Assalaamu'alaikum wr. wb.

Mari benar2 kita perhatikan kisah Adam AS dan Hawa AS dalam ayat-ayat Al Qur’an 
:



QS. 020   TAAHAA    ( 120 – 121 )



فَوَسْوَسَ

إِلَيْهِ الشَّيْطَانُ قَالَ يَا آدَمُ

هَلْ أَدُلُّكَ عَلَى شَجَرَةِ الْخُلْدِ

وَمُلْكٍ لَّا يَبْلَى   



فَأَكَلَا

مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا

وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن

وَرَقِ الْجَنَّةِ وَعَصَى آدَمُ رَبَّهُ

فَغَوَى   



FA WASWASA ILAIHI SYAIITHAANU QAALA YAA AADAMU HAL ADULLUKA ALAA 



SYAJARATIL KHULDI WA MULKIL LAA YABLAA



FA AKALAA MINHAA FABADAT LAHUMAA SAU AATUHUMAA WA THAFIQAA 



YAKHSHIFAANI ALAIHIMAA MIW WARAQIL JANNAH WA ‘ASHAA AADAMU RABBAHUU  FAGHAWAA



Kemudian Syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya ( Adam ) dengan

berkata : “ wahai Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon Khuldi

dan kerajaan yang tidak akan binasa ?



Maka keduanya ( Adam dan Hawa ) memakan dari buah pohon itu, lalu

nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya

menutupinya dengan daun-daun Surga dan durhakalah Adam kepada

Tuhan-nya dan sesatlah dia.


( makan buah quldi adalah pelanggaran syari'at dan hakikatnya dosa membuka 
aurat )

Sejak diciptakan Hawa as, dari rusuk Adam as, mereka ijab qabul nikah resmi 
dengan mas kawin salawat Nabi Muhammad saw. 230 kali tanpa boleh bernafas 
...disaksikan Jibril as. sekaligus walinya ...

Jilbab dan pakaian muslim adalah pakaian Surga / pakaian taqwa, yang diberikan 
Allah swt. seterusnya menjadi kewajiban penutupan aurat laki-laki ( topi dan 
gamis ) dan perempuan ( jilbab ), kemudian ditegaskan lagi didalam salah satu 
ayat Al Qur'an surat An Nuur.

Oleh karena itu jangan main2 dengan penutupan aurat terutama wanita. karena 
rambutnya saja sudah aurat yang harus ditutup rapat. Banyak yang melanggar.

Laki-laki batas auratnya seputar pusar sampai lutut, sehingga jarang yang 
melanggar.

Semoga tercerah adanya ...  wallahu a'laam bish shawab / Ismail


--- On Sun, 21/6/09, kmj...@indosat.net.id <kmj...@indosat.net.id> wrote:

From: kmj...@indosat.net.id <kmj...@indosat.net.id>
Subject: Re: [wanita-muslimah] Jilbab - kewajiban jangan diremehkan
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Sunday, 21 June, 2009, 5:31 PM











    
            
            


      
      Wah kok tahu bahwa dosa pertama Adam dan Hawa adalah membuka aurat. Ada 

rujukannya atau hanya perkiraan? Apakah ketika itu Adam dan Hawa sudah 

mengenakan pakaian? Mohon pencerahan.

Kata orang Jawa Timur, "nek mung khayal, akueeh"

KM



----Original Message----

From: issut...@yahoo. com

Date: 21/06/2009 15:34 

To: <wanita-muslimah@ yahoogroups. com>

Cc: <manmandirimy@ gmail.com>, <manmand...@yahoo. com>

Subj: Re: [wanita-muslimah] Jilbab - kewajiban jangan diremehkan



As salaamu'alaikum wr. wb.



Benar sekali, penutupan aurat sangat tinggi nilainya dimata Allah swt.

bukan semata selembar kain tetapi adalah " pakaian taqwa " ....



Menanggapi bung Sembiring, justru malahan karena selembar kain masalah

ekonomi, kesehatan dan pendidikan akan selesai - karena Rahmat Allah

swt. Insya Allah akan turun dengan derasnya .... Jangan diremehkan

hal-hal yang ghaib. Perhatikan Al Qur'an QS 002 Al Baqarah ayat 003 

....



Lihatlah bagaimana dosa pertama Adam as dan Hawa as adalah membuka

aurat, meskipun dikiaskan atas pelanggaran larangan memakan / 

mendekati

suatu pohon tertentu, sebagai semata-mata ujian Tuhannya, untuk

bagaimana manusia diuji menta'ati apapun tanpa syarat atau logika 

lagi,

tentang perintah dan larangan Allah swt. yang kita harus katakan "

super absolut " ...



Ingat Islam sudah ada semenjak Nabi Adam as. sehingga dengan tegas

dinyatakan hanya agama Islam satu-satunya agama yang diakui dan dirhai

Allah swt. Sehingga jilbab adalah penutup aurat - syarat mutlak bagi

wanita dan tidak ada alasan apapun lagi, meski dunia pada kenyatan

sekarang ini salah kaprah " diumpamakan " sudah melepas seluruh

auratnya ...



SYAITHAN

PENYEBAB KERUSAKAN BANYAK WANITA SEKARANG



Berhati-hatilah

manusia karena kita ditaqdirkan mewarisi kakek-nenek kita

Adam AS dan Hawa AS, dengan rapuhnya sifat kemauan yang kuat

dari nasihat-nasihat agama, nasihat-nasihat Al Qur’an,  apalagi

dimasa sekarang ini, untuk waspada pada bisikan Syaitan yang

tersembunyi. ... 



Syaitan

berbisik selalu  : 



“ WAHAI

WANITA BUKALAH AURATMU, RAMBUTMU DAN TUBUH LAINMU SEBUKA-BUKANYA

NISCAYA INDAH RASANYA .....



Menutup

aurat sudah harus diilhami manusia, karena pada saat  Adam

AS. dan Hawa AS. melakukan kesalahan fatal, karena ditipu

syaitan sehingga mereka membuka auratnya, ketika masih di

Surga.



Mari

kita perhatikan kisah Adam AS dan Hawa AS didalam ayat-ayat Al Qur’an

:



QS.

020   TAAHAA    ( 120 – 121 )



فَوَسْوَسَ

إِلَيْهِ الشَّيْطَانُ قَالَ يَا آدَمُ

هَلْ أَدُلُّكَ عَلَى شَجَرَةِ الْخُلْدِ

وَمُلْكٍ لَّا يَبْلَى   



فَأَكَلَا

مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا

وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن

وَرَقِ الْجَنَّةِ وَعَصَى آدَمُ رَبَّهُ

فَغَوَى   



FA

WASWASA ILAIHI SYAIITHAANU QAALA YAA AADAMU HAL ADULLUKA ALAA 



SYAJARATIL

KHULDI WA MULKIL LAA YABLAA



FA

AKALAA MINHAA FABADAT LAHUMAA SAU AATUHUMAA WA THAFIQAA 



YAKHSHIFAANI

ALAIHIMAA MIW WARAQIL JANNAH WA ‘ASHAA AADAMU RABBAHUU  



FAGHAWAA



Kemudian

Syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya ( Adam ) dengan

berkata : “ wahai Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon Khuldi

dan kerajaan yang tidak akan binasa ?



Maka

keduanya ( Adam dan Hawa ) memakan dari buah pohon itu, lalu

nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya

menutupinya dengan daun-daun Surga dan durhakalah Adam kepada

Tuhan-nya dan sesatlah dia.



QS.

020   TAAHAA    ( 115 )



وَلَقَدْ

عَهِدْنَا إِلَى آدَمَ مِن قَبْلُ فَنَسِيَ

وَلَمْ نَجِدْ لَهُ عَزْماً   



WA

LAQAD ‘AHIDNAA ILAA AADAMA MIN QABLU FANASIYA WALAM NAJID LAHUU 



‘AZMAA



Dan

sesungguhnya telah kami perintahkan kepada Adam dahulu,  maka ia lupa

dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat.



Benar,

sifat yang turun temurun, yaitu tiada kemauan yang kuat untuk

senantiasa ingat kepada-Nya dan untuk senantiasa ta’at akan

aturan-aturannya, menyebabkan manusia sebagaimana Nabi Adam AS dan

istri beliau, membuat dosa manusia yang pertama kali, justru

yang amat sepele, tetapi fatal - yaitu : membuka aurat mereka.



Hal

ini yang banyak tidak disadari manusia sekarang – mereka

memasalahkan dosa-dosa yang besar seperti pembunuhan, perampokan,

perkosaan, korupsi, perselingkuhan, yang memang sangat keji. Namun

juga pelanggaran HAM, kritik pada pemerintahan dan hal-hal lain yang

sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan. Sedangkan yang berada

dihadapan mereka sendiri : para pembuka aurat – tidak

pernah dipermasalahkan, padahal dosa itu dilakukan mereka setiap

hari dari pagi sampai pagi esok harinya. Tutuplah aurat anda,

niscaya Rahmat Allah swt. akan turun bertubi-tubi di

negeri ini. Terutama bagi orang-orang yang merasa dirinya senantiasa

mengalami begitu banyak masalah, problem dan kesusahan. Hampir-hampir

tak ada ketenangan dan ketentraman dalam kehidupan mereka. Kami yakin

akan hal itu terlebih bagi orang-orang kaya dan yang begitu kaya

hartanya di negeri yang makmur ini.



LALAILAH

SEBAGIAN BESAR WANITA

yang tidak didasari keyakinan Islam yang kuat untuk SENANTIASA

MENUTUP AURAT; atau

memang karena tidak pernah belajar agama dengan dengan benar, sesuai

tuntunan Rasulullah saw. ( Ahlus Sunnah Wal Jama’ah ). Terlebih

lagi tidak pernah diajari ilmu sejarah dengan benar semasa

sekolahnya. Yaitu sejarah yang benar, dengan aturan-aturan Islam

nenek moyang kita semua : Nabi Adam AS. dan Siti               Hawa

AS. seperti diantaranya menggunakan pakaian ( penutup aurat )

yang di Ridhai Allah SWT. ( untuk wanita : JILBAB atau HIJAB )



ITULAH

KESALAH KAPRAHAN PAKAIAN WANITA HAMPIR DISELURUH DUNIA SEKARANG INI

ATAU LEBIH TEPAT KITA SEBUT – KEBABLASAN

KEHIDUPAN WANITA MASA KINI, TERHADAP

UNSUR SYARI’AT-SYARI’AT ALLAH SWT. YANG SEBENARNYA SUDAH

DITUNTUNKAN DENGAN KE MAHA BENARAN-NYA. 



ALLAH

SWT. SANGAT MAHA MENYAYANGI DAN MAHA MELINDUNGI HAMBA-HAMBA- NYA DARI

ANCAMAN SIKSA API NERAKA YANG MENGERIKAN

ITU …. DITUNTUNKAN MULAI DARI NABI

ADAM AS. SAMPAI NABI MUHAMMAD SAW.  



INGAT RAMADHAN HAMPIR TIBA, COBALAH SEKALIGUS MENGUJI KEIMANAN DAN

KETAQWAAN WANITA MULAI MENUTUP AURAT SETERUSNYA - ISTIQAMAH ... AMIIN 

..



wa'assalaam / Ismail



--- On Fri, 19/6/09, sunny <am...@tele2. se> wrote:



From: sunny <am...@tele2. se>

Subject: [wanita-muslimah] Jilbab

To: Undisclosed- Recipient@ yahoo.com

Date: Friday, 19 June, 2009, 2:38 PM



Refleksi: Jafar Umar

Thalib, panglima Laskar Jihad Sunnah Wal Jamaah menjadi guru agama?

Apakah pengalamannya bersama Mujahidin dan Taliban di Afghanistan dan

misi di Maluku dan Sulawesi Tengah diamalkan dalam pendidikan 

persiapan

untuk masa depan? 



http://www.gatra. com/artikel. php?id=127423



Jilbab



Ja'far Umar Thalib



Pengasuh Pondok Pesantren Ihya' as-Sunnah, Yogyakarta



Sebagai guru agama, penulis tidak ikut-ikutan di arena ingar-bingar

politik praktis berupa "pesta demokrasi" sekarang ini. Tugas kami

adalah mendidik anak bangsa dengan pembekalan dan pengamalan ilmu-ilmu

keislaman. Juga kami hanya menasihati berbagai pihak untuk tetap dalam

semangat menjunjung tinggi keimanan dan keislaman. Dalam rangka 

itulah,

artikel ini kami tulis: menasihati umat Islam agar jangan 

menelantarkan

kewajiban menjunjung tinggi keimanan dan keislaman, khususnya bagi

mereka yang sedang bergelut di dunia politik praktis.



Akhir-akhir ini, ada gejala aneh pada sebagian tokoh Islam yang sedang

aktif berperan serta dalam pesta demokrasi itu. Mereka menyatakan

keresahannya tentang penampilan jilbab istri-istri calon presiden dan

calon wakil presiden tertentu. Anas Urbaningrum, yang notabene adalah

mantan tokoh HMI, menyatakan keresahan itu, meskipun dengan bahasa 

yang

santun.



Dan ternyata tidak cukup pernyataan Bung Anas saja. Bahkan tidak

tanggung-tanggung muncul pernyataan dari Tifatul Sembiring, yang juga

salah satu tokoh umat Islam, yang kurang pada tempatnya. Dalam salah

satu pernyataannya yang dimuat majalah mingguan Ibu Kota, pekan lalu,

ia berucap: "Apa kalau istrinya berjilbab, lalu masalah ekonomi

selesai? Apa pendidikan, kesehatan, jadi lebih baik?" katanya. "Soal

selembar kain saja kok dirisaukan."



Mari tenangkan hati dan pikiran kita dalam berbagai kesibukan dan

kepanikan sedahsyat apa pun untuk mengingat bahwa kepentingan

menjunjung tinggi syi'ar (simbol kemuliaan) Islam harus diletakkan di

atas segala-galanya. Allah Ta'ala berfirman: "Demikianlah (perintah

Allah). Dan barang siapa mengagungkan syi'ar-syi'ar agama Allah, maka

sungguh sikap yang demikian itu timbul dari ketakwaan hati" (Al-Quran

surah Al-Hajj 32).



Dan jilbab adalah salah satu dari syi'ar-syi'ar agama Allah,

sebagaimana ditegaskan Allah Ta'ala dalam firman-Nya: "Hai Nabi,

katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-

istri

orang mukmin: hendaklah mereka memanjangkan jilbabnya untuk menutup

seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah 

untuk

dikenal sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi

Maha Penyayang" (Al-Quran surah Al-Ahzab 59).



Sebagai ilustrasi, penulis nukilkan di sini tentang riwayat sebab

turunnya surah Al-Ahzab 59 tersebut. Dikisahkan, pada waktu itu

orang-orang munafik senang mengganggu perempuan-perempuan muslimah

untuk merendahkannya. Dan ketika ditegur atas perbuatannya itu,

berkilahlah mereka bahwa gangguan itu dilakukan karena menyangka bahwa

para muslimah itu adalah budak-budak perempuan. Maka, turunlah ayat 

ini

agar para muslimah itu tidak lagi disangka sebagai budak sehingga 

tidak

diganggu, dan dikenali sebagai perempuan yang terhormat.



Dengan demikian, jilbab itu adalah simbol perempuan muslimah yang

terhormat menurut Allah Ta'ala. Dan kita disuruh menghormati siapa 

yang

dihormati oleh Allah Ta'ala. Maka, janganlah mengeluarkan kata-kata

yang merendahkannya, meskipun jilbab itu dipakai lawan politik yang

sedang berlaga di arena pesta demokrasi.



Timbul pertanyaan, apakah karena penduduk negeri ini berasal dari

berbagai latar belakang etnis dan agama, maka istri seorang pejabat

negara dengan entengnya meninggalkan ajaran agamanya? Bukankah agama

harus ditempatkan pada posisi terhormat? Keberanian dalam melaksanakan

ajaran agama dalam semua aspek kehidupan adalah indikator penempatan

agama dalam posisi terhormat tersebut.



Mereka yang sedang berlaga di arena pesta demokrasi perlu memahami

bahwa perkara politik praktis adalah perkara dunia yang sebentar lagi

akan kita tinggalkan. Sedangkan menjunjung tinggi syi'ar-syi'ar

kemuliaan Islam adalah perkara dunia dan akhirat. Maka, janganlah

perkara dunia semata diutamakan di atas perkara dunia dan akhirat,

meskipun dengan alasan dalam rangka memperjuangkan kepentingan agama.

Apakah memperjuangkan kepentingan agama itu dengan cara menginjak-

injak

kemuliaan agamanya terlebih dahulu? Bagaimana mungkin perjuangan "demi

agama" yang demikian ini akan diberkahi Allah SWT?



Ja'far Umar Thalib



Pengasuh Pondok Pesantren Ihya' as-Sunnah, Yogyakarta



[Kolom, Gatra Nomor 31 Beredar Kamis, 11 Juni 2009] 



[Non-text portions of this message have been removed]



        

         

        

        



        



        

        



New Email names for you! 

Get the Email name you&#39;ve always wanted on the new @ymail and 

@rocketmail. 

Hurry before someone else does!

http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/



[Non-text portions of this message have been removed]




 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you&#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke