Refleksi Nan Fitri

By: agussyafii

Ditengah takbir berkumandang menyambut Hari Raya Idul Fitri. Terlihat wajah 
Hana yang penuh senyuman dan istri yang disibuk memasak ketupat serta opor 
ayam. Dipojok ruang. Saya merenung. Dalam refleksi nan fitri. 'Apa yang telah 
saya kerjakan dibulan suci ramadhan ini? lantas bagaimana rencana ke depan?

Hidup tentunya direncanakan namun bukanlah menjadwalkan kehidupan. Ada pepatah 
yang sering kita dengar, 'Manusia merencanakan, Alloh SWT yang menentukan. 
Rencana berarti mempersiapkan diri sedangkan menjadwalkan berarti sebuah 
keharusan. Kehidupan kita seringkali berkubang pada penderitaan manakala apa 
yang telah kita jadwalkan tidak berjalan seperti yang kita harapkan. 

Kita menjadi panik dan tertekan karena kebiasaan menjadwalkan kehidupan kita 
sehari-hari. Tatkala pada seusia kita sekarang, kita merasa belum melakukan 
apa-apa dan menggunakan pembanding pada orang lain, mereka yang usianya lebih 
muda telah mencapai kesuksesan dititik tertinggi kariernya.

Kita hidup ditengah 'jadwal sosial' masyarakat, Pada usia 30 tahun  ke atas 
bila belum menikah dianggap telat nikah. Pada usia 40 tahun harus sudah 
'mapan.' Bila sudah menikah..ditanya oleh tetangga sebelah, 'kapan punya anak?' 
dan masih banyak 'deadline'  yang harus dipenuhi. Bahkan ada pandangan ditengah 
masyarakat tentang 'Failure to launch.' artinya seorang pria dewasa yang masih 
tinggal bersama orang tuanya sudah waktunya keluar rumah. Bila sudah menikah 
waktunya punya rumah sendiri.

Apakah target dan jadwal kehidupan begitu sangat pentingnya sehingga kita 
melupakan kenyataan pada setiap episode kehidupan kita pribadi, kehidupan 
keluarga kita sungguh indahnya, unik dan berbeda-beda? Ada anak muda 
menargetkan pada usianya 30an tahun sudah menjadi sukses dan kaya agar bisa 
pensiun muda serta bisa menikmati hidup. Apakah anak muda ini merasa lebih baik 
daripada mereka yang menjalani hidup tanpa beban dan tidak mengejar kesuksesan 
materi? Namun sebaliknya berapa banyak diantara kita menjadwalkan hidupnya dan 
tidak tercapai semua agendanya kemudian tertekan dan kecewa. 

Dalam kesendirian saya terdengar suara teriakan Hana, putri saya. 'Ayah..' 
suara itu indah. Menumbuhkan motivasi bagi hidup saya. Motivasi membuat kita 
bergerak, tetapi juga membuat hidup kita menjadi lebih hidup dengan bersyukur 
dalam setiap keadaan dan memaknai dari setiap episode dalam hidup kita. 

Semua rencana yang kita buat merupakan panduan kita untuk melangkah ke depan. 
Namun bila semua rencana tidak sesuai harapan kita dan berantakan, ada satu hal 
yang selalu kita ingat, jalani hidup ini dan syukuri setiap episodenya. Itulah 
Refleksi nan Fitri yang saya temukan dihari ini.

---
Untuk Teman-teman semua, izinkan saya mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri. 
mohon maaf lahir batin atas semua kesalahan, 'Allohumma 'ij`alna minal `a'idin 
waj`alna minal fa'izin', artinya, 'Ya Alloh setelah berpuasa ini, jadikanlah 
kami termasuk orang yang bisa kembali (ke fitrah kami) dan sukses.

Wassalam,
agussyafii

--
Yuk, ikutan tebarkan cinta dan kasih sayang bersama Amalia. Dalam program 
kegiatan 'Cinta Amalia' (CINMA) pada hari Ahad, 11 Oktober 2009 di Rumah 
Amalia. Kirimkan dukungan dan cinta anda di http://agussyafii.blogspot.com atau 
http://www.facebook.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431



 


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke