Urbaningrum
> mengatakan, kritikan itu sebagai tanda kepanikan atas kebijakan Presiden
> Yudhoyono. "Sebagai pimpinan parpol yang mengaku wong cilik, mustinya berani
> mengapresiasikan kebijakan pemerintah yang menguntungkan rakyat kecil,"
> jelas Anas. Menurut Anas, tidaklah tepat apabila lantaran harga bahan bakar
> minyak (BBM) turun membuat analisis popularitas pemerintahan naik. Terlebih
> berimplikasi pada kepanikan dan memproduksi penilaian yang tidak tepat.
> "Partai oposisi hanya produktif dalam melahirkan ibarat dan perumpamaan,
> misalnya, seperti poco-poco dan seperti yoyo," jelas Anas.
>
>
> Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Golongan Karya Soemarsono
> menyikapi ucapan Mega sebagai hal yang sah-sah saja, di mana dalam sebuah
> negara demokrasi, orang memiliki hak berkomentar baik atau ber-komentar
> buruk. Namun baginya, pemerintah hingga saat ini dalam kapasitasnya sudah
> bekerja semaksimal mungkin.
>
>
> "Biar saja rakyat yang menilai, rakyat sudah cerdas," imbuhnya dalam diskusi
> mingguan Partai Golkar di DPP Partai Golkar, kemarin.
> Lebih lanjut, Soemarsono menyampaikan orang berkomentar jika diibaratkan
> penonton pertandingan sepakbola seolah-olah lebih kritis daripada pemain
> bola. Padahal, dalam pertandingan, pemain bola sudah capek-capek bermain
> setengah mati bagaimana cara mengegolkan bola tapi penonton seolah-olah
> lebih hebat.
>
> Terbukti Gagal
> Sementara itu, mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli
> mengisyaratkan tidak tertarik menjadi pendamping Megawati Soekarnoputri
> sebagai calon wakil presiden. Dia mengatakan, tokoh yang telah terbukti
> gagal, sebaiknya tidak mencalonkan diri lagi.
> "Sudah cukup tokoh-tokoh lama, kalau terbukti selama memimpin tidak
> berprestasi," ujar Rizal Ramli kepada wartawan, di kantornya, Jakarta,
> Selasa (27/1).
> Menurutnya, tidak akan ada perubahan, karena pemimpin lama masih menggunakan
> paradigma ekonomi yang lama pula. Rizal Ramli menyatakan, ini saat
> menanggapi pertanyaan wartawan soal kemungkinan dirinya dipinang sebagai
> calon wakil presiden bagi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
> (PDIP) Megawati Soekarnoputri pada Pemilu Presiden 2009.
> Rizal mengungkapkan, dirinya diundang menghadiri rapat kerja nasional
> (Rakernas) PDIP, di Solo. Tetapi, dia tidak bisa hadir karena mengurus
> perkara dugaan penghasutan terkait demonstrasi mahasiswa. Dia juga
> menjelaskan, ketidakhadirannya bukan bentuk penolakannya kepada Megawati.
> (vidi vici)
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
> ------------------------------------
>
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
> ....Yahoo! Groups Links
>
>
>
>

-- 
Sent from my mobile device

Kirim email ke