http://www.republika.co.id/berita/33081/Dukung_JK_PKS_Tunggu_Majelis_Syuro
Dukung JK, PKS Tunggu Majelis Syuro By Republika Newsroom Minggu, 22 Februari 2009 pukul 23:03:00 PADANG-TODAY.COM JK: Dukungan PKS menunggu Majelis Syuro JAKARTA-Ketua Umum Partai Golkar (PG), Jusuf Kalla (JK), sudah menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon presiden dari partai berlambang pohon beringin tersebut. Pernyataan JK langsung disambut baik Partai Keadilan Sejahtera (PKS).Namun demikian, PKS tetap harus menunggu keputusan Majelis Syuro untuk menentukan sikap partai, apakah akan berkoalisi dengan PG dan meletakkan kadernya sebagai pendamping JK dalam pilpres 2009, atau justru mendukung capres lainnya."Kita menyambut baik keputusan JK yang membuka peluang masyarakat mempunyai banyak pilihan untuk capres, tapi konstelasi politik PKS dengan Golkar yang menentukan majelis syuro," papar Ketua Fraksi PKS di DPR, Mahfud Sidiq, melalui sambungan telepon kepada Republika, Ahad (22/2). Kendati menunggu sikap majelis syuro, Mahfud mengakui, ketegasan sikap JK semakin membuka peluang koalisi antara PKS dan PG. Secara pribadi, Mahfud menilai JK adalah figur yang memiliki kepemimpinan yang bagus dengan kompetensi di bidang ekonomi yang mumpuni."Dalam hal menggalang kesatuan nasional juga bagus," imbuhnya. Hanya saja, Mahfud menambahkan, hal yang memberatkan JK untuk dipertimbangkan sebagai capres yang didukung PKS adalah faktor popularitas dan elektabilitas JK yang tidak terlalu tinggi. "Untuk tokoh dari internal Golkar sendiri, JK masih di bawah Sultan. Tentu ini menjadi tugas berat bagi JK." Mahfud menegaskan, PKS adalah partai yang menjalankan kebijakan organisasinya berdasarkan keputusan 99 anggota majelis syuro. Sejauh ini, majelis syuro masih membuka segala kemungkinan koalisi partai dan pasangan capres-cawapres yang akan didukung partai. Hal yang jelas, kata Mahfud, jika perolehan suara PKS dalam pemilu legislatif menembus angka 20 persen, maka PKS sudah pasti mengajukan capres sendiri. PKS juga tak ingin menyerahkan kursi capres kepada anggota koalisi partai yang perolehan suaranya di bawah PKS. "Kita menginginkan koalisi yang tidak anomali, partai yang punya suara lebih besar tentu harus posisi capres. Termasuk bila ternyata nanti raihan suara Golkar lebih kecil dari PKS, peluang capres tentu ada di tangan kita," papar Mahfud. Dengan kondisi yang masih ditentukan hasil pemilu legislatif, lanjut Mahfud, maka posisi PKS dalam pertarungan pilpres mendatang juga belum bisa dipastikan saat ini. Semua figur capres yang ada sekarang, termasuk Susilo Bambang Yudhoyono dan JK, tetap mempunyai peluang yang sama untuk mendapatkan dukungan PKS."Peluangnya fifty-fifty, sama dengan kemungkinan kita dukung capres lain atau mengusung capres sendiri. Semua nanti majelis syuro yang menentukan," tandas Mahfud.ade/ [Non-text portions of this message have been removed]