mbak Ifadah,
1) Nabi atau rasul itu istilah khas qur'an, injil, zabur dan taurad atau
khas bangsa smith, ya tentu saja yang memilih itu adalah Allah, karena
memang manusia dan jin itu diciptakan oleh Allah untuk mengabdi
kepada-Nya. Nah bagaimana cara mengabdi kepada Allah, butuh guidence. Nah
yang ditunjuk memberikan guidence itu ya Nabi dan Rasul-Nya.
2) Sistem politik ya dibuat sendiri oleh umat manusia, karena Agama tidak
memberikan model sistem politik yang tegas yang sifatnya given. Kalau
model dan cara ibadah ritual itu ada aturan tegas dan rinci.
3) Kalau merujuk hadits (maaf saya lupa matan dan sanadnya, silakan baca
fatwa kontemporenya yusuf qardhawy)) Pemimpin itu harus mencintai umatnya
(yang dipimpin), dan umatnya juga mencintai sang pemimpinnya. Pemimpin itu
harus mendoakan kebaikan bagi umatnya (yang dipimpin) dan umatnya juga
mendoakan kebaikan bagi pemimpinnya. Dan Pemimpin itu tidak boleh melaknat
umatnya (yang dipimpin) dan umatnya juga tidak boleh melaknat pemimpinnya
(al hadits). Nah kalau merujuk hadits ini, dengan sendirinya pemimpin itu
tidak muncul tiba-tiba tetapi melalui proses interaksi antara yang yang
dimpimpin dengan calon pemimpin yang akan menjadi penguasa.
4) Kalau ijtihad politik disamaratakan dengan ijtihad bidang fiqh, maka
yang boleh jadi mujtahid tentunya hanyalah mufti saja. Padahal persoalan
politik apalagi menyangkut masyarakat majemuk, maka terminologi ijtihad
itu mau yang bagaimana ??
5) Memilih atau tidak memilih adalah kemerdekaan setiap insan. Tentunya
mudharat dan manfaatnya bisa dikalkulasi.
6) Sistem politik islam adalah yang bertujuan rahmatan lil alamin,
menjunjung tinggi keadilan, mensejahterahkan rakyat, dan menciptakan negri
yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Soal memilih pemimpin terserah
kesepakatan kaum muslimin.

Wassalam
Abdul Mu'iz

> Jika kita mengakui bahwa para nabi dan rasul termasuk Rasulullah saw
> adalah para pemimpin ilahiah, maka:
> 1. Siapakah yang memilih mereka? Allah saw atau kaum (rakyat)nya?
> 2. Mengapa kita harus membuat sistem politik sendiri? sistem demokrasi,
> bukankah ini bersumber dari pernyataan zionis "Suara rakyat suara Tuhan"?
> 3. Adakah suatu dalil dari Al-Qur'an atau hadis yang menunjukkan bahwa
> pemimpin tertinggi negara mesti dipilih oleh rakyat? Atau adakah contoh
> politik praktis dari nabi dan rasul dari dulu hingga Rasulullah saw yg
> kepemimpinannya dipilih oleh kaum (rakyat)nya?
> 4. Jika tidak ada satu pun dalil yg menunjukkan pada poin (3), maka itu
> namanya ijtihad sendiri dalam hal sistem politik. Siapakah yg berijtihad
> dalam hal ini? Sudahkah yg berijtihad itu memenuhi persyaratan ijtihad?
> Jika tidak, maka dari awal langkahnya sudah batil. Jika itu batil, maka
> semua pengikutnya adalah batil alias dosa.
> 5. Mana yg lebih beresiko: Memilih atau tidak memilih? Kecuali ada
> otoritas ulama yang bertanggung jawab.
> 6. Sebenarnya sistem politik Islam pemimpinnya dipilih oleh rakyat
> (demokrasi)? Atau musyawarah? Atau pilihan Ilahiah?
>
> Ingin ikut diskusi? Klik disini:
> http://www.facebook.com/group.php?gid=55699992009
>
>
>


Kirim email ke