Salam...

Sekarang kita telusuri apa yang dimaksud dengan ‘Aturan berpikir benar’ yang 
dibicarakan oleh ‘ilmu logika’ .
 
Sebagaimana sudah dibicarakan sebelumnya, logika bertugas untuk menjaga supaya 
kita bisa ‘berpikir secara benar’ , pertanyaan nya sekarang adalah, Apakah yang 
dimaksud dengan BENAR itu? Benar adalah persesuaian proposisi antara pikiran 
(fikr) dan kenyataan.
 
Misalnya : 
 
Bumi mengelilingi matahari =>  Preposisi ini sama dengan kenyataannya. (Logika 
BENAR)
 
Matahari mengelilingi bumi =>  Preposisi ini TIDAK sama dengan kenyataan 
(Logika SALAH)
 
Untuk mengukur benar, selain dengan patokan diatas kita juga bisa meneliti 
apakah proposisi dari kalimat yang akan kita teliti itu mengandung PERTENTANGAN 
(kontradiksi).
 
Proposisi yang bertentangan misalnya :
 
Ahong adalah seorang bisu yang pandai berdebat = (Tidak mungkin orang bisu bisa 
berbicara, apalagi berdebat)
 
Sibuta dari gua hantu itu sangat jeli penglihatannya = (Tidak mungkin orang 
buta bisa melihat)
 
Mei shin adalah cewek jujur yang suka menipu = (Tidak mungkin orang jujur 
menipu)
 
Lihat….
 
Contoh diatas sangat sederhana, tapi jangan salah…banyak kalimat  asing yang 
berseliweran didepan kita yang kita telan mentah-mentah tanpa menyaring 
terlebih dahulu akibat kita terlalu menyepelekan ‘logika’. Penyepelean ini 
sering terjadi, karena banyak dari guru-guru kita yang masih mengharamkan 
menggunakan akal (logika) secara maksimal.
 
Sering kita dengar gertakan seperti ini, “Huss... untuk perkara yang ini jangan 
menggunakan akal, dosa lho …! “
 
Padahal pernyataan-pernyataan ‘sepele’ seperti diatas sering menjebak dalam 
ilmu kalam, sehingga ketika ditanyakan : “Apakah Tuhan dapat mengangkat Batu 
yang lebih Besar dari Tuhan sendiri” , Atau  “ Apakah Tuhan dapat menciptakan 
makhluk yang lebih hebat dari Tuhan sendiri?”
 
Kita suka kebingungan untuk mencari tahu? Karena di ilmu kalam ini masuk ke 
bahasan mana? 
 
Bagi ilmu logika, pertanyaan seperti itu tidak perlu dirisaukan, karena 
pertanyaannya sudah jelas tidak memenuhi kaedah logika, yakni tidak 
menghadirkan maksud yang bulat, pertanyaan seperti itu sama saja dengan 
pernyataan “ sibuta huruf itu pandai sekali membaca” .
 
Dari uraian diatas, kiranya kita bisa melihat fakta, betapa pentingnya 
mengetahui ilmu logika (mengetahui arti BENAR) , supaya kedepan kita tidak 
mudah untuk mengatakan yang ini ‘benar’ dan yang itu ‘salah’ tanpa ada 
penjelasan apapun tentangnya. 
 
Jadi..
 
Jika suatu hari nanti ada yang bilang ke Anda ‘Janda itu sedang mencuci baju 
suaminya’ , tentu anda sudah mengerti maksud kalimat tersebut bukan?
 
Anda sudah bisa melihat “sesuatu”  yang salah disitu…? 



Salam,



Iman K.
www.parapemikir.com 
 


      New Email names for you! 
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke