*Kolom IBRAHIM ISA *

*-Selasa, 09 Juni 2009 *


*NIAT MEGAWATI MENERUSKAN CITA-CITA BUNG KARNO, PATUT DISAMBUT*


Putra-putri Indonesia, di manapun ia berada, yang di dalam dadanya tetap 
menyala jiwa patriotisme progresif serta kesetiaan pada ajaran Bung 
Karno -- Bapak Nasion Indonesia -- -- pasti gembira dan menyambut baik 
tekad Megawati Sukarnoputeri, seperti yang dideklarasikannya baru-baru 
ini. Yaitu tekad -- untuk MENERUSKAN CITA-CITA BUNG KARNO.


Sudah sewajarnyalah putra-putri Bung Karno, diharapkan kalangan luas 
rakyat kita, bahwa, fikiran dan tindakan mereka-mereka itu, 
sesuai-sejalan dengan amanah dan cita-cita serta ajaran orangtua mereka, 
Bung Karno. Dengan demikian, mereka itu, tidak semata -mata sebagai 
anak-anak biologis Bung Karno, -- tetapi lebih penting lagi, menjadi 
putra dan putri IDEOLOGIS BUNG KARNO.


* * *

Berita yang disiarkan mengenai tekad Mega untuk meneruskan cita-citga 
Bung Karno, bertepatan dengan peringatan Hari Ultah Bung Karno. 
Pernyataan Mega dan Guntur dicetuskan di lokasi yang bersejarah. Yaitu 
di Lapangan Tugu Monumen Kebulatan Tekad, Rengasdengklok. Bunyi berita 
(Kompas. Com) tsb antara lain sbb: 'Putra putri Bung Karno, Guntur 
Soekarnoputra dan Megawati Soekarnoputri , menyimpan keinginan kuat 
melanjutkan cita-cita ayahnya, Presiden I RI. Mega, mantan Presiden ke-5 
RI, yang kini menjadi capres, berharap dapat mewujudkan cita-cita Sang 
Proklamator . . . ..


"Kami ingin melanjutkan cita-cita Bung Karno yang tertunda . . . . .

Selanjutnya Mega menyebutkan TRISAKTI. Yaitu konsep Bung Karno, yaitu 
berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian 
secara kebudayaan (Selesai kutipan dari sebagian berita Kompas 6/6-09)


* * *


Dalam waktu panjang sejak menduduki tampuk pimpinan PDI-P, dalam 
masyarakat, khususnya di kalangan pendukung Bung Karno yang tetap setia 
pada ajarannya, terdapat kesan dan pendapat, bahwa, tindak-tanduk dan 
sikap Megawati, seperti mengambil jarak dengan ide-ide pembangunan 
nasion serta politik Presiden Sukarno yang programatis. Boleh dikatakan 
Mega, sebagai tokoh politik nasional, di waktu yl, tidak ambil bagian 
dalam penyebaran aktif ajaran Bung Karno mengenai persatuan nasisonal 
serta, pembangunan bangsa dan negeri.

Juga ketika menduduki jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia, 
Megawati tidak banyak menyinggung ajaran-ajaran Bung Karno. Sedangkan 
sebagai salah seorang tokoh utama nasional dan pimpinan PDI-P, sudah 
sewajarnya beliau dengan sadar dan tegas memperjuangkan agar ajaran Bung 
Karno menjadi dasar ideologi dan penyusunan program kegiatan dan 
pembangunan nasional dari PDI-P.

Sebagai suatu partai yang berazaskan nasionalisme progresif, menjadikan 
pembelaan dan pelaksanaan dasar falsafah Negara RI -- Pancasila, sebagai 
tugas utamanya, menjadikan pembelaan kedaulatan Republik Indonesia 
sebagai negara sekular yang mentrapkan Bhinneka Tunggal Ika, membela 
persatuan bangsa dan kesatuan negeri dari Sabang sampai Merauké, sebagai 
misi sejarahnya, --- sewajarnya Megawati dan PDI-P yang dipimpinnya 
menjadikan AJARAN-AJARAN BUNG KARNO, sebagai pembimbing dan pedoman 
perjuangan.


* * *


Dengan pernyataan Megawati Sukarnoputeri yang tegas untuk MENERUSKAN 
CITA-CITA BUNG KARNO, diharapkan Megawati dan PDI-P yang dipimpinnya, 
meninggalkan sikap dan kebijakan masa lampau PDI-P terhadap 
Ajaran-ajaran Bung Karno. Selanjutnya dengan tegas dan jelas membela 
serta memprakltekkan dalam kegiatan politik sehari-hari AJARAN-AJARAN 
BUNG KARNO.


Meneruskan cita-cita Bung Karno, berarti dengan tegas menjadikan dasar 
pendidikan untuk kader-kader bangsa -- karya-karya politik, 
pidato-pidato penting Bung Karno, seperti terdapat di dalam karya-karya 
politik Bung Karno, mengenai persatuan bangsa, seperti yang tercantum 
dalam karya Bung Karno 'Tentang Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme' ; 
mengenai perjuangan kemerdekaan nasional, seperti dalam karya Bung Karno 
'INDONESIA MENGGUGAT'.

Serta karya besar Bung Karno mengenai pembangunan dan persatuan bangsa, 
serta dasar falsafah negara Republik Indonesia, seperti dituangkannya 
dalam PIDATO 1 JUNI 1945, TENTANG PANCASILA.


Begitu pula ajaran-ajaran dan visi Bung Karno sebagai pemimpin bangsa, 
mengenai bagaimana seharusnya bangsa ini dibangun, seperti tercantum di 
dalam banyak pidato beliau. Yang terutama yaitu: TRISAKTI: Berdaulat 
secara politik, Berdikari di bidang ekonomi dan Berkepribadian nasional 
(Bhinneka Tunggal Ika) di bidang kebudayaan.


Selanjutnya, meneruskan cita-cita Bung Karno, berarti melakukan studi 
dan berusaha mentrapkan dalam kondisi kongkrit Indonesia dewasa ini, 
ide-ide politik Bung Karno, seperti tercantum dalam buku REVOLUSI BELUM 
SELESAI, Jildi I, II.

* * *


Dtelaah dari segi manapun, sebagai suatu partai politik yang berhaluan 
NASIONAL PROGERESIF, dasar perjuangan dan politik kongkrit PDI-P, tidak 
bisa lain seyogianya berpedoman pada Ajaran-ajaran Bung Karno.


Dalam sejarah perjuangan kita melawan kolonialisme, bagaimana membangun 
persatuan nasional yang meliputi seluruh kekuatan nasional yang maju, 
hanyalah Bung Karno, sebagai bapak bangsa, yang memberikan dasar, arah 
dan tujuan yang jelas dan sesuai dengan kondisi Indonesia.

Sampai akhir hidupnya Bung Karno tetap setia pada persatuan nasional 
yang progresif, demi Indonesia Merdeka yang kokoh, berdaulat, berdikari 
dan berkepribadian nasional.

Dengan demikian Bung Karno telah memberikan pendidikan yang paling 
lengkap mengenai pembangunan nasion ini.


* * *


Itulah sebabnya deklarasi Megawati Sukarnoputri mengenai tekad beliau 
untuk MENERUSKAN CITA-CITA BUNG KARNO, patut disambut.


INSYA ALLAH!


* * *








[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke