Kalau saya mengamati akar masalah keradikalism dalam islam disebabkan
ada seklompok Islam yg ingin menegakan' amar makruf nahi mungkar" dan ini 
adalah tugas dan kewajiban umat Islam yg diperintah oleh ALLAH swt.
Golongan radikal ini menggunakan sebuah hadits, bukan merujuk kpd Al quran, 
tapi merujuk kpd sebuah Hadits yang kebetulan Hadits itu ternyata hadits 
Palsu,karena bertentangan dgn al quran.Setipa Hadits yg bertentangan dgn al 
Quran adalah bukan ucapan Rasul.
Ini kuncinya.

Mana Hadits itu,dan mana  ayat yang bertentangan dgn Hadits itu?

Dasar dakwah islam;
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah* dan pelajaran yang baik 
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang 
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang 
lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS.16: 125)

[99] Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka 
bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka 
menjadi orang-orang yang beriman semuanya? [100] Dan tidak ada seorang pun akan 
beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada 
orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya. QS.10:99-100

Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan 
Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya.QS.39:

Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu kebenaran (Al 
Qur'an) dari Tuhanmu, sebab itu barang siapa yang mendapat petunjuk maka 
sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barang siapa 
yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. 
Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu". QS.10:107-108

Tugas kamu ( Muhammad) hanya menyampaikan saja. kami lah yang 
menghisab/menghukumnya perbuatan2 mereka dan...QS.13:40.

Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu 
pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun 
berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan"QS 10:41

Hadits palsu;
Siapa saja di antara kalian yang melihat kemungkaran,hendaklah is mengubah 
dengan TANGAN MU:jika tidak mempu, hendaklah dengan lisannya; jika tidak mampu 
hendaklah dengan hatinya.Akan tetapi,yang demikian adalah selemah lemahnya 
iman.HR.Muslim"

( mengubah dengan tangan diartikannya dengan membuat undang2, melarang, 
mengusir lawannya dan bahkan membakar rumah2,RESTAURAN,KAFE2 dan kantor2 
lawan2nya.

Inilah yang terjadi sekarang ini di negara2 berpenduduk islam,bahkan 
menggunakan senjata untuk membunuh saudara2nya semuslim dan sebangsa; Seperti 
kita lihat di Indonesia PFI cs menindas /mengharamkan gol.Islam Ahmadiyah dll. 
Di Saudi Arabia, gol Islam Syiah di diperlakukan dgn diskriminasi.Di Iraq, kita 
lihat saling bunuh membunuh dgn Bom2 bunuh diri,yang terbunuh adalah orang2 
SCivil yang tidak berdosa. )

Semoga bermanfaat
http://www.islamliberal.net/




--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "sunny" <am...@...> wrote:
>
> http://www.ambonekspres.com/index.php?act=news&newsid=26853
> 
> Rabu, 29 Jul 2009, 
> 
> 
> 
> Akar Gerakan Islam Radikal
> Said Aqil Siradj
> 
> 
> 
> Akar Gerakan Islam Radikal RADIKALISME telah menjadi gejala umum di dunia 
> Islam, termasuk di Indonesia. Insiden bom di JW Marriott dan Riz-Carlton 17 
> Juli lalu membuktikan masih bercokolnya radikalisme atas nama agama. 
> 
> Islam radikal, tampaknya, terus mencoba melawan. Perlawanan itu muncul dalam 
> bentuk melawan kembali kelompok yang mengancam keberadaan mereka atau 
> identitas yang menjadi taruhan hidup. Mereka berjuang untuk menegakkan 
> cita-cita yang mencakup persoalan hidup secara umum, seperti keluarga atau 
> institusi sosial lain. Mereka berjuang dengan kerangka nilai atau identitas 
> tertentu yang diambil dari warisan masa lalu maupun konstruksi baru. Dan, 
> berjuang melawan musuh-musuh tertentu yang muncul dalam bentuk komunitas atau 
> tata sosial keagamaan yang dipandang menyimpang. Mereka yakin bahwa 
> perjuangan mereka diridai Tuhan. 
> 
> Pengaruh keagamaan dan politik dari Timur Tengah ke Indonesia bisa menjadi 
> pemicu. Sejak Islam masuk ke Nusantara, hubungan masyarakat Indonesia dengan 
> Timur Tengah sangat kental. Transmisi itu dimungkinkan karena posisi Timur 
> Tengah sebagai sentrum yang selalu menjadi rujukan umat Islam, baik untuk 
> berhaji, ziarah, maupun belajar. Dari aktivitas tersebut, lalu muncul 
> berbagai bentuk jaringan, baik jaringan keulamaan, jaringan gerakan dakwah, 
> maupun jaringan gerakan politik. 
> 
> Kini, gerakan radikal Islam telah terfragmentasi dalam beragam organisasi. 
> Namun, ada sejumlah benang merah yang bisa ditarik dari berbagai kelompok 
> Islam radikal. Yaitu, pemahaman yang sangat literal terhadap ajaran Islam, 
> keyakinan yang sangat kuat bahwa Islam adalah satu-satunya solusi untuk 
> menyelesaikan berbagai krisis di negeri ini, perjuangan yang tak kenal lelah 
> menegakkan syariat Islam, resistensi terhadap kelompok yang berbeda pemahaman 
> dan keyakinan, serta penolakan dan kebencian yang nyaris tanpa cadangan 
> terhadap segala sesuatu yang berbau Barat.
> 
> Duka Sejarah 
> Jauh sebelum opini dunia tentang "terorisme Islam" muncul ke permukaan, kita 
> pernah mendengar sebutan "fundamentalisme Islam". Dalam bahasa Arab, 
> "fundamentalisme" atau al-ushuliyyah berarti "mendasar atau disiplin dalam 
> menjalankan kewajiban agama". 
> 
> "Muslim fundamental" adalah seorang muslim yang sangat disiplin dalam 
> menjalankan ajaran Islam, seperti salat lima waktu secara berjamaah atau 
> menghindari sesuatu yang tidak jelas kehalalannya. Dalam konteks itu, umat 
> Islam diserukan untuk melaksanakan ajaran agamanya secara fundamental.
> 
> "Radikalisme" dalam bahasa Arab disebut syiddah al-tanatu. Artinya keras, 
> eksklusif, berpikiran sempit, rigid, serta memonopoli kebenaran. Muslim 
> radikal adalah orang Islam yang berpikiran sempit, kaku dalam memahami Islam, 
> serta bersifat eksklusif dalam memandang agama-agama lainnya. Kelompok Islam 
> radikal muncul sejak terbunuhnya Khalifah Usman bin Affan, menyusul kemudian 
> Ali bin Abi Thalib yang dilakukan oleh umat Islam sendiri. Saat itu, Islam 
> radikal diwakili oleh kelompok Khawarij.
> 
> Sementara itu, Islam yang harmonis dapat dibuktikan dari peristiwa Fath 
> Makkah (pembebasan Kota Makkah) oleh umat Islam yang dipimpin langsung 
> Rasulullah Muhammad. Kota Makkah dibebaskan setelah puluhan tahun dijadikan 
> markas kegiatan orang-orang musyrik. Saat umat Islam mengalami suasana 
> euforia atas keberhasilannya menguasai kota tersebut, ada sekelompok kecil 
> sahabat Rasulullah yang berpawai dalam kota dengan meneriakkan slogan 
> "al-yaum yaumul malhamah" (hari ini adalah hari pertumpahan darah). 
> 
> Slogan itu dimaksudkan sebagai upaya balas dendam mereka atas kekejaman 
> orang-orang musyrik Makkah kepada umat Islam selama puluhan tahun. Gejala 
> tidak sehat tersebut dengan cepat diantisipasi oleh Rasulullah Muhammad SAW 
> dengan melarang beredarnya slogan itu dan menggantinya dengan slogan yang 
> lebih ramah dan penuh kasih: al-yaum yaumul marhamah (hari ini adalah hari 
> penuh belas kasih). Akhirnya, peristiwa pembebasan Kota Makkah dapat terwujud 
> tanpa insiden berdarah.
> 
> Gejala kemunculan radikalisme Islam sesungguhnya ditengarai ada sejak 
> Rasulullah Muhammad SAW masih hidup. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan 
> oleh Imam Muslim dikisahkan, ketika di daerah Ja'ranah Rasulullah Muhammad 
> membagikan fai' atau harta rampasan perang dari wilayah Thaif dan Hunain, 
> tiba-tiba seorang sahabat yang bernama Dzul-Khuwaishirah dari Bani Tamim 
> melayangkan protes kepada beliau. "Bersikap adillah, wahai Muhammad!" 
> Rasulullah Muhammad pun dengan tegas menjawab, "Celaka kamu! Tidak ada orang 
> yang lebih adil dari aku. Karena apa yang kami lakukan berdasar petunjuk 
> Allah!" 
> Setelah Dzul-Khuwaishirah pergi, Rasulullah Muhammad bersabda, "Suatu saat 
> akan muncul sekelompok kecil dari umatku yang membaca Alquran, namun tidak 
> mendapatkan substansinya. 
> 
> Mereka itu sejelek-jeleknya makhluk di dunia ini". 
> Hadis sahih di atas kemudian terbukti setelah Rasulullah Muhammad wafat. Pada 
> 35 H, Khalifah Usman bin Affan terbunuh secara mengenaskan oleh sekelompok 
> umat Islam yang ekstrem. Peristiwa itu kemudian terulang pada masa Khalifah 
> Ali bin Abi Thalib yang juga terbunuh oleh kalangan ekstrem dari umat Islam. 
> Komunitas ekstrem tersebut sungguh pun pada mulanya bernuansa politik, tetapi 
> perkembangan selanjutnya dirajut dalam sebuah ideologi yang dikenal dengan 
> faham Khawarij. 
> 
> Hal yang menarik, saat Khalifah Ali bin Abi Thalib masih hidup, kelompok 
> ekstrem Khawarij itu memvonis kafir Khalifah Ali bin Abi Thalib atas dasar 
> kesalahan beliau yang membenarkan arbitrase atau tahkim dengan Mu'awiyah. 
> Soalnya, bagi Khawarij, yang berlaku adalah doktrin laa hukma illa Allah 
> bahwa arbitrase itu hanya milik Allah. Khalifah Ali bin Abi Thalib pun 
> menangkis diplomasi mereka dengan kata-kata singkat, "Untaian kata yang 
> benar, namun tendensius dan mengarah pada yang batil".
> 
> Gelombang umat Islam radikal yang berkembang saat ini sebenarnya terpengaruh 
> oleh pola-pola Khawarij pada masa periode awal sejarah umat Islam. Sikap 
> mereka yang ingin menempuh jalur apa saja, menyalahkan siapa saja yang tak 
> sama pemahamannya, merupakan refleksi dari pemahaman mereka yang "sathiyyah" 
> (dangkal) dan belum tuntas terhadap ajaran Islam. 
> 
> *) Ketua PB NU
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke