Penerimaan Pada Sang Buah Hati

By: agussyafii

Malam itu ketika saya menerangkan kepada anak-anak Amalia bagaimana tata cara 
pemilihan Kepala Desa Amalia, terdengar suara memanggil Hana, 'Hana susunya 
diminum dulu.' kata istri saya. Hana menjawab dengan jari telunjuk dibibir 
mungilnya agar mamahnya ikut mendengarkan saya. Mamahnya tertawa geli melihat 
sikap Hana seperti itu.

Setiap peristiwa rasanya ada sebuah kelegaan buat saya dan istri ketika 
mengizinkan buah hati kami untuk menjadi dirinya sendiri, memahami putri 
tercinta kami sebagaimana adanya.  Anak-anak memiliki dunianya yang didalamnya 
ada aturan sendiri. Adakalanya kita ambisi untuk menjadikan anak-anak kita yang 
terhebat diantara anak-anak seusianya dan kita tahu kehidupan memiliki skenario 
yang berbeda dari harapan kita. Idealisme tentang kesempurnaan buah hati kita 
sepatutnya dibuang jauh-jauh sebab hal itu hanya akan membatasi proses 
pertumbuhan dirinya.

Sikap penerimaan dengan setulus hati apa adanya anak-anak kita akan membuat 
kita lebih rendah hati. Kerendahan hati membuahkan sikap keikhlasan bahwa sang 
buah hati kita bukanlah milik kita.  Kesadaran kita anak bukan milik kita 
inilah akan menggugah diri kita untuk mempercayai keberadaan Allah SWT sebagai 
pembimbingnya, kesadaran itu  berarti mempercayakan anak-anak kita dalam 
bimbingan yang terbaik.

Mari kita sama-sama berdoa untuk buah hati kita dan keluarga 'Robbana hablana 
min azwajina wa dzuriyatina qurrota a'yuni waj'alna lil muttaaqina imama.'

'Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, istri kami dan keturunan kami 
sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang 
bertakwa.'(QS al-Furqaan 25:74).

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU) Minggu, 
tanggal 17 Mei 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek 
Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. Program 'Amalia Cinta Bumi 
(ACIBU)' mengajak. 'Mari, hindari penggunaan kantong plastik berlebihan, 
bawalah kantong belanja sendiri. Sebab Kantong plastik jenis polimer sintetik 
sulit terurai- Bila dibakar, menimbulkan senyawa dioksin yang membahayakan- 
Proses produksinya menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan.' Mari kirimkan 
dukungan anda pada program 'Amalia Cinta Bumi' (ACIBU) melalui 
http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12431





      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke