kalau mbak Ning menikah dengan mantan gay.mbak ning yakin bisa mengubah gay menjadi straight secara permanen ?
*curious* kalau yakin karena apa, dan kalau tidak yakin karena apa ... 2009/2/25 Tri Budi Lestyaningsih (Ning) <ning...@chevron.com> > > Saya rasa, mbah ada benarnya. masalah kecenderungan itu mungkin susah > diubah. Yang bisa diubah adalah behavior atau sikap-nya. > > Saya tidak tahu apakah Gay itu sama seperti kidal. Anyway, behavior-nya > tetap BISA DIUBAH. Ayub sudah membuktikannya, bukan ? Sebagaimana Ali > membuktikan bahwa tangan kanannya bisa sehebat tangan kirinya. > > Salut untuk Ali, juga salut untuk Ayub. > > Wallahua'lam. > > Wassalaam, > -Ning > > ________________________________ > > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>] > On Behalf Of eyang_mbelgedes > Sent: Wednesday, February 25, 2009 10:11 AM > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > Subject: [wanita-muslimah] Re: Mantan Gay: Islam Membimbingku ke Jalan > Lurus > > Muhammad Ali terlahir kidal. Tangan kirinya lebih dominan daripada > tangan kanannya dan oleh karenanya pukulan kirinya lebih kuat > daripada pukulan kanannya. Namun sesuai anjuran par pelatihnya, dia > juga harus melatih tangan kanannya supaya pukulan tangan kanannya > itu setara dengan dan tangan kirinya. Alhasil, sebagaimana kita > ketahui, pukulan-pukulan Muhammad Ali mematikan. Namun demikian, hal > itu tidak menjadikannya tidak kidal lagi karena onstruksi otaknya > memang sudah kidal sejak lahir dan by any definition tidak bisa > diubah. > > Sama juga dengan Ayub yang konon BISA berubah menjadi tidak gay dan > terbebas dari kecenderungan 'homoseksual' lagi. Hanya orang-orang > naif saja yang MAU menerima berita itu. > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com<wanita-muslimah%2540yahoogroups.com>> > , "Tri Budi Lestyaningsih > (Ning)" <ning...@...> wrote: > > > > Ayub bukan satu-satunya orang yang berhasil keluar dari kebiasaan > ini. > > Jadi insya Allah peluang untuk itu memang ada, besar malah. Tinggal > > keinginan dan tekad yang kuat serta pertolongan Allah yang > menentukan > > keberhasilannya. > > > > Mudah-mudahan Ayub menemukan dan membantu Ayub2 lain untuk bisa > > mengikuti jejaknya. Amiin. > > > > Wassalaam, > > -Ning > > > > ________________________________ > > > > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com<wanita-muslimah%2540yahoogroups.com>> > > > [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com<wanita-muslimah%2540yahoogroups.com>> > ] On Behalf Of Sunny > > Sent: Tuesday, February 24, 2009 8:20 PM > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com<wanita-muslimah%2540yahoogroups.com>> > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Mantan Gay: Islam Membimbingku ke > Jalan > > Lurus > > > > > > > > Mungkin kasus Ayub termasuk kekecualian, tetapi kekecualian tidak > bisa > > dijadikan aturan normal, sebab umumnya orang yang homo atau lesbi > tetap > > dengan kebiasaannya sampai akhir nafas. > > > > Ada pula orang yang lurus, tetapi kemudian berubah menjadi homo, > lesbi > > atau juga bisexual. > > > > Aneh bin ajaib dunia ini. > > > > ----- Original Message ----- > > From: Flora Pamungkas "GMail" > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com<wanita-muslimah%2540yahoogroups.com>> > > > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com<wanita-muslimah%2540yahoogroups.com>> > > > Sent: Tuesday, February 24, 2009 12:56 PM > > Subject: [wanita-muslimah] Mantan Gay: Islam Membimbingku ke Jalan > Lurus > > > > Mantan Gay: Islam Membimbingku ke Jalan Lurus > > > > Cetak | Kirim | RSS > > > > Selasa, 24/02/2009 17:14 WIB > > > > Ia menyebut namanya Ayub, seorang laki-laki Amerika yang memiliki > > kecenderungan menyukai sesama jenis alias homoseks. Namun Ayub > berhasil > > melepaskan kecenderungannya itu setelah ia memeluk Islam. > > > > Di jaman modern ini, banyak negara yang menerima hubungan semacam > itu > > bahkan > > melindungi kaum gay dan lesbian dengan alasan hak asasi manusia. > > > > Masyarakat dunia, bahkan di komunitas Muslim, boleh dibilang makin > > permisif > > dengan hubungan sesama jenis. Mereka mengaku tidak bisa menolak > kelompok > > ini > > dan meyakini bahwa Tuhan juga yang telah menciptakan manusia dalam > > kondisi > > seperti itu. > > > > Tapi keyakinan itu dibantah Ayub. "Saya menemukan jalan yang > berbeda, > > dengan > > rahmat Allah, saya berhasil melepaskan diri dari kecenderungan > menyukai > > sesama jenis dan berhasil meninggalkan gaya hidup kaum homo. Saya > bisa > > melakukannya setelah saya memeluk Islam," ujarnya. > > > > "Saya ingin berbagi pengalaman, bukan untuk memicu perdebatan tapi > > karena > > saya meyakini bahwa pengalaman saya ini bisa membantu siapa saja > yang > > menyukai sesama jenis. Saya juga berdoa agar perkataan-perkataan > saya > > bisa > > memberikan bimbingan bagi para keluarga yang juga sedang berjuang > > melepaskan > > salah satu anggota keluarganya dari kecenderungan itu," jelas Ayub. > > > > Ayub mengaku sudah menyukai sesama jenis sejak ia masih remaja. > > Kecenderungannya itu makin kuat ketika ia di bangku kuliah dan > akhirnya > > malah terjerumus dalam gaya hidup kaum homoseks. Ia secara terbuka > > menjalani > > kehidupan sebagai seorang gay selama lima tahun. > > > > "Saya menjalaninya karena ketika itu saya berpikir bahwa saya > memang > > diciptakan begini. Kecenderungan menyukai sesama jenis itu muncul > begitu > > saja tanpa saya mampu mengontrolnya. Saya sendiri bingung bagaimana > > kecenderungan itu bisa menghinggapi diri saya," tutur Ayub. > > > > Setelah lima tahun menjalani kehidupan nista itu, Ayub mulai > berpikir > > dan > > mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengapa dia bisa sampai > hidup > > sebagai gay, pasti ada cara lain untuk memandang sisi kehidupan > ini. > > > > Mengenal Islam > > > > Ayub yang mengaku dibesarkan dalam keluarga yang menganut agama > Kristen, > > tidak pernah puas dengan ajaran Kristen. "Saat dan setelah saya > lulus > > dari > > akademi, saya mengeksplorasi tentang ajaran agama Budha, Hindu dan > > keyakinan-keyakinan lainnya untuk sekedar meditasi. Tak satu pun > dari > > keyakinan dan agama itu memuaskan dan mampu mendorong saya untuk > > melepaskan > > diri dari kehidupan sebagai gay," keluh Ayub. > > > > Sampai akhirnya Ayub mengenal agama Islam dan mempelajarinya secara > > mendalam. Pada usia 25 tahun, setelah mengucapkan dua kalimat > syahadat, > > hidup Ayub berubah total. Ketika itu Ayub merasa menemukan > kejelasan > > bahwa > > apa yang selama ini ia punya nama; Allah, yang telah menciptakan > saya > > dan > > umat manusia beserta dunia dan seisinya. > > > > "Allah, yang berbicara pada manusia melalui rasulnya Muhammad Saw > dan > > para > > nabi lainnya, yang telah menyampaikan pesanNya pada umat manusia > sejak > > awal > > penciptaan dunia," tukas Ayub. > > > > "Jelas sudah buat saya, jika saya ingin mengikuti jalan menuju > Allah, > > saya > > harus meninggalkan gaya hidup gay saya. Islam menunjukkan pada > saya, > > lewat > > pengalaman baik internal maupun eksternal bahwa homoseksualitas itu > > salah > > dan jika saya tetap melakukannya, akan menghalangi saya untuk > mencapai > > kemajuan spiritualitas," sambung Ayub. > > > > Ayub mengaku tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata mengapa ia > begitu > > yakin > > dengan Islam. Ia juga mengakui melalui tahun-tahun yang berat untuk > > menghilangkan kebiasaannya sebagai gay, tapi makin jauh mempelajari > > Islam, > > Ayub memiliki tekad yang makin kuat untuk melepaskan diri dari > kehidupan > > yang penuh dosa itu. > > > > "Dengan bantuan dari Allah, saya berhasil memutus hubungan dengan > masa > > lalu > > saya. Saya juga belajar, sedikit demi sedikit bagaimana mengontrol > > keinginan > > yang bisa membawa saya ke perbuatan haram," ujar Ayub. > > > > "Sekarang pun saya masih dalam kondisi rawan, terutama saat saya > merasa > > lemah. Tapi saya berpikir tentang kehidupan ini, apapun yang > terjadi > > jika > > saya bisa bebas dari 'kegilaan' ini dan membantu orang-orang yang > > bernasib > > sama dengan saya, saya akan sukses. Inilah jihad saya dalam hidup," > > tegas > > Ayub. > > > > Ayub menyatakan tidak peduli ada orang lain yang menolak > pendekatan yang > > dilakukannya. Untuk mereka yang juga sedang berjuang melepaskan > diri > > dari > > kecenderungan menyukai sesama jenis, Ayub selalu berkata > berdasarkan > > pengalaman hidupnya bahwa "Anda tidak perlu menjalani kehidupan > yang > > bertentangan dengan apa yang telah Allah gariskan untuk kita. Anda > tidak > > perlu menerima definisi siapa Anda jika itu bertentangan dengan > apa yang > > telah Allah tahbiskan buat Anda sebagai seorang Muslim." > > > > Ayub juga mengingatkan orang-orang yang pernah seperti dirinya > untuk > > tidak > > perlu malu dengan penolakan dari keluarga, teman atau sahabat > karena ada > > cara lain untuk menolong diri kita sendiri. "Ada saudara-saudara > kita > > yang > > bisa membantu, seperti mereka dulu juga dibantu orang lain," pesan > Ayub. > > (ln/readingislam) > > > > http://www.eramuslim.com/berita/dakwah-mancanegara/pengakuan- > <http://www.eramuslim.com/berita/dakwah-mancanegara/pengakuan-> > mantan-gay- > > isla > > <http://www.eramuslim.com/berita/dakwah-mancanegara/pengakuan- > <http://www.eramuslim.com/berita/dakwah-mancanegara/pengakuan-> > mantan-gay > > -isla> > > m-membimbingku-kembali-ke-jalan-yang-lurus.htm > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > -- salam, Ari [Non-text portions of this message have been removed]