ANTARA News Logo

Azyumardi: Suara Islam Cenderung Pilih JK-Wiranto



Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik Azyumardi Azra memperkirakan, 80
persen suara Islam akan cenderung memilih pasangan Jusuf Kalla-Wiranto
karena pimpinan organisasi Massa (Ormas) Islam mengarahkan pengikutnya
kepada pasangan ini.

"Sejauh yang saya lihat, pimpinan Ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU)
dan Muhammadiyahsecara implisit dan eksplisit sudah mengarahkan warganya
pada Jusuf Kalla," kata Guru Besar Sejarah Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah itu, Sabtu.

Azyumardi memprediksi, suara Islam akan utuh masuk ke JK-Win karena pada
Pemilu 2009 hanya Jusuf Kalla yang merepresentasikan figur Islam dan
memiliki kedekatan dengan Ormas Islam.

"Berbeda dengan Pemilu 2004, suara Islam terpecah-pecah karena banyaknya
figur Islam yang bertarung yakni Hasyim Muzadi (NU), Salahuddin Wahid (NU),
Hamzah Haz (NU), Amien Rais (Muhammadiyah), dan Jusuf Kalla (NU), sementara
pada Pemilu 2009, hanya JK yang mewakili figur Islam," katanya.

Menurut dia, ada tiga faktor yang menyebabkan suara warga pemeluk Islam
memilih Jusuf Kalla.

Pertama hubungan biologis dan historis antara Kalla dengan NU dan
Muhammadiyah, kedua Ormas Islam melihat istri JK-Wiranto lebih Islami karena
memakai jilbab, dan ketiga hubungan khusus antara Ormas Islam dengan Kalla
selama ini.

Kalla memiliki hubungan biologis dan historis dengan NU-Muhammadiyah karena
dia adalah pengurus NU, katanya.

Sementara, ibu dan istrinya adalah warga Muhammadiyah, selain itu Kalla pun
aktif dalam organisasi KAHMI dan HMI, dan merupakan ketua pengurus masjid di
Makassar.

Dari isu istri shaleha, kata Azyumardi, JK-Wiranto juga punya nilai lebih
karena istri-istri mereka itu mengenakan jilbab. 

"Warga muhammadiyah dan kaum nahdliyin di desa-desa tidak mengerti istilah
`neolib` karena istilah tersebut tidak populer di kampung-kampung. Yang
mereka lihat dan disebarkan saat ini isu istri shaleha. Karena berjilbab,
istri JK-Wiranto dipandang shaleha," kata Azyumardi.

Di samping itu, para pimpinan partai Islam seperti PKS, PPP, PBB, dan PAN
melihat isu jilbab sebagai hal yang serius.

"Saya pernah ketemu dengan pimpinan PKS dan sejumlah partai Islam di daerah,
mereka mengatakan tidak bisa mengingkari faktor jilbab dalam pertimbangan
memilih. Jadi kalau saya lihat, koalisi itu hanya terjadi pada tingkat elite
partai, namun tidak pada pendukung di tingkat bawah," jelasnya.

Tentang hubungan khusus Kalla dengan Ormas Islam, Azyumardi Azra mengatakan,
sejak Kalla menjadi Menko Kesra, dia sudah punya kedekatan dengan Ormas
Islam.

"JK sering memberikan bantuan biaya operasional bagi Ormas Islam. Bahkan
zakat perusahaannya juga diberikan untuk operasional Ormas Islam," kata
Azyumardi.

Selama ini, pimpinan Ormas Islam mengakui bahwa Kalla merupakan tokoh yang
paling mudah diakses dan mau menampung aspirasi umat Islam.

"Saya sering mendengar komentar dari tokoh-tokoh Islam, JK paling mudah
diakses ketika mereka menyampaikan kerisauan dan kegudahan tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan Islam. Bahkan, untuk
berkomunikasi dengan JK cukup melalui SMS, langsung direspons," kata
Azyumardi.

Ketiga faktor inil membuat pimpinan Ormas Islam bergerak di bawah untuk
mengarahkan umatnya ke pasangan JK-Wiranto. Sementara pasangan lain seperti
Yudhoyono-Boediono, terlihat tidak berupaya melakukan operasi besar-besaran
untuk meraih dukungan suara Islam.

Ditanya sekitar berapa persen suara kelompok Islam ke JK-Wiranto, Azyumardi
Azra memperkirakan sekitar 80 persen, sisanya ke pasangan lain. (*)

COPYRIGHT C 2009 ANTARA

PubDate: 13/06/09 14:30






  ----------


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 8.5.374 / Virus Database: 270.12.83/2191 - Release Date: 06/21/09 
05:53:00


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke