Bagaimana kalu mbak Mia menampilkan tokoh/figur Marwah Daud jadi pengganti SBY ??
Salam Abdul Mu'iz --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <al...@...> wrote: > > Kilas balik ke beberapa tahun lalu tahun 1999, dua tahun sesudah reformasi > 1997, di suatu pertemuan rutin dengan mitra kerja, terselip pembicaraan > tentang SBY, tentu saja pada waktu belum ada panggilan inisialnya. Kita > sedang bicara tentang urusan kerja bisnis, tapi pada waktu itu analis pasar > modal merangkap jadi pengamat politik juga. > > "Ada seorang jendral yang akan naik daun" kata tamu saya. Namanya siapa > tuh...something Yudoyono? " > > "O, ya? kata saya sedikit heran, kok orang ini kenal nama itu. "Namanya > Susilo Bambang Yudoyono. Kata siapa, pak?" > > "Itu menurut primbon jawa. Orang ini memenuhi tanda-tanda akan menjadi > presiden RI". > > "Hah?" saya terhenyak. Lho, orang ini disela-sela bahasa Inggris accent > Amerikanya menyebut istilah 'primbon', kok bisa? Dia orang hitam Amerika, > dan kita sedang terlibat hangat bicara tentang kota New York. > > Obrolan dilanjutkan panjang lebar. Saya mengambil kesimpulan sepoi-sepoi, > bahwa walaupun tamu saya memakai istilah 'primbon', pada dasarnya ada 3 atau > 4 kriteria pimpinan Indonesia yang menjadi 'analisa umum' di Barat sana: > muslim, laki-laki, Jawa dan militer. > Dalam arti analis Barat menyimpulkan bahwa pemimpin yang masih digandrungi > rakyat Indonesia adalah yang dalam kriteria ini. > > Pada awal tahun lalu, saya terlibat pembicaraan sekilas di tengah-tengah > suatu acara besar. Seorang pimpinan parpol berbisik tanya kepada saya: bu, > menurut ibu kira-kira kita mesti mendukung presiden mana ya? > "Mau jawaban jujur dari saya Pak"? > "Iya dong". > "Kupikir untuk termin kedua, wajar lah didukung presiden yang ada, karena > pekerjaan nggak selese satu termin. Kecuali kalau dia di-impeach,atau ada > persoalan krisis." > "Hmm..iya juga si.." > "Tapi keluarkan fatwa haram kalo ada usaha termin ke-3..." > "Kan cuman boleh dua termin" > "Keajaiban terjadi di negeri ini, siapa tau peraturan dibuat untuk > pertahankan status quo, jadilah kita 30 tahun lagi balik ke orde-baru. Yang > penting liat-liat dari sekarang apakah bermunculan pemimpin2 lain > berkwalitas, tidak hanya dari layer pertama, tapi juga lapisan kedua dst." > "Untung sudah ada parlemen yang kita pilih bebas" > "Iya betul, tapi tetep saja pemimpin2 eksekutif mesti bisa kita tampilkan > dari sekarang, kalo nggak pemimpin berkualitas bandit pada bermunculan tuh, > seperti anu dan ono". Ngeri kan? > > > salam > Mia >