Refleksi : Perjudian dilarang karena dikatakan oleh para ahli-ahli ilmu surgawi maupun duniawi bahwa itu permainan seythan nan maksiyat pembuat beban dosa, selain itu secara duniawi bisa membikin orang menjadi miskin dan stress ganguan jiwa dan adakalanya juga membunuh diri, bila apa yang dipertarungkan di meja perjuian hilang, habis tak berbekas.
Jadi agaknya Pemilihan Umum (Pemilu) mempunyai sifat yang sama dengan perjudian, karena banyak caleg pinjam uang, gadai rumah ( mudah-mudahan tidak digadai isteri dan anak-anak) untuk ikut pertarungan (perjudian) memperoleh kursi empuk di tempat terhormat penuh rejeki bin berkat yang namanya DPR. Karena Pemilu mempunyai sifat maksiyat yang sama dengan perjudian yang membawa beban dosa, maka apakah tidak lebih baik pemilu juga dilarang sesuai ajaran Illahi? Masih mujur bila ditolak rumah sakit jiwa, tetapi kalau ditolak masuk surga siapa yang bisa menolong? Iblis bin seythan akan terawa: "ha ha hehehhe hoooheeh hehe menyambut para caleg di neraka" :-)) http://www.tempointeraktif.com/hg/Pemilu2009_berita_mutakhir/2009/04/09/brk,20090409-169407,id.html Calon Legislator Stres Ditolak Rumah Sakit Jiwa Kamis, 09 April 2009 | 15:33 WIB TEMPO Interaktif, Surakarta: Merasa kepalanya pusing dan jantung berdebar-debar, seorang calon legislator dari Partai Amanat Nasional untuk DPR RI yang berlaga melalui Daerah Pemilihan V Jawa Tengah, Bambang Saptono, memeriksakan diri ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Sayang, niatnya untuk menjalani rawat inap ditolak oleh pihak rumah sakit yang menganggap Bambang Saptono baru mengalami gejala stres ringan. Disertai istri dan anaknya, Bambang Saptono mendatangi Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta dengan mengemudikan sendiri kendaraannya. "Kepala saya pusing-pusing," kata Bambang Saptono ketika ditemui di instalasi rawat darurat rumah sakit tersebut. Bambang mengatakan selama dua hari ini dirinya tidak bisa tidur. Dirinya merasa berdebar-debar menunggu hasil pemilihan umum legislatif. Rasa berdebarnya menjadi memuncak seusai kegiatan pencontrengan selesai. "Tidak sabar untuk melihat hasilnya," kata Bambang Saptono. "Maklum, sudah banyak biaya yang keluar untuk kampanye," tambahnya. Sayang dirinya enggan menyebutkan berapa besar biaya yang telah dikeluarkan. Hanya saja, setelah menjalani serangkaian pemeriksaan di instalasi rawat darurat, dokter belum memperbolehkan Bambang untuk menjalani rawat inap. "Sementara oleh dokter disuruh pulang dulu," katanya. Ketika ditemui, dokter jaga instalasi rawat darurat, Rino Pratondo Aji, mengatakan bahwa calon legislator tersebut baru memperlihatkan gejala stres awal. "Memang tekanan darahnya cukup tinggi," kata Rino. Namun dirinya menduga naiknya tekanan darah disebabkan karena kurang tidur. Selain itu, naiknya tekanan darah juga disebabkan karena kelelahan. Dari pemeriksaan tersebut dokter juga belum menemukan indikasi perubahan perilaku dari pasien tersebut seperti yang biasa terjadi pada pasien yang mengalami stres berat. "Karena itu kami hanya bisa menyarankan agar yang bersangkutan istirahat dulu di rumah," katanya. Jika dalam waktu tiga hari belum ada perubahan, lanjut Rino, Bambang Saptono bisa kembali lagi ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. AHMAD RAFIQ [Non-text portions of this message have been removed]