KABUL BEAUTY
 SCHOOL 

Sekolah Kecantikan
Harapan

 

Siapa sangka harapan datang begitu dekat dengan urat
kehidupan para perempuan afghan. Harapan itu adalah sebuah sekolah kecantikan.
Memang agak susah menampilkan alasan logis mengapa sekolah kecantikan bisa
menjadi alat untuk menolong para perempuan afghan yang rata-rata memiliki life
skill yang rendah. Saat Taliban memerintah, rezim ini memasung hak banyak
perempuan mendapatkan akses terhadap pendidikan, dan sekaligus memangkas
kesempatan memperbaiki pendapatan. Singkatnya, dari sudut pandang yang ekstrem,
ribuan perempuan afghan yang tunaketerampilan ini tidaklah lebih baik 
dibandingkan
dengan mesin penghasil anak.

Akan tetapi kaum perempuan afghan rupanya sudah muak dengan
semua bentuk ketidakadilan yang dilandasi praktik beragama yang keliru. 
Terlebih, ketika semua hak istimewa
hanya bisa dinikmati kaum pria. Kabul Beauty School bermula dari uluran tangan
seorang perempuan Amerika yang merasa trenyuh dengan kondisi perempuan Afghan
yang serba terbatas. Debbie, nama perempuan itu, bukanlah orang yang dianggap
istimewa di lingkungannya. Keterampilan utamanya menata rambut, dan Debbie
tidak berasal dari kelas berpunya yang dengan mudah membagi-bagi charity. Saat 
Debbie memutuskan
berangkat ke Afghanistan
rumah tangganya sudah lama berantakan. Bahkan dalam waktu yang lama Debbie
telah menjadi korban kekerasan suaminya sendiri.

Akan tetapi niat untuk menolonglah yang mengalahkan segala
ketakutan Debbie. Niatnya tidak juga mengendur saat sang suami memanggil polisi
dan mencegah kepergiannya. Bagi Debbie episode rumah tangganya sudah lama
berakhir, dan dengan keterampilan yang dimilikinya ia ingin melihat seulas
senyum mengembang dari saudara-saudara perempuannya di wilayah yang berbatasan
langsung dengan Pakistan.
Pengorbanannya ibarat lilin yang membakar tubuhnya untuk menerangi orang lain.

Lalu, hal konyol pun terjadi. Debbie ditolak bergabung saat
ia mendaftarkan diri di sebuah lembaga bantuan kemanusiaan. Alasannya
sederhana, keterampilan menata rambut tidak lebih diperlukan dibandingkan
keahlian medis yang sangat vital. Memasukkan seorang penata rambut ke kawasan
konflik adalah ide yang benar-benar konyol. Saat perang, siapa peduli
penampilan? Bisa selamat dan hidup tanpa cedera saja sudah berkah luar biasa. 
Menata
rambut? Siapa peduli!

Namun nasib berpihak pada Debbie. Ia pun diizinkan bergabung
dengan tim relawan dan berangkat ke Afghanistan setelah bersusah payah
menjual kue untuk mengongkosi kepergiannya. Inilah syarat yang harus
ditebusnya, berangkat dengan tiket sendiri tanpa ada support satu sen pun.
Debbie tetap berkeras. 

Niatnya yang bulat akhirnya membuahkan hasil. Banyak orang
membutuhkan bantuan dan keahliannya memotong rambut. Lalu, setelah beberapa 
lama, sekolah kecantikan
Kabul pun resmi didirikan. Para perempuan afghan belajar banyak hal baru dan
perlahan mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki nasib. Niat yang sama
kuat belakangan ditunjukkan pula oleh murid-murid Debbie. Tak jarang beberapa
muridnya kerap menerima pukulan dan deraan fisik suami-suami mereka setiap kali
berangkat ke sekolah kecantikan Kabul.
Namun, seperti gurunya yang bandel dan kukuh, begitu juga para murid Debbie,
yang bernama asli Deborah Rodriguez. Di Afghanistan Debbie tidak hanya
menemukan kembali makna hidupnya, lebih dari itu, Debbie mendapatkan suami
mantan mujahidin yang begitu mencintainya. 

Akhir kisah bahagia ini terlihat mirip dengan kisah-kisah
Walt Disney. Tetapi perjuangan Debbie belum usai. Ia ingin melihat lebih banyak
lagi perempuan-perempuan mandiri dan bisa menopang hidupnya sendiri tanpa harus
selalu bergantung kepada suami. Sebuah kisah menyentuh yang sayang dilewatkan.
(salman/31 Maret 2009)

http://www.mizan.com/index.php?fuseaction=buku_full&id=7563 Penulis    :      
Deborah Rodriguez
Penerbit:     Bentang Pustaka
Harga    :     Rp 49000.00
ISBN    :     978-979-1227-52-0

--------------------------  PT BENTANG PUSTAKA 
Jl. Pandega Padma No. 19 
Yogyakarta 55284 
Indonesia   Phone 62-274-517373 
Fax 62-274-541441
www.mizan.com
  www.klub-sastra-bentang.blogspot.com  www.cpublishing.blogspot.com   
--------------------------


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke