Kawan, kalo kita melihat dari luar memang kita akan sulit untuk mengerti 
apalagi kalo pikiran sering negatif pada orang lain (tidak terlatih untuk 
melihat jelas). pasti kita akan banyak curiga pada siapapun juga.(maaf) kita 
memang sering terpaku pada penampilan, wajar jika sering tertipu.

sebagaimana komunitas lain, para musafir juga terbagi-bagi menjadi beberapa 
jenis manusia.

1. Ada musafir yang memang dia melakukan suatu perjalanan dengan niat melatih 
diri, melatih mental, kesabaran dan pengamalan ilmu agama. karena ga mungkin 
kita bisa sabar bila tidak ada yang menghina, tidak ada yang mencaci, 
memfitnah, dll. tidak mungkin kita bisa menjadi manusia syukur bila kita ga 
melatih diri untuk tidak membuang rezeki walalu hanya sebutir.  menumbuhkan 
rasa qona-ah tawadlu menghilangkan keegoisan diri jelas perlu riyadoh, ada yg 
ringan juga ada yg berat. tidak jarang para musafir ini adalah anak kyai. ato 
santri utama di sebuah pondok pesantren. bisa dibedakan musafir beneran dan 
musafir gila yaitu dari kuku dia bersih. para musafir ini biasanya ada di 
tempat-tempat ziarah.  tapi ada juga yg sengaja ngegembel di kota. Jangan salah 
para kyai kesohor juga pada jenis musafir beneran suka minta didoakan agar 
lebih berkah.
2. Ada juga musafir munafik dan jahat tukang nipu. melakukan perjalanan untuk 
cari mangsa.
3. Ada yang memang orang stress ato gila beneran. Ini yg perlu dikasihani. 
4. ada gembel yg memang sengaja untuk cari duit ya pengemis itulah, tkg palak, 
pengamen, anak jalanan.

Mama mia yg selalu manis, dikit-dikit we atuh, rambut memang mahkota wanita 
tapi apapun alasannya ya seyogyanya ditutup juga bagian lain. kreatif aja 
gimana caranya biar ga rusak, cari kain yg bagus, enak dipake, modis ga bikin 
rusak rambut, badan. ga selalu harus jilbab. ajaran ga usah dibikin repot. yg 
masih gadis, dan masih seksi masa kalah ma nenek-nenek mau tutup aurat, 
he...he..he.. 

Apapun alasannya alangkah baiknya jika didasarkan pada sikap Lillahita'ala..... 
Aduh jadi malu ma Pak Cojim. Pie kabare pak Cojim?

Jilbab bukan ukuran seseorang dapet hidayah, karena banyak juga yang berjilbab 
kelakukannya masih kayak syetan. (maaf agak kasar). Hidayah itu adanya pada 
seseorang yg mau intropeksi diri memperbaiki diri karena orang yg intropeksi 
diri itu selalu :

1. Menghargai orang lain, 
2. ga sombong dan ga merasa lebih dari orang lain
3. tepo seliro dan ga mudah tersinggung.
4. selalu melihat ke dalam, ga pernah menyalahkan orang lain.
5. dll.

Salam manis,
Dendi



--- On Wed, 7/29/09, Wikan Danar Sunindyo <wikan.da...@gmail.com> wrote:

From: Wikan Danar Sunindyo <wikan.da...@gmail.com>
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Wednesday, July 29, 2009, 10:59 AM






 




    
                  gue kok malah curiga sama orang2 pengemis gitu kan suka 
menyamar

biasanya dia pake baju rapi atau biasa

lha tiba giliran "berdinas" atau jadi pengemis

dia tukar baju jadi pengemis, bajunya acak2-an dan serabutan

penampilannya dibikin memelas gitulah



salam,

--

wikan



2009/7/29 Mia <al...@yahoo. com>:

>

>

> Pak Dendi, iya di WM ini kita memang setuju menutup aurat itu wajib, secara

> kifayah maupun personal. Yang kifayah, yang pake jilbab, yang nggak pake

> jilbab. Yang personal, yang pingin memperlihatkan rambutnya yang sunsilk -->

> bukan aurat, yang malu nutupin rambutnya ubanan---> aurat, yang pingin

> memperlihatkan pinggangnya yang ramping ---> bukan aurat, yang ingin

> menyembunyikan perutnya yang ndut ---> aurat. Bebas aja, yang penting aurat

> itu ditutupin toh?

>

> Tapi saya nggak ngerti cerita tentang musafir itu, kok bisa berpakaian kayak

> orang gila tapi waktu solat bersih...maksutnya gimana ya?

>

> Apa nenek2 diharapkan "menutup aurat" i.e. berjilbab gitu? Jangan kelewatan

> dong Pak Dendi, kok orang sudah nenek2 malah dibikin susah? Nenek sayang,

> nenek mendapatkan hidayah kalau nenek berjilbab... gitu?


 

      

    
    
         
        
        








        


        
        


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke