Pulau Bima ada di mana ya?
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mira Wijaya Kusuma <la_l...@...> wrote:
>
>
> MENYONGSONG ERA SOEHARTO, BABAK KEDUA
> George Junus Aditjondro
>
> Â KELUARGA Cendana sekarang terang-terangan berdiri di belakang
> Â Gerindra, yang mencalonkan Letjen (Purn.) Prabowo Subianto sebagai
> Â Presiden RI ke7. Ini diungkapkan Jumat lalu (6/3), di depan massa di
> Â muka rumah orangtua Soeharto di Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Kabupaten
> Â Bantul, DIY, oleh Probosutedjo, adik tiri Soeharto yang sering jadi
> Â juru bicara Keluarga Cendana.
>
> Â Probosutejo sudah pernah mengeluarkan pernyataan serupa, yang kontan
> Â ditanggapi mantan Ketua MPR Amien Rais waktu itu. Menurut Amien,
> Â dukungan Cendana malah merugikan Prabowo, karena akan mempersempit
> Â dukungan bagi dia (Okezone, 23/1).
>
> Â Mengapa? âKeluarga Cendana mewakili masa lalu. Padahal Prabowo yang
> Â dikesankan dalam iklan TV, mau mengubah Indonesia, mau buat
> Â terobosan-terobosan baru. Saya kira, reformasi sudah mengucapkan
> Â selamat tinggal kepada Orde Baru. Sekarang malah ada tokoh yang
> Â mengajak Prabowo ke zaman baheula. Ini akan merugikan dia,â kata
> Â mantan Ketua MPR, yang ikut memotori gerakan menjatuhkan Presiden
> Â Soeharto, sebelas tahun lalu.
>
> Â Penguasa tiga juta hektar.
>
> Â Pernyataan Probosutejo memang penuh kontroversi. Dalam kampanye di
> Â desa kelahiran Soeharto, ia menyatakan, dalam tiga tahun setelah
> Â Prabowo menjadi Presiden, setiap rakyat akan memiliki tanah minimal
> Â dua hektar (Harian Yogya, 7/3). Padahal keluarga besar Prabowo sendiri
> Â menguasai lebih dari tiga juta hektar tanah dari Aceh sampai Papua.
>
> Â Janji pembagian tanah seluas dua hektar buat setiap keluarga tani,
> Â mustahil dapat diwujudkan. Kecuali kalau Prabowo dan adiknya, Hashim
> Â Djojohadikusumo, bersedia membagi jutaan hektar tanah yang mereka
> Â kuasai dalam bentuk perkebunan kelapa sawit, teh, jagung, jarak,
> Â akasia, padi dan aren, serta ratusan ribu hektar hutan pinus, kepada
> Â jutaan petani lapar tanah.
>
> Â Bagaikan zamrud di katulistiwa, tanah-tanah pencetak dollar bagi kedua
> Â bersaudara Djojohadikusumo tersebar dari Aceh ke Papua. Di sekeliling
> Â Danau Lot Tawar di Aceh, mereka menguasai konsesi PT Tusam Hutani
> Â Lestari seluas 96 ribu hektar, terentang dari Kabupaten Bener Meriah
> Â ke Kabupaten Aceh Tengah. Konsesi itu sumber kayu pinus bagi pabrik PT
> Â Kertas Kraft Aceh (KKA) di Lhokseumawe. Di Sumatera Barat dan Jambi
> Â mereka menguasai perkebunan kelapa sawit seluas lebih dari 30 ribu
> Â hektar di bawah PT Tidar Kerinci Agung.
>
> Â Di Kaltim mereka telah mengambilalih konsesi hutan PT Tanjung Redep
> Â HTI seluas 290 ribu hektar, yang dulu dikuasai Bob Hasan. Juga di
> Â Kaltim, mereka telah mengambilalih konsesi hutan seluas 350 ribu
> Â hektar dari Kiani Group yang dulu juga dikuasai Bob Hasan dan
> Â mengganti namanya menjadi PT Kertas Nusantara, berkongsi dengan Luhut
> Â B. Panjaitan, mantan Menteri Perdagangan di era Habibie. Masih di
> Â provinsi yang sama, mereka menguasai konsesi hutan PT Kartika Utama
> Â seluas 260 ribu hektar, PT Ikani Lestari seluas 260 ribu hektar,
> Â serta perkebunan PT Belantara Pusaka seluas 15 ribu hektar lebih.
>
> Â Kaltim memang âpabrik uangâ bagi Prabowo. Holding company nya,
> Â Nusantara Energy, yang memiliki konsesi seluas 60 ribu hektar, telah
> Â mulai mengekspor batubara ke Tiongkok.
>
> Â Bergeser ke Indonesia Timur, di Pulau Bima (NTB), mereka memiliki
> Â budidaya mutiara serta perkebunan jarak seluas seratus hektar untuk
> Â bahan bakar nabati. Sedangkan di Kabupaten Merauke, Papua, mereka
> Â berencana membuka Merauke Integrated Rice Estate (MIRE) seluas 585
> Â ribu hektar. Di Papua, mereka juga mengeksplorasi blok gas Rombebai diÂ
> Kabupaten Yapen dengan kandungan gas lebih dari 15 trilyun kaki kubik.
>
> Â Kampanye dibiayai petrodollar ...
>
> Â Semua ekspansi bisnis itu serta kampanye Gerindra itu dibiayai dari
> Â keuntungan Hashim dari bisnis migas. Di masa kejayaan Soeharto, ashim
> Â dan Arifin Panigoro diajak sang Presiden bermuhibah ke negara-negara
> Â eks Uni Soviet yang kaya migas, seperti Kazakhstan dan Azerbaijan, dan
> Â membeli konsesi-konsesi migas di sana.
>
> Â Krisis moneter yang disusul jatuhnya Soeharto, membuat para keluarga
> Â dan kroni Istana harus segera melunasi hutang-hutang mereka yang
> Â dikelola BPPN. Arifin melepas ladang migasnya di Asia Tengah tahun
> Â 2000, sedangkan Hashim baru enam tahun kemudian melepas ladang
> Â migasnya di Kazakhstan, yang dikuasainya melalui Nations Energy Co.
> Â yang bermarkas di Calgary, Kanada. Aset itu dijualnya kepada CITIC
> Â Group (RRT) seharga 1,91 milyar dollar AS, atau 17,2 trilyun rupiah
> Â (Trust, 12-18 Nov. 2007, hal. 11; Swasembada, 24 Nov.-3 Des. 2008,
> Â hal. 113-114, 116; Globe Asia, Des. 2008, hal. 49).
>
> Â Pelepasan ladang migas Kazakhstan tidak mengakhiri kiprah Hashim di
> Â bidang migas, sebab di Azerbaijan ia masih memiliki ladang migas yang
> Â juga dioperasikan oleh Nations Energy Co. Tahun lalu, ladang itupun ia
> Â lepas, karena âharganya bagusâ, kata Hashim kepada Swasembada.
>
> Â Namun hasil penjualan ladang migas di Kazakhstan saja lebih dari
> Â cukup untuk membiayai kampanye Gerindra. Saldo partai ini paling besar
> Â di antara 38 parpol peserta Pemilu 2009, yakni Rp 15 milyar (Seputar
> Â Indonesia, 7/3).
>
> Â ...... dan didukung keluarga besar Djojohadikusumo
>
> Â Keluarga besar Djojohadikusumo ikut mendukung kampanye Gerindra.
> Â Selain Hashim sebagai penyandang dana utama, jabatan Bendahara
> Â dipegang oleh keponakan Prabowo, Thomas Djiwandono. Putra sulung
> Â mantan Gubernur BI, Soedradjad Djiwandono, abang ipar Prabowo, juga
> Â menjabat sebagai Direktur Comexindo International (CI) milik Hashim.
>
> Â Dengan investasi sebesar 6 juta dollar AS, CI membawahi perkebunan
> Â karet, teh, dan jagung seluas total 1200 hektar di Jabar dan Minahasa
> Â (Sulut), sementara 21 ribu hektar sedang diurus di Kaltim. Juga
> Â ratusan ribu hektar perkebunan enau untuk produksi gula dan ethanol
> Â sedang dirintis di Minahasa dan Papua (Swasembada, 24 Nov.-3 Des.
> Â 2008, hal. 115-117).
>
> Â Jadi pertanyaannya sekarang: seandainya Prabowo berhasil meraih kursi
> Â RI 1, bagaimana mencegah rezim mendatang tidak mengulangi kesalahan
> Â era Soeharto, waktu negara dikelola sebagai imperium bisnis keluarga
> Â besar presiden?
>
> Â Penulis adalah pengarang Korupsi Kepresidenan: Reproduksi Oligarki
> Â Berkaki Tiga: Istana, Tangsi, dan Partai Penguasa (LKiS, Yogyakarta,
> Â 2006). Ia dapat dihubungi di georgejunusaditjon...@...
>
>
> Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click:
> http://www.progind.net/Â Â
> http://sastrapembebasan.wordpress.com/
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>