05/02/2009 - 12:01

Kader Apes, PKS Lemes

Herdi Sahrasad

Umar S Bakry
(inilah.com)INILAH.COM, Jakarta - Gaga-gara tertangakap basah di 
sebuah panti pijat, kader PKS terlempar dari keanggotaannya sebagai 
anggota DPRD Kota Jambi. Di sisi lain, PKS yang selama ini gencar 
menegakkan citranya sebagai partai dakwah yang bersih, tiba-tiba 
bagai kebakaran jenggot.


Seharusnya, setelah nasib apes anggota DPRD Jambi, Zulhamli Alhamidi 
terjerembab di Panti Pijat, kader dan simpatisan PKS lebih 
introspeksi dan mawas diri. Para analis mengkhawatirkan, kasus ini 
baru sebatas puncak gunung es dari potensi tabiat buruk politisi PKS 
yang mengalami demoralisasi akibat godaan duniawi.


Zulhamli memang sudah mundur dari anggota jabatannya sebagai wakil 
rakyat, setelah tertangkap razia saat berada di panti pijat. Dan 
nasibnya di PKS kini berada di Dewan Syariah PKS. Tapi persoalan ini 
belum selesai. Artinya, PKS harus melakukan gerakan pembersihan 
terhadap anasir-anasir dan kader yang 'nista' agar tak mengotori 
partai Islam yang bertekad bersih, perduli dan profesional itu. 


"Isu kemesuman, judi, korupsi dan skandal lainnya, amat sensitif bagi 
partai Islam semacam PKS. Ini pelajaran berharga bagi mereka agar tak 
apes lagi," kata analis politik Umar S Bakry, Direktur Eksekutif 
Lembaga Survei Nasional.


Jelas, sebagai anggota PKS, Alhamidi memang tidak sepantasnya 
melakukan itu dan masalah ini akan diserahkan ke internal partai. 
Ketua DPW PKS Kota Jambi Dwi Aprianto pun sampai mengernyitkan dahi 
atas aksi kader PKS yang kebablasan itu. 


Meski Dwi membantah kadernya datang ke panti pijat hanya untuk 
menghilangkan pegal, toh citra partai itu tetap tercoreng. Memang, 
secara perundangan, kadernya sama sekali tidak melanggar hukum. 
Mengingat panti pijat tersebut bukan panti pijat plus seperti yang 
diberitakan melainkan panti pijat tradisional. Namun PKS sudah 
tercoreng. 


Selain mengurusi citra, kini PKS pun dihujani pemberitaan isu negatif 
ini bertubi-tubi. Dwi sampai mengeluhkan bahwa berita soal Zulhalmi 
berlebihan. Menurutnya, berita yang menyudutkan kadernya itu tidak 
benar karena razia tersebut bukan razia pekat tetapi operasi yustisi 
dan yang bersangkutan pun membawa KTP saat kejadian berlangsung. 


Tapi, apa lacur, gara-gara berkunjung ke salah satu panti pijat di 
kota Jambi dan ditangkap petugas yang sedang melakukan razia, 
Zulhamli Alhamidi yang juga caleg itu, terpaksa harus mundur. Dari 
keterangan petugas Satpol PP, saat tertangkap, Zulhalmi sedang 
berposisi tengkurap/telungkup tanpa baju dan terlihat sedang tertidur 
sambil mendengarkan musik dari ponsel.


Tertangkap tangan ini memang lantas membuat Zulhalmi malu. Ia pun 
memilih untuk mengunduran diri yang dilakukan di hadapan para 
Pengurus DPW dan DPD PKS dan wartawan di Gedung DPW PKS. Perbuatan 
Zulhalmi itu dikhawatirkan menjadi cacat PKS yang dapat membuat nila 
setitik merusak susu sebelanga. Jadi, PKS harus sangat waspada. [L4]



Kirim email ke