Analisis Alutsista: Percaya Diri dengan Kemampuan Pengawal Republik

Oleh  Oleh : Jagarin Pane
21 Juni 2009 - Dibaca 627 Kali -

    Masih ingat insiden penguncian Sukhoi TNI AU di Makassar beberapa waktu 
lalu, atau pertarungan elektronik 2 F16 TNI AU dengan 5 F-18 Hornet AS di 
Bawean tahun 2003, atau penyergapan oleh 2F5E TNI AU terhadap 4 F18 Hornet 
Australia di atas P Rote NTT tahun 1998. Kalau boleh disimpulkan makna dari 
semuanya adalah ingin menguji kemampuan TNI AU yang selalu dianggap anak bawang 
oleh negara tetangga. Benarkah demikian, tidak juga, dan selama ini kita selalu 
terbawa opini bahwa TNI kita lemah, letoy, impoten. Padahal sejatinya TNI 
adalah tentara terkuat di Asean baik dari sisi kuantitas maupun kualitas, 
bahkan untuk tingkat dunia TNI adalah tentara terkuat no 14. (lihat 
http://www.globalfirepower.com).

    Kasus terpanas paling akhir adalah wilayah konsesi Ambalat Kalimantan Timur 
dengan provokasi yang dilakukan kapal perang Malaysia berkali-kali. Kawasan ini 
sudah dijaga ketat oleh 7 KRI dan penempatan 1 batalyon marinir di Nunukan dan 
Sebatik. Mengapa Malingsia (sebutan untuk jiran yang congkak dan bermental 
maling) meremehkan kemampuan TNI, ya karena mereka sudah merasa lebih kuat, 
katanya. Padahal TDM (Tentera Diraja Malaysia) itu mirip pepatah: katak hendak 
jadi lembu atau air beriak tanda tak dalam atau anjing menggonggong tanda tak 
menggigit.

    Selama ini opini tentang alutsista TNI dikondisikan nestapa sedemikian rupa 
dengan dua maksud yaitu untuk meningkatkan anggaran belanja dan untuk menjaga 
perasaan tetangga sebelah yang selalu paranoid terhadap NKRI yang besar ini. 
Tetangga sebelah sensitif banget dengan setiap gerak langkah TNI, jadi memang 
perlu bahasa publikasi low profile agar jiran itu bisa bernafas tenang dan 
tidur nyenyak. Padahal secara defacto dan on the spot kita dapat menyaksikan 
kedatangan dan rencana kedatangan alutsista baru secara signifikan untuk 
menambah taring pengawal republik, termasuk pengembangan struktur tempur di 
masing-masing matra.

    TNI AL saat ini memiliki 154 KRI, 270 KAL, 2 Kapal Selam, 134 pesawat, 2 
divisi Marinir dengan 340 Tank Amphibi, 370 Panser Amphibi, 320 Howitzer, 12 RM 
Grad dan 540 Rudal QW-3. Dalam lima tahun ke depan (2009-2014) TNI AL akan 
menambah armadanya dengan 9 Fregat PKR (Perusak Kawal Rudal), 15 Korvet sigma, 
30 FPB (Kapal Patroli Cepat) dengan persenjataan rudal yang mematikan yaitu 
C-802 buatan China, Yakhont buatan Rusia dan Brahmos buatan India. Sementara 4 
Kapal Selam (2 Kilo Rusia dan 2 U214 Jerman) akan segera mengisi arsenal TNI 
AL. Kita ketahui bahwa Kapal Selam jenis Kilo adalah arsenal yang paling 
ditakuti tetangga sebelah. Tank amphibi BMP-3 paling canggih dari Rusia sudah 
ditunggu kedatangannya. Kita order 20 unit tahap pertama dan 80 unit tahap 
berikutnya. Armada TNI AL yang selama ini dikenal dengan armada barat dan 
armada timur direncanakan akan ditambah menjadi tiga armada.

    TNI AU secara eksisting memiliki 10 Sukhoi , 10 F16, 12 F5E, 36 
Hawk100/200, 8Hawk MK, 31 Hercules, 3 pswt Intai Strategis dan puluhan pesawat 
angkut ringan/patroli. Lima tahun ke depan akan ada penambahan alutsista untuk 
matra udara ini yaitu menambah lagi 10 Sukhoi, 22 F16 Block CD, 16 Super 
Tucano, 12 Hercules, rudal anti serangan udara, penambahan Batalyon Paskhas 
dari 10 batalyon menjadi 14 batalyon. TNI AU juga sudah dan sedang 
mempersiapkan operasional pangkalan udara kelas utama di Tarakan, Kendari dan 
Biak. Untuk Tarakan bahkan sudah menjadi pangkalan aju bagi F16, Hawk200, F5E 
untuk mengawal Ambalat. Dalam Buku Putih Hankam tahun 2008 nantinya TNI AU akan 
memiliki 72 Sukhoi (6 skuadron), 32 F16 (2 Skd), 16 SuperTucano (1 Skd), 40 
Hercules ( 4 skuadron).

    TNI AD juga diperkuat dengan pembentukan batalyon-batalyon baru terutama di 
perbatasan dengan Malaysia, Timor Leste dan Papua Nugini. Saat ini TNI AD 
diperkuat dengan 2 divisi Kostrad ditambah dengan 167 batalyon teritorial yang 
tersebar di seluruh pelosok tanah air. Yang menarik adalah alutsista AD mulai 
dipenuhi oleh Pindad (boleh bangga dong). Saat ini tengah diselesaikan 
pembuatan 154 Panser untuk batalyon kavaleri AD dan akan dipesan lagi 400 
Panser jenis Canon untuk batalyon kavaleri di Kalimantan dan NTT. Seluruh 
senjata prajurit TNI dari jenis SS2 adalah produksi Pindad. Tidak lama lagi 
kekuatan Kostrad akan menjadi 3 divisi dengan konsentrasi pasukan ada di 
Sulawesi, Maluku dan Papua. Sementara Penerbad sudah memiliki 40 Helikopter 
Serbu termasuk Heli Tempur mematikan Mi35 dan Mi17 buatan Rusia. Jika kita 
landing di Bandara A Yani Semarang akan kelihatan barisan Heli sangar berbaris 
diam di hanggar skuadron.

    Lapan juga sudah mengembangkan rudal berkemampuan jelajah dengan jarak 
jangkau sampai dengan 300 km. Rencananya mulai akhir tahun ini rudal-rudal itu 
akan ditempatkan di perbatasan Indonesia Malaysia terutama di Kalimantan 
sehingga seluruh kota di Sarawak dan Sabah berada dalam jarak tembak rudal TNI. 
Ini adalah strategi paling jitu untuk pengawal republik agar tetangga sebelah 
ngaca diri dan tahu diri dan ukur kekuatan. Beberapa produk rudal Lapan untuk 
jarak tembak 10 dan 24 km sudah mulai mengisi arsenal AD dan Marinir.

    Secara kualitas seluruh matra TNI adalah nomor satu di Asean. Sudah banyak 
bukti yang menjelaskan tentang hal ini, mulai dari kualitas Kopassus, Intai 
Amphibi, Kopaska sampai kepada unjuk kebolehan secara person pada even matra 
regional. Yang terakhir di Australia TNI juara umum dalam even Assam 2009. 
Kopassus juga diberi kepercayaan untuk melatih pasukan khusus Kamboja sementara 
dalam misi perdamaian PBB di Libanon pasukan TNI dua tingkat diatas Malaysia 
dalam kecerdasan dan kebugaran. Lucunya dalam sebuah apel pasukan di base camp 
PBB di Libanon ada 4-5 pasukan Malaysia yang pingsan karena tidak kuat dengan 
panas dan keringnya iklim. Luar biasa memalukan.

    Lalu apa yang harus kita risaukan. Kita tidak perlu under estimate dengan 
kuantitas dan kualitas pengawal republik kita apalagi meremehkan kemampuan 
mereka. TNI itu sudah kenyang pengalaman perang konvensional, perang gerilya, 
perang kemerdekaan, perang lawan separatis sementara TDM tidak memiliki 
pengalaman tempur seperti itu. Kalaupun mereka melakukan provokasi dengan 
menzigzagkan KD nya anggap saja itu ulahnya anak kecil yang cari perhatiannya. 
Sabar saja TNI, kesabaran itu membuahkan kewibawaan dan harga diri NKRI dan itu 
telah dilakukan oleh TNI AL dengan baik.

    Disebuah chatting situs militer ada diskusi menarik tentang arogansi dan 
gertak sambal Malaysia, saya pun ikut nimbrung meramaikan dan memanaskan 
diskusi sebab ada warga Malaysia yang ikut berdebat, kira-kira begini 
redaksinya :

    Sebentar lagi border borneo akan dipasang rudal-rudal buatan Lapan, maling 
pun makin gemetar dan gagu, lalu ngadu sama emaknya (British), dia bilang : 
Mak, abang indon dah pasang rudal, awak mahu juga dipasangkan, tolonglah awak 
Mak. Emaknya bilang : Kau ni belum pantas punya rudal bagaimana nanti kalau 
rudalnya meledak di tempatmu. Nih emak kasih mercon saja, kamu kan masih balita 
sedang abang indon tu dah dewasa dia. Minta maaflah kamu sama dia. Tak lama 
kemudian Menhan maling dan panglimanya sungkem di Jakarta dan minta maaf. Sejak 
itu Ambalat tenang gelombangnya.

    ****

    Oleh : Jagarin Pane
sumber: 
http://74.125.153.132/search?q=cache:UwP-jr17av0J:public.kompasiana.com/2009/06/21/analisis-alutsista-percaya-diri-dengan-kemampuan-pengawal-republik/+kekuatan+alutsista+TNI+tidak+seimbang+dengan+luas+wilayah&cd=7&hl=id&ct=clnk&gl=id


--- Pada Sen, 10/8/09, noni marlini <noniemarl...@yahoo.co.id> menulis:

Dari: noni marlini <noniemarl...@yahoo.co.id>
Judul: [wanita-muslimah] alhamdulillah, TNI AL Akan Dapat Tambahan Dua Kapal 
Selam
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com, id...@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 10 Agustus, 2009, 10:44 PM






 




    
                  



TNI AL Dapat Tambahan Dua Kapal

Selam



 



Senin, 10 Agustus 2009 | 20:36 WIB



JAKARTA, KOMPAS.com — Armada angkatan perang Tentara

Nasional Indonesia Angkatan Laut dipastikan mendapat tambahan peralatan utama

sistem persenjataan (alutsista) kapal selam sebanyak dua unit, yang proses

pengadaannya sampai saat ini terus berjalan. Pengadaan dua unit kapal selam itu

dibiayai fasilitas Kredit Ekspor (KE) senilai 700 juta dollar Amerika Serikat,

yang diperoleh dari fasilitas pinjaman luar negeri di Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) tahun 2004-2009.



Menurut Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno,

seusai hadir dan memberi sambutan dalam peluncuran buku 50 Tahun Pengabdian

Hiu Kencana 1959-2009, Senin (10/8). Turut hadir pula Menteri Pertahanan

Juwono Sudarsono. "Kami sudah tentukan spesifikasi teknisnya, serta kemampuan

dan efek penggentar yang lebih dari yang dimiliki negara tetangga. Kalau enggak

bisa begitu, ya jangan beli. Mendingan uangnya buat beli beras saja lah. Namun,

kami yakin pemerintah mengerti pentingnya membeli senjata yang berefek gentar

tinggi," ujar Tedjo.



Dari empat negara produsen kapal selam yang mengajukan tawaran produk

mereka, seperti Jerman, Perancis, Korea Selatan, dan Rusia, tambah Tedjo,

pihaknya mengaku telah menetapkan dua negara produsen sesuai kebutuhan yaitu

Korea Selatan dan Rusia. Nantinya dari dua pilihan itu akan diuji kembali mana

spesifikasi kapal selam yang sesuai dengan kebutuhan TNI AL.



KSAL mengharapkan proses pengadaan bisa segera dituntaskan sehingga

diperkirakan awal tahun 2012 keberadaan dua kapal selam yang dipesan tadi sudah

bisa memperkuat armada perang RI. "Jadi tidak akan ada lagi yang berani

macam-macam seperti di perairan Ambalat atau di tempat lain. Kami juga berharap

paling telat bulan depan proses kontrak pengadaannya sudah bisa dituntaskan.

Pengadaan itu tentunya mensyaratkan adanya transfer teknologi buat kita,"

ujar Tedjo.



Dalam kesempatan sama, Juwono Sudarsono mengatakan, dirinya akan coba

mengupayakan pengadaan kapal selam tersebut di tengah keterbatasan alokasi

anggaran pertahanan yang ada. Dengan begitu dia berharap paling tidak akhir

2011 realisasinya bisa dilakukan. "Seperti saya katakan, sekarang ini kita

masih harus menimbang-nimbang antara kebutuhan kesra, ekonomi, dengan polhukam.

Saya mesti 'bertarung' melawan Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, supaya antara

kebutuhan prasarana dan senjata bisa juga dipertimbangkan, " ujar Juwono.



Saat ini, tambah Menhan, prioritas pemerintah masih untuk memerangi

kemiskinan, terutama dalam bentuk membangun sarana dan prasarana untuk

meningkatkan perekonomian.



 



 



PENAMBAHAN KAPAL SELAM TNI-AL TIDAK PACU LOMBA

  PERSENJATAAN REGIONAL

  

 



 



Jakarta, - Kepala Staf TNI-AL, Laksamana TNI Slamet Soebijanto,

  menegaskan, penambahan unsur persenjataan di jajarannya hingga 2009 nanti

  tidak akan mengakibatkan perlombaan persenjataan di lingkup regional hingga

  di Pasifik. 



"Saya kira kok tidak ya. Kita wajib menghadirkan kekuatan di perairan

  kita untuk mendukung negara kita. Tidak usahlah kita terlalu mempertimbangkan

  keberatan negara-negara lain, toh ini negara kita sendiri, rumah kita

  sendiri," katanya kepada ANTARA, di Jakarta, Kamis. 



TNI-AL, dalam waktu kurang dari empat tahun mendatang akan menambah

  persenjataan dan armadanya ketimbang yang dimiliki saat ini setelah

  pemerintah dan DPR merestui penambahan anggaran sebanyak 1,97 miliar dolar AS

  untuk keperluan itu. 



Di antara persenjataan strategis yang sedang dalam proses pembelian adalah

  enam kapal selam dari Rusia, yang terdiri dari dua kapal selam kelas Kilo dan

  sisanya kelas Amur. Selain kapal-kapal selam itu, dari Rusia juga akan dibeli

  kapal korvet dan destroyer yang akan digelar pada perairan luar dan dalam

  negara ini. 



"Dulu, kita pernah memiliki 12 kapal selam. Minimal nanti bisa seperti

  itulah, sekarang cukup delapan dulu saja. Malahan, Malaysia dan Singapura

  sudah terlebih dulu memiliki kapal selam dalam jumlah lebih besar ketimbang

  luas wilayah yang harus dijaga mereka," katanya. 



Untuk itulah, katanya, TNI-AL saat ini sedang bernegosiasi secara ketat

  dengan pihak Rusia agar bisa mendapatkan kapal-kapal perang dan sistem

  persenjataan yang bagus dengan harga memadai. 



Tentang penjatuhan pilihan kepada Rusia, dia menyatakan, hal itu berdasarkan

  sejumlah pertimbangan mendalam, di antaranya penguasaan teknologi militer

  negara itu, prosedur pembelian, harga jual, jaminan perawatan, hingga pada

  kemampuan persenjataan yang telah teruji di berbagai palagan. 



"Pihak barat, hingga saat ini masih sangat berhitung dengan Rusia.

  Apalagi terhadap kapal-kapal selamnya di mana Rusia pernah menjadi operator

  kapal selam terbanyak dan terbesar di Indonesia," katanya. Saat ini

  Indonesia hanya memiliki dua kapal selam dari kelas U-209 buatan Jerman,

  yaitu KRI Cakra dan KRI Nanggala, yang keduanya bermesin turbo diesel. 



Pada dasawarsa `60-an, Rusia pernah berbaik hati memberikan kemudahan kepada

  Indonesia hingga memiliki belasan kapal selam sekelas Wiskey di jajaran

  arsenal laut Barat. Salah satu tinggalannya adalah KRI Pasupati yang kini

  dijadikan monumen darat di Surabaya. 



Pada saat itu, jajaran kapal selam TNI-AL itu bahkan "dipinjamkan"

  Soekarno kepada Pakistan agar India tidak berani macam-macam terhadap negara

  satu rumpunnya itu. Kapal-kapal selam itu, atas permintaan Pakistan, disebar

  di perairan sekitar Karachi hingga perbatasan di perairan India, di sekitar

  Cochin. 



Amerika Serikat, hingga saat ini memiliki kapal selam terbesarnya dari kelas

  Dallas yang mampu meluncurkan 24 peluru kendali nuklir antar benua. Sedangkan

  Rusia, memiliki kapal selam nuklir terbesar di dunia yang dibangun di

  galangan kapalnya di Vladivostok. 



Kapal selam kelas Typhoon itu merupakan kapal selam pertama di dunia yang

  memakai teknologi "caterpillar" yang bisa mereduksi semaksimal

  mungkin osilasi suara dan getaran di dalam air sehingga cukup mustahil

  dilacak oleh kapal selam lawan atau kapal di atas permukaannya.



Sumber : Antara

  

 



 



 



Baca juga:



http://www.dephan. go.id/modules. php?name= Sections& op=viewarticle& artid=66



 



tentang spesifikasi kapal selam kilo yg rencananya dibeli

RI, klik: 



http://id.wikipedia .org/wiki/ Kapal_selam_ kelas_Kilo



 



tentang spesifikasi kapal selam tipe amur yg mau dibeli RI,

klik:



http://74.125. 153.132/search? q=cache:ocT9ztVm nYcJ:alutsista. blogspot. 
com/2007/ 07/kapal- selam-kelas- amur-1650950. html+kapal+ selam+kelas+ 
Amur&cd=1& hl=id&ct= clnk&gl=id



 



 



Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! 
otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. 
Dapatkan IE8 di sini! 

http://downloads. yahoo.com/ id/internetexplo rer



[Non-text portions of this message have been removed]




 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail 
ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke